Felysia paling tidak suka orang lain melihat kesedihannya, termasuk Bu Ida. Namun, entah kenapa, hari ini dia merasa sangat sentimental:merasa egois ingin bertemu dengan orangtuanya. Hanya saja di sisi lain Felysia benci mengingat orangtuanya mungun memang tidak menginginkan sama sekali. Dia bahkan mulai perpikir. Penolakannya terhadap adopsi selama ini demi bertemu lagu dengan mereka terasa dia dia
"Mereka... ngga akan jemput aku, ya, Bu? "
Felysia tidak pernah membahas kedua orangtuanya. Dia kira cewek itu tidak pernah mengharapkan kedua orangtuanya untuk kembali, karena semua orang tahu hidup di panti itu tidak pernah pasti.
"Fel.Ibu minta maaf, ya. Ibu nggak tahu keberadaan orangtua kamu dan Ibu juga nggak tahu siapa orang tua kamu. Kalau misalnya kita cari mereka, kamu mau? "
Felysia terdiam sejenak sebelum menggelekan pelan. "Aku udah capek nunggu mereka. Bu. Aku nggak mau berharap buat ketemu sama mereka lagi."
Bu Ida sangat mengerti karena dia juga mengalami hal serupa. Namun, Bu Ida tidak pernah mengharapkan Felysia memendan rasa benci terhadap orangtuanya.
"Tapi, Flej, kalung kupu kupu yang kamu pakai sekarang sudah sejak ibu menemukan kamu. Itu tandanya mereka ngasih jejak. Mungkin suatu saat nanti mareja akan cari kamu dengan bantuan dari kalung itu, iya, kan?" Bu Ida berusaha menenangkan
Felysia menundukkan sebentar untuk melihat kalung kupu kupu itu sebelum akhirnya menggeleg "Udah terlalu lama,Bu.kayanya mereka memang nggak pernah menginginkan aku."
"Felysia.dangarkan ibu_"
Felysia beranjak dari duduknya sem baru membentulkan letak kacamata yang dia kenalan, lalu melempar senyum pada Bu Ida.

KAMU SEDANG MEMBACA
private bodyguard
Teen FictionDeskripsi Buku Bagaimana jadinya ketika hidup kalian yang awalnya sederhana tiba-tiba mendadak jadi kaya raya? Hal itu dialami oleh Felysia Gerlada, gadis berusia 16 tahun yang dibuang oleh orangtuanya dan dibesarkan di sebuah panti asuhan. Felysia...