"apasi bang, gajelas lu" ucap Indira dengan kesal
"fakta dek" vano terus menertawakan mimpi dri adeknya itu, hingga kak raisa datang
"assalamualaikum" ucap raisa yang sedang berdiri di depan pintu
"waalaikumsallam" ucap mereka secara bersamaan
"dari mana kamu kak?" kata Indira
"gue abis jogging lah, lu aja tdi di bangunin kaga bangun - bangun" ucap kak raisa dengan wajah yang sinis
"hehehehe maaf yaa kak, gue tadi ngantuk parah"
"halah, bilang aja lu lagi mimpi indah kali dir" ucap bang vano yang tiba-tiba menyahut perbincangan mereka
"apasi lu bang, sok asik banget" Indira benar - benar kesal dengan abangnya itu, dan juga sangat menyesal karna telah bercerita bahwa semalam dirinya habis mimpi bertemu cogan
"emng lu mimpi apaan dek?" ucap raisa sambil melepas kaos kakinya
"ya itu yang dibilang bang vano"
"lu habis mimpi ketemu cogan?" kata raisa
"iyaa kak, ganteng bangett tau"
"ganteng? wkwkwk palingan gantengan gue" ucap bang vano dengan pd nya
"pd itu bagus tapi kalo pd banget bisa bikin orang jadi gila" kata adiknya itu/Indira
"dih, sape lu? bandingin gue sm cogan punya elu, jelas BEDA JAUH lah"
"wkwkwkwk pd amat lu bang" kata raisa sambil tertawa kecil
mama yang dari tadi juga menyimak perbincangan mereka pun ikut bicara
"bang pd kmu bagus, dan memang kamu ganteng tpi klo di bandingin sama reza arab beda jauh" kata mama
"mama jangan langsung reza arab, dia ga sadar - sadar, mending bandingin sama pacar aku yang ada di korea, si songkang 🤩" kata raisa
"udah ih masalah cogan aja di perbesar, lu juga si bang jadi orang pd amat"
"emang pd salah? lagian jelek - jelek gni semua orang pada suka sama gue sih" bang vano menjawab itu dengan kepedean nya
"anak papa pastinya ganteng banget dong" sahut papa yang ingin pergi untuk mengurusi beberapa berkas bisnisnya
"makasii banyak paa, hehehe jadi salbrut"
"busyet dah, ni orang tau salbrut jir" batin Indira
"udah ah kaka mau mandi dulu"
"oh iya gue kan juga belum mandi"
"lah kamu belum mandi, dek? tanya raisa
"belum kak, tadi lupa mau mandi gegara ngakak ngeliat pd nya bang vano" Indira pun tertawa dengan cukup puas
"udah sana kalian berdua cepetan mandi, mama mau cuci baju dulu" ucap mama yang sedari tadi melihat keributan di ruang makan
"Abang mau kerja kelompok dulu ma"
kata bang vano"yaudah hati - hati ya bang" kata mama agar anaknya tidak kenapa - napa
"iyaa ma, vano berangkat dulu"
"assalamualaikum" ucap vano sambil mengambil sepatu yang ada di rak sepatu
akhirnya Indira & raisa pun naik ke atas untuk mandi di kamar mandi pribadi mereka
malam pun tiba
Indira yang dari tadi terus memikirkan hal yang akan dia alami di sekolah barunya, dia senang, sedih & juga takut karna ini adalah sekolah impian nya tetapi Lia tidak bisa ikut bersamanya karna orang tua nya ada urusan lain di luar kota, sementara itu Indira juga takut akan hal dulu yang pernah ia alami yaitu pembullyan
"non tadi di panggil nyonya buat turun ke dapur" ucap bibi yang sedang berjalan ke kamar Indira
"iyaa bi, Indira mau ganti baju tidur dulu"
"yaudah non, nanti klo nona udh selesai, langsung kebawah aja" kata bibi
"iyaa bi"
Indira pun sedang mencari baju tidurnya yang berwana ungu pastel, ia langsung masuk ke kamar mandi dan langsung mengganti pakaian
di dalam kamar mandi
"gue takut banget masuk sekolah, soalnya gue takut hal yang dulu itu terjadi lagi" batin Indira dengan wajah yang gelisah
"huftt" Indira menghela nafas panjang
"semoga aja gue sekelas sama Callie" Indira sangat berharap akan hal itu, karna Callie adalah teman sma dia, yang juga satu sma dengannya
Indira pun keluar dari kamar mandi dan mulai menuruni tangga lantai 3 menuju lantai 1
Tbc ...
tungguin part selanjutnya yaa ❣️‼️
thank for watching !
KAMU SEDANG MEMBACA
how could they both fall in love?
Teen Fictioncerita ini hanya khayalan author dan tidak terjadi di dunia nyata. selamat menikmati ! up klo ga sibuk yap 🙆🏻♀️