3

363 32 1
                                    

Malam hari mash terbangun dan duduk dari ranjang tidurnya mencoba tetap sadar sambil melihat Finn yang tertidur pulas di ranjang miliknya
(Btw kasurnya ada 2 yah jadi masing-masing satu gitu khusus)

Mash sadar bahwa ia bangun di tengah malam dan hanya menguap pelan sambil berdiri"mm.. Sepertinya aku terbangun.. Jarang sekali.. "Sang pemilik suara meregangkan Tubuhnya dan menatap luar jendela melihat bulan yang menyinari malam ini dengan damai

"Damai...Mungkin aku akan jalanjalan keluar sebentar.. Malam ini"Sambil mengenakan kembali seragam sekolahnya mash langsung keluar menatap pintu yang ada tulisan ditarik(ditulis oleh Finn) dan mash menarik pintu tersebut kemudian menutup pintu itu kembali meninggal Finn yang tertidur pulas

Mash keluar menyusuri lorong sepi diterangi cahaya bulan mash berjalan sambil melihat kedepan dengan wajahnya yang datar"hmm.. Sepi.. Tapi ini yang terbaik.. " mash bergumam sambil berjalan melihat luar jendela(maksudnya lorongnya itu sebagian hanya terbuat dari kaca)

Mash tanpa sadar jika dia hanya berjalan tanpa tujuan yang pasti sambil bengong menatap lurus
Namun ia tidak sadar jika melewati tangga didepannya sehingga membuat sang empu sadar dan terhenyak dari lamuanya

Menyadari jika ia bakal jatuh dari tangga mash hanya pasrah menerima benturan keras dari tangga sambil menutup matanya'aku.. Jatuh.. 'mash yang pasrah sambil memejamkan matanya yang erat

Disaat mash menutup matanya tiba-tiba ia merasakan lengan seseorang mencengkram pinggangnya dari belakang membuat mash tidak jadi jatuh dan terhenyak dengan reflek memeluk lengan seseorang yang mencengkram pinggangnya

"Huh?..aku tidak jatuh?.."gumam mash masih mencoba memperoses dengan apa yang terjadi padanya sambil memeluk lengan yang mencengkram pinggangnya"tidak"ucap orang itu dengan bariton dingin dan dengan tenang bertanya"kenapa murid easton keluar di tengah malam begini? Apa yang ingin kau lakukan. " kata orang itu dan kemudian memperkuat cengkramanya membuat sang empu sedikit bergeliat tidak nyaman

"Umm.. Aku hanya ingin keluar sebentar"mash menjawab sedikit gugup dengan cengkraman dipinggang nya" bisakah kau melepaskan ku?.. "Mash memberi tepukan pelan di lengan orang itu dan orang itu melepaskan cengkraman nya

"Terimakasih" ucap mash datar melihat pria tampan yang membantunya namun masih sedikit gugup karena melihat tatapannya yang tajam dan mengintimidasi, setelah diam beberapa saat pria itu mengangkat bicara

"Kenapa kau keluar malam-malam begini? Apa ada hal yang ingin kau cari diluar. "ucap pria itu dengan tidak senang sambil menatap mash dengan tajam

Yang ditatap mengalihkan pandangan melihat arah lain merasa sedikit ngeri dengan tatapan orang didepannya"a-a-a-aku..t-tidak.. "mash tergagap sambil mengalihkan pandangannya berusaha tidak gentar dengan tatapan pria itu sedangkan sang pemilik tatapan hanya menatapnya

"Kau murid tahun pertama? "Suara pria itu masih tenang dan hanya dijawab anggukan oleh mash

"Murid tahun pertama? pantas saja berkeliaran diluar seperti ini apa kau tidak tau bahaya malam diluar pada malam hari? Terutama kau ada seorang gadis. "Ucap pria itu dengan sedikit kasar tapi bermaksud baik didalamnya

Mash yang mendengar itu hanya diam menatap orang itu dengan polos"lalu, kenapa?.. Aku bisa menjaga diriku sendiri"sambil menatap orang itu dengan ucapannya yang membuat pria itu kesal

"Kembalilah ke kamar mu kau tidak boleh keluar" jawabnya yang diberikan dengusan dari mash"aku tidak mau memangnya siapa kau? "Jawab mash dengan datar menatap pria tampan didepannya ini

Pria didepannya ini menghela nafas kasar dan menatap kembali sang empu didepannya" kau tidak tau aku siapa? "Mash kemudian kembali Menatapnya" tidak"ucap mash dengan datar"aku tidak kenal kau siapa"

Mendengar jawaban dari mash pria itu mendekat kewajah mash hingga hanya berjarak beberapa senti yang membuat mash berkedip kaget "kau sungguh tidak tau aku siapa hm? " ucap pria itu dengan bariton dinginnya menatap mash layaknya seorang mangsa didepannya membuat yang ditatap seperti itu menjadi gugup "t-tidak.. " mash yang ditatap merasakan hawa dingin dari pria didepannya dengan aroma maskulin yang menguar ditubuhnya membuatnya kikuk"err.. d-dekat sekali..J-jangan menatapku seperti itu"cicitnya pelan

Mendengar itu membuat pria itu mengulam senyum tipis diwajah dan menjauh sedikit dari mash"siapa namamu? " mendegar pertanyaan tiba-tiba mash langsung mendongak melihat pria tampan didepannya "um.. Mash burnedad.. " mash yang biasanya merasa santai tiba-tiba menjadi canggung dengan orang yang tiba-tiba bertanya dengannya seperti ini.. Aneh, menurutnya

"Mash burnedad?.. " gumam pria itu
'Sepertinya dia yang dibilang murid menarik oleh Wahlberg-san, tapi.. Seorang gadis?.. 'Batin pria itu mengingat percakapan nya dengan kepala sekolah Wahlberg

Sedangkan mash menatap pria itu polos dan diam saja mencoba mencari tau apa yang dipikirkan oleh pria yang di depannya ini"dan.. Siapa namamu?.. "Kata mash dengan polos

Pria itu kemudian sadar dari lamuanya dan kembali menunduk kebawah menatap gadis di depannya" rayne ames,tahuan ajaran ke tiga"ucapnya dengan tenang

"Hmm.. Berarti kau.. Senpaiku..."mash mengangguk pelan

'Lucu.. 'Batin rayne menatap juniornya

"Baiklah.. Senpai.. Kenapa kau juga berada di luar? "Mash menatap rayne dengan ingin tau sedangkan yang di tatap mendengus geli" aku adalah visoner suci, untuk saat ini aku bertugas mengawasi sekolah dan berjaga-jaga bila terjadi sesuatu. "

"Visioner suci?" Gumam mash pelan tapi masih bisa di dengar oleh rayne "benar, sekarang kembalilah ke kamarmu"kata rayne menatap mash dengan datar namun penuh penegasan

" tapi..senpai.. Aku ingin-"ucapan mash terpotong kala melihat senpainya itu menatap tajam lagi"kembali ke kamar atau dihukum? "Ucap rayne mengancam mash
"B-b-baiklah.. " pasrah mash membuat rayne menyeringai melihat ekspresi lucu dari junior nya"bagus, sekarang pergilah"dengan berat hari mash berbalik pergi dan meninggalkan senpai nya itu

"Menyebalkan, lagian aku bisa melindungi diriku sendiri kenapa dia malah melarangku.. " gumam mash sedikit kesal dan terus berjalan kembali ke kamarnya tanpa menyadari bahwa senpainya itu mendengar yang  apa dibilang mash sambil menatapnya berjalan menjauh

"Menyebalkan eh?.. Walhberg-san, sepertinya kau benar.. Gadis satu ini benar-benar menarik.. "rayne masih menatap dimana mash berjalan kembali ke kamarnya dan berpikir

'heh..Mash burnedad.'

Saat rayne sedang sibuk dengan pikiran nya tiba-tiba terdengar suara bariton berat di belakangnya" sword cane. "Ucap orang itu sambil menatapnya dengan dingin

Merasa terpanggil rayne kembali memasang wahah stoicnya dan berbalik kebelakang dan melihat orang yang memanggilnya"orter?" Ucap rayne dingin dan bertanya-tanya kenapa visoner lang Berada di sekolah ini, mencurigakan.

Orter hanya menatap rayne dengan tenang"aku disini di panggil oleh Wahlberg-san, jika kau bertanya-tanya tapi apa yang kau lakukan disini bukannya kau berada di sana." Mendengar jawaban orter membuat rayne mendengus kasar" aku disini hanya untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu dan lagi ini bukan urusan mu. "Jawab rayne dengan ketus dan berjalan pergi meninggalkan orter yang menatap kepergian

'Apa yang disembunyikan anak itu? 'Batin orter menatap lantai tidak ambil pusing dan kembali melanjutkan perjalanan menuju tujuannya




.

.

.

The end

(Slow update) ~







eh.. aku?.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang