[ BELUM DI REVISI ]
Seseorang ekstrovet yang kelewat aktif.
Nana. Gadis yang di kenal bar-bar dan petakilan,
hidupnya monoton dan membosankan.
Kemudian, dia di pertemukan dengan empat pria?
Memiliki ikatan darah dengan sang kakak kelas?
***
Pen...
"Ada hal penting yang saya ingin tanyakan." Jawab Sean.
"Yaudah, mari masuk. Om, al." Zergan tersenyum lalu mempersilahkan masuk.
Mereka bertiga telah duduk diruang tamu.
"Maaf sebelumnya, apa benar. Sekitar 15 tahun lalu, ada seorang bayi perempuan bernama Nana, yang ditinggalkan didepan rumah, ini?" Kata Sean.
Deg. Perasaan Zergan tiba-tiba merasa tidak enak.
"I-iya, bener, om."
"Dia juga punya kalung seperti, ini?" Sean menggeluarkan kalung berbentuk bintang. Zergan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Sean dan Alvero sontak merekahkan senyumnya, benar. Anak kecil mereka ada disini.
"Ma-maaf sebelumnya, tapi kenapa tiba-tiba begini? Bukannya kalian yang membuangnya, kenapa kalian juga ingin mengambilnya kembali?" Tanya Zergan.
"Ini hanya sebuah kesalahan pahaman nak, Zergan. Om berpisah dengan istri om, dia membawa Nana dengannya. Om tak menyangka bahwa dia akan membuang Nana." Jelas Sean.
Zergan terdiam.
"Om mohon izin untuk membawa Nana kembali, Zergan. Apa perlu kita melakukan tes DNA?" Ucap Sean meyakinkan.
Zergan menggelengkan kepalanya, ia tersenyum.
"Engga perlu, om. Aku percaya sama om, apalagi Alvero itu temen baiknya, aku. Aku cuma minta waktu 1 hari lagi buat relain Nana sama kalian."
Sean. Bernapas lega. "Sebelumnya, terimakasih karena kamu sudah merawat Nana sampai detik ini. Om gatau harus berbuat apa bila tak ada kamu."
"Makasih udah besarin adek gua, ze. Gua gak akan pernah lupa sama kebaikan, lo." Alvero yang dari tadi diam. Ikut berbicara.
"Engga apa-apa, Nana udah aku anggap adek sendiri." Jawab Zergan.
"Kalo begitu, om pamit. Kalo kamu butuh sesuatu, jangan sungkan untuk menghubungi Alavero." Sean dan Alvero bangun dari duduk nya.
"Gua pamit, ze. Assalamualaikum." Alvero pamit.
"Wa'alaikumsalam, hati-hati dijalan om, al." Setelahnya, Zergan kembali masuk.
"Bun, yah, Adek kecil Zergan udah ketemu sama keluarganya. Aku seneng, tapi sedih juga." Zergan berucap dengan sendu.
Satu notifikasi dari hpnya, membuat dia tersenyum kembali.
🌷🌷🌷
Anak kecik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|Di potoin bang asen, itu yg Belakang opet main ikutan aja. |Hehehe.
🌷🌷🌷
"Bahagia terus adeknya, abang. Jangan sampe senyumnya yang cantik itu hilang."
***
Makasih buat kalian yg udh vote, komen, dan follow aku, pren.