11. Savage

854 39 0
                                    

Typo bertebaran ~

***
"Hanya karena gue penyakitan, bukan berarti gue lemah!"

-Nana Grizsella.
***

Nana kini tengah berada di kantin sekolah, dengan Arsen, Kaivan, dan Clara, Queenzha tentunya.

"Nana, udah dong. Jangan comot makanan aku mulu!" Kata Clara yang geram, karena sendari tadi Nana selalu memakan makanannya.

"Kebiasaan banget nih bocah, padahal makanannya sendiri ada. Suka aja comot-comot makanan orang," Ucap Queenzha. Sementara Nana mencebikkan bibirnya.

"Udah, curut. Itu makanan lo masih banyak." Kaivan menunjuk makanan Nana dengan tangannya.

"Can you stop call me curut? Gamau, punya Cia lebih enak." Jawabnya.

"Udah-Udah, clara kalo mau makan. Pesen lagi aja, ya." Arsen melerai sebelum terjadinya perang. Dan dibalas anggukkan kepala oleh Clara.

"Oh ya, setelah ini kita ada pelajaran olga ya, kai?" Nana bertanya setelah kenyang memakan makanan Clara.

"Eh, ha'ah lah." Jawab kaivan dengan nada seperti tok dalang.

"Adek jangan ikut olahraga aja, ya? Nanti sesek." Pinta Arsen.

"Iyalah, males juga. Paling cuma ikut ganti baju, terus diem di pinggiran lapang aja." Kata Nana.

Memang benar apa yang dia kata, dia hanya akan ikut berada di lapangan. Tapi tak mengikuti olahraga nya.

Thing ning. Suara bel setelah istirahat berbunyi, yang menandakan semua murid wajib memasuki kelasnya lagi masing-masing.

"Nah loh udah bel, udah yuk masuk." Kata Arsen bangun dari duduk nya.

•••

Nana duduk di pinggiran lapangan, hari ini ternyata jam pelajaran olahraga kosong. Tapi, muridnya diwajibkan untuk tetap ganti baju, lalu berada di lapangan olahraga.

Ia lirik kembaran-nya yang bermain basket dengan teman-teman nya, yang lain juga, beberapa ada yang mengobrol, bermain bola, bahkan duduk di kantin untuk jajan.

Karena ingin menghilangkan rasa bosan, Nana berdiri lalu berjalan kearah tempat bola. Guna memainkan nya.

Brukh. Suara bola basket yang mengenai kepala seseorang, yang tak lain ialah Nana.

"Upsss, sorry gak sengaja." Ucap siswi yang menjadi pelaku dari bola basket yang mengenai Nana.

Nana memejamkan matanya, ia menghela napas. Lalu melihat kearah siswi itu dengan tajam. Ia tau, jika diana-yang melempar bola kepadanya, itu disengaja.

"Dih, lo pikir gue buta?! Apa itu senyum smirk-smirk coba?!" Kata Nana dengan sedikit berteriak.

"Iih, udah minta maaf juga. Dasar lebay." Sahut siska-teman diana.

"Sttt, udahlah ka. dia kan punya penyakit, nanti kambuh panik." Diana berucap dengan nada menyebalkan.

"Hanya karena gue penyakitan, bukan berarti gue lemah!" Tekan Nana.

"Ululu, ngadu abang lo-"

Brukh. Ucapan Diana terpotong karena bola basket menimpa wajahnya, ia ambruk seketika.

Nana Grizsella [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang