End II

2.1K 44 3
                                    

.


.


.

"Jaemin... Suatu hari nanti aku ingin merasakan masakanmu. Pasti lezat, kau kan pintar memasak"

"Aku tidak mau memasak untukmu!"

"Kenapa?"

"Itu tugas seorang istri"

"Jadi?"

"Kau yang harus memasak untuk ku"

"Maksudmu, kau ingin aku menjadi istrimu?"

"Tentu saja, aku yang akan bekerja layaknya seorang suami idaman. Mencari nafkah lalu kau yang akan menghabiskan uangku yang berlimpah"

"Ck, kau begitu yakin akan menjadi sukses. Padahal bekerja saja belum"

"Kau tidak boleh berbicara seperti itu, Jeno-ya~. Doa seorang istri akan cepat didengar Tuhan, kau tak mau bukan hidup dengan lelaki miskin?"

"Berhenti bercanda, Jaemin!"

"Eoh? Kenapa pipimu memerah? Kau kepanasan atau ingin berpanasan diranjang bersamaku?"

"DASAR NA JAEMIN MESUMMM!!!!"


.

.

.


"Kau yakin dengan rencanamu, Jaehyun?" Johnny menatap terkejut, tak menyangka pria manis seperti Jaehyun mempunyai rencana yang bisa disebut tak biasa.

"Aku yakin, John. Kita tidak punya cara lain, hanya ini satu-satunya. Mereka sangat keras kepala, tak ada yang ingin mengalah"

"Bagaimana Haechan, kau setuju?" Jaehyun menatap penuh harap, ingin mendengar adik kekasihnya itu ikut andil dalam rencananya.

Haechan menghela nafas, ia mengangguk pasrah "Iya, aku ikut". Terpaksa ia mengikuti rencana Jaehyun, kalau Haechan tidak mau habis sudah kekasihnya -Mark akan menjadi A widow. Hyungnya itu selalu tahu kelemahan Haechan, memang Hyung yang sialan!.

"Baiklah kalau begitu, aku juga harus ikut. Bagaimana resikonya? Apa akan aman? Tidak mungkin ruangan Jaemin tak dijaga, paling tidak ada kamera CCTV disana" Johnny memikirkan segala kemungkinan yang terjadi, walau ini sangat mendadak dan sedikit ceroboh. Ia tetap tak mau ambil resiko, efek samping sangat berbahaya bagi mereka.

"Tenang saja, selain Haechan yang seorang Hacker kita juga memiliki anggota lain" Jaehyun tersenyum, membuat kedua dominan disana mengernyit bingung. Anggota? Setau Johnny hanya mereka yang ada dirumah Jaehyun. "Masuklah kalian" Jaehyun menatap pintu utama rumahnya, berbinar senang melihat mantan murid-muridnya dulu.

Johnny dan Haechan bersama menoleh, mengikuti Jaehyun menatap pintu yang terbuka. Disana, empat orang pria berjalan masuk bergiliran. Tersenyum lalu membungkuk sopan, menghormati sang wali kelas dan kepala sekolahnya.

"Selamat malam Jaehyun hyung, Johnny Hyung. Senang bisa bertemu kalian kembali" yang paling tua berbicara, mewakili tiga pria lainnya. Mereka sedari dulu sudah terbiasa memanggil Jaehyun dengan sebutan hyung, dibanding ssaem mengingat betapa mudanya Jaehyun menjadi seorang pengajar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐊𝐚𝐩𝐚𝐥 𝐌𝐚𝐡𝐚𝐥 𝐍𝐂𝐓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang