01.

30 5 0
                                    

╭═══════════════╮
Happy reading
╰═══════════════╯





✎_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

"MALIO BASTRA ALGARA! SINI KAMU!" Seruan pak Tomo—sang guru matematika yang tak sengaja melihat anak didiknya yang mau melompati pagar sekolah bagian halaman samping.

Laki-laki bername tag Malio Bastra Algara dengan postur tubuh tegap dengan tinggi 189 itu berdecak malas, bosan melihat pak Tomo. Tanpa peduli, Malio melangkahkan satu kaki nya keluar pagar, sedang tubuhnya berada di tengah-tengah pagar itu. Ide jahil tampak muncul di kepalanya.

"Wah, pak Tomo mau ngapain ke sini? Mau lihat Malio ya pak? Bapak pasti udah kangen sama saya." Malio menyisir rambutnya kebelakang, wajahnya yang tampan nampak sangar dengan ekspresi khasnya.

"Heh! Kamu mau bolos, hah? Turun! Atau bapak jatuhkan ya!" Ancam pak Tomo kesal. Wajahnya memerah.

"Pak, saya jatuhin diri sendiri aja deh! Lagian, saya udah bosen hidup. Mau is dead aja biar pada di kangenin!" Malio bertingkah seolah-olah ia akan loncat dari pagar. Pagar sekolah nya memang bisa di bilang tinggi, tapi tinggi Malio yang di atas rata-rata anak SMA Indonesia membuat laki-laki itu dengan mudah memanjatnya.

Pak Tomo mendengus kesal, tangannya mengambil sebuah balok kayu yang tergeletak dari pohon mangga di sana.

"Malio! Turun kamu! Gak usah sok-sokan mau bunuh diri, inget nilai matematika kamu masih jelek! Turun gak?! Saya tampol nih pantat kamu!"

"Ah pak Tomo mah, gak bisa di ajak berduda—"

"MALIO!" Sambar pak Tomo kesal. Bisa-bisanya ia di ajak berduda dengan anak didiknya yang minus akhlak ini.

"Ya elah pak, yaudah deh. Kali ini aja saya nurut." Ujar Malio, laki-laki itu loncat dari pagar ke dalam area sekolah. Niat membolos pagi ini ia urungkan, toh nanti tak ada pelajaran pak Tomo si guru gendut ini.

"Nah, gini kan enak sayanya. Udah, ayo ikut ke BK!"

Mata Malio mendelik mendengar itu, tangannya mengacak rambut frustasi.

"Gimana sih pak? Kan saya udah turun, gak jadi bolos! Kok masih ke BK?!" Bantahnya kesal.

Pak Tomo tergelak di tempatnya, "kamu kira dengan kamu nurut, hukuman kamu gak berlanjut, gitu? Dih! Udah ayo jangan banyak bantah! Si Arsel, Sekala, sama Samudra sudah di ruang BK juga!"

Bibir Malio terangkat tatkala mendengar nama sahabatnya juga untuk menerima hukuman setimpal. Tanpa babibu, Malio berlari mendahului pak Tomo menuju ruang BK.

"Heh! Malio! Mau ke mana kamu?!"

"Ke ruang BK pak! Saya duluann!!" Seru Malio sembari berlari, meninggalkan pak Tomo yang terkekeh tak habis pikir.

Jadi, perkenalkan. Malio Bastra Algara, adalah salah satu anak SMA yang bandel, nakal, usil, dan menyebalkan. Tingginya sangat uwah dengan ukuran 189 cm, tubuhnya berisi dengan otot, rambutnya yang tuing tuing berponi layaknya oppa-oppa korea, dan kulitnya yang putih bersih seperti keturunan orang korea juga.

Malio suka membully teman-teman kelasnya, tapi Malio menggunakan cara bully yang tidak menyakiti hati sesama manusia. Biasanya, Malio akan menuliskan nama orang dengan nama orang, lalu di tambah cinta di tengah-tengah nama keduanya.

Contohnya adalah, rumornya Arsel dan Launa sedang PDKT an. Jadi, dengan iseng Malio mencoret meja, papan tulis, juga buku Arsel dengan tulisan Arsel jelek kaya monyet cinta Launa galak narsis suka cendol.

Yah, itu adalah salah satu trik bullying seorang Malio Bastra Algara.

Selain tampan, tinggi, dan berotot layaknya petinju. Malio suka sekali mencuri makanan di loker para ciwi-ciwi di kelasnya. Tak hanya itu, Malio juga suka mencuri diam-diam pensil, bolpoin, penghapus, juga penggaris. Makanya, teman-teman Malio tak heran lagi jika Malio selalu ke sekolah dengan alat tulis yang kelewat lengkap!

Alexithymia, Hug Me So DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang