CRA : 3

1.2K 155 7
                                    

*Sigh...

Entah ke berapa kalinya aku menghela nafas berat. Pasalnya, Yuri terlalu menempel kepada ku, sebenarnya anak ini kenapa?

Jangan bilang dia... Brocon?

Lihatlah matanya itu, bukan kah itu terlihat cab*l? Padahal dia masih di bawah umur.

"Bisakah kau jangan terlalu menempel pada ku? Aku kegerahan karena ulahmu!"

"Eung~?"

"..." Sok imut, babik!

Sabar, sabar. Dia adalah adikmu sekarang, Yuki.

Hah, Sudah terbiasa hidup sendiri sebelumnya, ketika ada orang lain di sisi-ku sekarang, rasanya agak menyebalkan.

"Pergilah ke kamar mu sana!"

"Kak Yuki, Jahat!"

"...💢" Untungnya dia langsung pergi dan keluar dari kamar ku. Belum sehari aku berada di sini, rasanya sudah tertekan saja...


*****


Selasa, 20xx.

XII IPS 4-B.

Aku dengar kelas kami kedatangan murid baru lagi. Sejak tadi, kelas ku sangat bising. Sebagian, membicarakan tentang murid baru itu, sebagiannya lagi bucin-bucinan bareng ayang, ada yang nyanyi dan kegiatan unfaedah lainnya.

Aku?

Well, aku hanya duduk diam di tempat tanpa bicara sepatah kata-pun sejak tadi. Aku hanya tidak punya teman untuk ku ajak mengobrol. Intinya, siapa yang mau berteman dengan orang yang Problematic seperti Yuki? Yang sialnya aku harus menjadi dia sekarang.

"Anak-anak! Duduk ke bangku kalian masing-masing! Kelas akan segera di mulai," seorang guru wanita masuk dengan anggun. Dapat dilihat ada seorang murid laki-laki yang berjalan mengikutinya di belakang.

"Sebelum masuk ke materi, Ibu ingin memperkenalkan seorang murid baru. Ayo perkenalkan dirimu."

"Naseria Shine."

"..." Begitu singkat? Hanya memperkenalkan namanya saja? begitulah isi pikiran murid-murid di kelas itu.

"Ahem! Baiklah, Shine silahkan duduk," yang di panggil Shine hanya mengganguk.

... Entah kesialan atau apa, murid baru ini duduk di meja tepat di belakang ku!

"Sebelum mulai, mari kita absen terlebih dahulu," ucap guru itu.



.
.
.
.



Sekarang sih udah jam istirahat, tapi aku mager banget keluar, apalagi ke kantin.

Kenapa rasanya aku dengan tubuh ini jadi malas, lemes letoy tak berdaya... Untuk sekedar berjalan ke kantin saja rasanya Emoh banget.

"Apa besok-besok aku bawa bekal aja, ya?" aku bergumam sendiri. Kelas juga sepi karena orang-orangnya pada berbondong-bondong ke kantin.

"Hah..." aku merebahkan kepalaku di atas lipatan tanganku. Turu keknya syahdu nih, karena anyep.

Tapi, belum semenit aku memejamkan mata-ku, dapat aku rasakan sesuatu yang dingin menyentuh kulit pipi ku.

[BL] Can't Run Away!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang