Banjir

635 60 3
                                    

"pupu.. apa kamu tidur?" Pavel melirik Pooh yg ada di dadanya,, benar saja matanya sudah tertutup akhirnya pavel bisa melepaskan niplenya dari mulut pooh,,

"gilaa sampe ungu gini niple gw" pavel lalu mengambil obat yg baru saja di letakkan jimmy,,

tok tok tok

"masuk"

"ohh udah selesai ternyata kirain masi nyusu haha,, gila kaya punya 2 anak lu vel jadinya" ternyata itu jimmy yg datang dengan Nampan berisi Nasi dan beberapa lauk

"shut diem lu,, kenapa? kalo ga penting mending keluar"

"duuh galak banget madam,, ini Suami kamu waktunya makan malam"

"eh emang udah malam ya?? ga kerasa bgt kirain masih siang"

"yeee lu mah suka lupa waktu,, dah² ini makananya di habisin ya habis itu minum obat yg tadi gw kasih" Jimmy berjalan keluar meninggalkan Pavel dari ruang inap

"Pupu.. bangun" pavel memukul pelan pundak pooh agar ia terbangun

"humm?" pooh akhirnya membuka mata sayunya

"ayo makan dulu,, kamu laparkan?" pavel mengambil nampan makan yg baru saja di berikan jimmy lalu menyuapkan sesendok nasi hingga nampan yg tadinya berisi makanan sekarang sudah habis

"humm mamaa"

"khab?"

"pupu mau Numm lagi.." Pooh memasang muka memelasnya sambil menggenggam kedua tangan Pavel

*fuck ni bocah kalo lagi sakit suka Nen mulu heran dah..* batin pavel

"Mama.." Pooh memanggil pavel sekali lagi,, membuat pavel tersadar dari lamunannya

"ah iya² kenapa pupu??"

"humm mama ga sayang pupu.."

"eh ga kok pupu,, siapa bilang mama ga sayang pupu? mama malah sayang banget ke pupu" ucap pavel sedikit panik karena ia takut pooh akan merengek kembali seperti bayi

"tapi pupu minta num lagi ga di kasih.." pooh menundukan kepalanya lalu memasang ekspresi kecewa

"tapi nipleku masih sakit pu.."

"humh,, pupu janji ga akan lama²" pooh memberikan jari kelingkingnya menandakan ia berjanji

"hufhht baiklah" setelah ia merapikan wadah makan Pooh,, Lalu Pavel mendekat, membuka 3 kancing bagian atas

Pooh langsung melahap nipel pavel dengan rakus, menyesap lalu menjilatnya

"ahh pupuu.. itu geli" Pavel tertawa geli sambil memainkan surai hitam Pooh, tidak lama kemudian pavel merasakan tubuh Pooh melemas sepertinya ia tertidur batin Pavel

***

Poohpavel sudah pulang dari rumah sakit, mereka sekarang sudah berada dirumah, pond kemana? udah pulang di usir sama phuwin

"MAMAAHH" phuwin langsung memeluk pavel dengan sangat erat

"aduh.. aduh, aahh hampir saja kita terjatuh bersama haha.." Pavel membalas pelukan phuwin

"Papa ga di peluk juga nih.." ucap pooh yang membuat phuwin beralih memeluk pooh

"papaa, phu kangen mancing sama papa" phuwin memeluk pooh dengan sangat erat hingga membuat pooh kehabisan nafas

"uhgg udah dek, papa kehabisan nafas nih.." phuwin melepaskan pelukan sambil tertawa cekikikan

"dek.. pond mana?" tanya pavel mencari pond di sebelah phuwin namun tak menemukannya

"ohh, udah phu usir tadi.. baru aja dia pulang"

"astagah deek.. masa kamu usir sii, kasian anak orang" ucap pavel menggelengkan kepalanya pusing dengan perlakuan anaknya ini

"udah², mama papa mau beres-beres.. capek banget" pooh lalu membawa koper² besar masuk ke dalam kamar, dan di susul dengan pavel

"khaaab"

***

"MAMAAAH, HUJAAN AAAA" phuwin berteriak saat melihat langit yang sebelumnya cerah tiba-tiba berubah menjadi gelap lalu turun hujan yang sangat deras

"aduh deeek, gausah teriak²"-pavel

DUAR!!

"AAAA MAMAH" teriak pooh dan phuwin secara bersamaan lalu mereka berdua sama² nangkring ke tubuh pavel dengan ketakutan

"aduuuh, heh turun semua.. berat ihh"

"gaa mau.. phu takut petir"

"alah takut petir tapi suka nonton petir.. apaan coba" sindir pooh ke phuwin

"dih, papa juga main petir"

"Udah turun dulu semua, tuh lihat sekarang banjir" ucap pavel yang melihat kakinya sekarang basah karna air huja yang menggeenang di lantai rumah

"AAAA MAMA, TAINYA PAPA NGAMBANG!!" ucap phuwin sambil menunjuk sesuatu barang berwarna kuning mirip seperti 💩

"GUNDULMU, bukan ya!! papa aja blm make kamar mandi" pooh menjitak dahi phuwin agar anak itu kapok

"Ahh papaa, maa papa jahat maa" rengek phuwin mengadu ke pavel

"aghh udah² jangan ribut, sekarang ayo nembel pintu biar airnya ga semakin masuk.."

"telat atuh ma, lihat noh phu udah kelelep gitu" ucap pooh sambil menunjuk phuwin yang sudhs tenggelam dan hanya terlihat pucuk rambutnya saja

"ASTAGAAH ADEEK!! kita langsung naik ke lantai 3 aja pa, itu phu gendong atuh" perintah pavel, pooh langsung mengangkat phuwin, mereka berjalan menaiki tangga lalu naik ke lantai 3, mereka semua duduk di teras sambil melihat rumah² yang sudah kelelep air banjir

"Waaah mama lihat!! ada Thai tea!!" ucap phuwin sambil menunjuk air banjir yang terlihat seperti Thai tea itu

"Gundulmu thai tea" pooh ingin menggampar phuwin tapi phuwin dnegan cepat menghindar

"eits ga kena yahahaha" ejek phuwin sambil menertawakan pooh

"eh iya mama lupa update story ig" pavel lalu langsung menghidupkan handphonenya lalu membuka ig

"Astagaaah maaa, bukannya bingung sama perabotan yang konslet kena air malah bingung bikin story" phuwin menggelengkan kepalanya, heran dengan tingkah laku mamanya itu

"masyaallah tabarakallah.. selamat banjir semuah, jangan lupa bersyukur yah.. jan lupa lek komen en sher" ucap pavel sambil memvidiokan dirinya

"Maaah astagaa si papa ikut²an juga" Phuwin tertawa hingga terjungkal² mendengar kedua orangtuanya membuat story

.
.
.
.
.
.

anjazz dah lama banget aku ga up mama papa wkwkwk
gimana-gimana?? pada kangen keluarga satu ini ga??

JAN LUPA VOTE YA SAYANGKUU 🤾🏻‍♀️🤾🏻‍♀️

anak Mama Papa || Poohpavel 🐱🐶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang