Saat ini Chika sudah sampai di rumah sakit tempat Freya ditangani. 'Lemas' itu yg Chika rasakan saat berjalan menuju kamar rawat Freya 'mengapa? Mengapa? Mengapa harus Freya yg menanggung semua beban ini?' pikir Chika sambil berjalan
"Huff" helaan nafas seorang Chika saat sudah berada di dekat ruang tempat Freya ditangani
"Git.." lirih Chika
"B-bunda.." Gita dengan cepat langsung berlari memeluk Chika dengan erat
"B-bun hiks.. maaf.. aku gagal hiks.. j-jagain Freya Bun.. hiks" lirih Gita menangis sambil memeluk Chika
"Engga git ini bukan salah kamu.." ucap Chika membalas pelukan Gita namun Gita tetap saja menggelengkan kepalanya dan terus menangis di pelukan Chika
Ceklek
Suara pintu terbuka dari ruang tempat Freya ditangani, yg membuat mereka semua menoleh, bahkan Gita yg tadi memeluk Chika dengan erat kini melepaskan pelukannya
"Permisi, apakah ini keluarga pasien?" Tanya dokter tersebut
"Iya dok, ini keluarga pasien" ucap Gita
"Jadi begini.. kondisi pasien sudah mulai membaik dan untuk sementara pasien harus di rawat inap beberapa hari di sini, namun..."
"namun apa dok?, cepetan ngomong" ucap Gita yg sudah sedikit terpancing emosi
"Namun.. keadaan penyakit kanker paru-paru nya semakin memburuk... Dan.. kemungkinan waktu pasien juga.. udah ga lama.." Ucap sang dokter yg membuat mereka semua menegang seketika
"Freya..." Gumam fiony yg kembali menitikkan air mata nya
"Dok... J- jangan bercanda deh... Hiks" ucap Gita
"Anu.. dok.. maaf apa.. kami boleh masuk?" Tanya Chika tiba tiba
"Oh boleh Bu, silahkan" ucap dokter tersebut
Chika dan Gita yg mendengar itu langsung pergi berjalan menuju ruang tindakan Freya, namun langkah Chika sempat terhenti dan melihat ke arah fiony
"Fiony.." panggil Chika lembut
"E-eh iya tan" ucap fiony mengelap air matanya kemudian melihat ke arah Chika
Chika sempat terkejut melihat wajah fiony yg terlihat... Sangat sulit dijelaskan. Mata sembab, hidung merah, bibir bergetar, dan terakhir Wajah penuh bekas air mata.. itu yg Chika lihat, membuat Chika berfikir fiony itu seorang sahabat yg benar benar tulus..
"Kamu ga masuk?"
"E-engga usah tan"
"Ga papa kamu masuk aja.. yuk!" ucap Chika sambil tersenyum kemudian menarik lengan fiony lembut
"I-iya tan.." fiony yg ditarik lengannya oleh Chika pun langsung ikut masuk ke dalam ruang inap Freya
Fiony kemudian berjalan menuju branka Freya dan hatinya hancur seketika ketika melihat Freya dipasang kan alat alat yg asing bagi dirinya
"F-frey... Hiks.. kamu jangan ninggalin aku ya..?" Lirih fiony sambil memeluk freya yg masih memejamkan matanya
Setelah beberapa menit fiony menangis ia menghela nafas perlahan
"Huhh.. bentar.. kok aku ngerasa ada yg ketinggalan ya??" Ucap fiony sambil berfikir sejenak. Dan tiba-tiba matanya membulat sempurna saat ingat bahwa ternyata yg tertinggal adalah tas nya dan tas Freya
"EH IYA TASNYA KETINGGALAN!!!" batin Fiony panik, tapi dia berfikir sejenak sepertinya dia ingat bahwa dia ada teman yg bisa di andalkan...
Yap! Gadis yg dimaksud fiony adalah Jessica Chandra Hapsari atau biasa dipanggil dengan sebutan jessi. Gadis ini memiliki seekor.. eh maksudnya seorang adik yg bernama flora Shafa Hapsari dan sering dipanggil flora"Ayo.. angkat dong.." ucap fiony sambil memegang ponsel nya, berusaha menelfon jessi. Dan akhirnya..
"Halo??" Ucap jessi di telfon
"Halo, Jess gw bisa minta tolong ga??"
"Bisa - bisa aja sih mau minta tolong apa emang???"
"Eee.. anu.. tas gw sama Freya ketinggalan di kelas jadi.. bisa tolong ambilin"
"LAH KOK BISA KETINGGALAN ANJIR?! ITUKAN TAS LU!"
"Iya gw tau, tapi gw mau minta tolong ege sekalian bilang ke gurunya buat izin, freyana sakit soalnya"
"Lah Freya sakit??"
"Iya"
"Hadeuh oke dah. Tapi entar tasnya gw taro mana??"
"Di RS ayam salto, dan kalo masalah kamar tinggal lu tanya sama perawatnya gw males"
"Oh oke"
TUTT
Setelah panggilan di tutup oleh jessi, Gita tiba-tiba saja muncul di belakang fiony
"Fiony" ucap Gita sambil memegang bahu fiony
"E-eh iya kak? Kenapa" tanya fiony
"Ga, kakak cuma mau tanya.. kamu tau kenapa Freya bisa gini??" Gita dengan tatapan mata yang sangat tajam dan raut wajah yang begitu serius melihat ke arah fiony meminta penjelasan
"A-aku ga tau k-kak, dia tiba-tiba aja mimisan terus pingsan" ucap fiony sambil melihat ke bawah
"CK, itu juga aku tau! Maksud aku awalnya dia ada ngeluh ga sama kamu?!" Sial, Gita sekarang sudah terlanjur terbawa emosi
"A-ada kak"
"Dia kalo ga salah dia pas siap jam istirahat dia meringis kesakitan, dan.. aku udah tawarin dia ke UKS tapi.. dia ga mau" ucap fiony dia masih menundukkan kepalanya menandakan bahwa dia merasa sangat bersalah
"Tolol! SEHARUSNYA LU PAKSA AJA BEGO, GW GA AKAN MARAH KALO LU MAKSA DIA KE UKS UNTUK KESEHATANNYA TOLOL!! Hiks..." Gita. Gadis yg biasanya dikenal kuat dan membuat semua murid di sekolah takut padanya, kini menangis hanya karena masalah kecil
"Gw.. gw mau keluar dulu, dan lu tolong jagain Freya" ucap Gita kemudian berjalan menuju taman rumah sakit
"Hiks, bangsat! Kenapa sih harus Freya yg jadi korban?!" Tangis Gita langsung pecah saat ia duduk di kursi yg disediakan oleh pihak rumah sakit di taman
"ARGGG, SIALANN!!" Ucap Gita, ia terus memaki maki dirinya sendiri
"Maafin kakak.. kaka gagal jagain kamu Fre..."
-Bersambung-
Haha, kembali lagi dengan author!! 🗿
Jadi ada sedikit pengumuman untuk kalian dan pengumuman nya adalah ini.. bakal jadi update terakhir ku.. tapi! Bukan berarti tamat dengan keadaan ngegantung oke! Nanti bakalan ada orang yang ngelanjutin wattpad ini!
Oh ya kalo mau tau kenapa author berhenti.. nanti ada kabarnya kok! Tanggal 24, dan ditanggal itu juga kalian bakal tau siapa yg nerusin wattpad ini 😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Fretoy OR Fretin?
De Todotentang perebutan seorang Freya siapakah yg akan mendapatkan Freya Christy atau Atin, apa mungkin malah nona Tantri? wkwk mari kita lihat....