Gigolo?

3 2 0
                                    

Pagi ini Alung berangkat dengan ojek online, mengingat kakinya yang terluka kemarin. Alung ingat sekali kemarin saat memaksakan diri untuk pulang dengan mobilnya, alhasil lukanya terbuka kembali dan membuat Yuli-Mamahnya Alung panik.

"Marrie, Lo tau Ata ga?" Tanya Alung membuat Marrie sangat antusias, pasalnya baru kali ini Alung menanyakan seseorang terlebih laki-laki.

"Ata yang mana? kelas sepuluh atau dua belas?" Sahut Marrie.

"Yang ada nama Samuderanya"

Wajah Marrie terlihat terkejut "Batara Saka Samudra maksud lo?" Tanyanya

"Nah itu maksudnya. Tau?" Marrie mengangguk dan penasaran. Kenapa seorang Alung menanyakan Batara, memang sih wajahnya ganteng tapi...

"Tau ko"

"Kelas berapa dia?" Tanya Alung lagi.

Masih di liputi rasa penasaran, Marrie dengan rafu menjawabnya "12 MIPA 1"

"Oke deh, thanks ya" Marrie hanya mengangguk.

Ia ragu apakah harus bertanya atau tidak kepada Alung. Namun dari pada mati penasaran, Marrie yang super kepo pun memutuskan untuk bertanya.

"Kalo boleh tau, kenapa nanyain Batara?" Marrie bertanya dengan penuh harap agar Alung mau menjawabnya.

"Kemarin gue lupa bayar dia"Jawab Alung.

"HAH?" Alung menutup telinganya "Kenapa sih kaget begitu?" Alung merasa keheranan.

"Jadi bener kalo Batara itu gigolo? omaygat" Sepertinya Marrie salah paham, kenapa juga Ata jadi gigolo.

"Apasih, bukan itu. Kemarin dia nolong gue terus gue belum bayar dia karena udah gendong gue" Jelasnya

"Pemerasan tau ga, masa gendong gue aja di patok harga semenit seratus ribu. Udah gitu jalannya di lama-lamain sampai tiga belas menit"

"Tekor gue" Adunya. "Untung gue ada uang"

Marrie bernafas lega setelah mendengar penjelasan Alung. "Bercanda kali dia"

"Mau bercanda kek atau ga, gue bakal tetep bayar. Gue ga mau punya utang budi" Tegas Alung.

"Yaudah nanti istirahat gue anter lo ke kelasnya" Ujar Marrie menawarkan diri.

"Seterah lo, aja"

Dan saat jam istiraht tiba, Alung dan Marrie menuju kelas 12 MIPA 1 yang ada di lantai 2.

Baru saja naik tangga Alung sudah menjadi pusat perhatian orang yang ada di sekitarnya. Bagaimana tidak? foto Alung di pajang di depan sekolah sebagai contoh siswi, jadi setu sekolah tau siapa dirinya walau jarang terlihat.

"Ka, bisa tolong panggilin ka Batara ga?" Marrie yang bertanya, tidak mungkin Alung kan?.

"Wait" Senior perempuan itu masuk ke kelas dan munculnya seorang Baskara atau Ata ini.

"Kenapa?"

Omaygat Marrie sejenak menahan nafasnya karena dilihat dari dekat ternyata Batara ini sangat tampan.

"Nih" Alung menyodorkan amplop coklat berisi uang. dan hal itu di saksikan oleh para murid, lalu mereka mulai berbisik.

"Apa ini?" Tanya Ata mengambil amplop itu.

"Uang. tiga belas menit berarti satu juga tiga ratus" Ujarnya.

Ata jadi ingat perkata asalnya kemarin, dia tidak benar-benar ingin di bayar. Kalo kalian berfikir Ata menolak, jawabannya ada tidak. Justru Ata sumringah mendapatkan uang itu.

Memeluk SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang