Fajar cerah menghiasi laut dalam, menyambut hari indah dengan penanaman kesopanan atas nama kemurahan hati manusia.
Seorang laki laki yang tengah berbaring diatas kasurnya terlihat seperti arus mengalir di pegunungan, wajahnya lembut dan pahatan rahangnya sungguh sempurna.
Dia adalah Magma. Magma Jectravics, anak tunggal kaya raya yang memiliki keturunan darah New York lebih tepatnya daerah Manhattan.
Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar membuat sesosok laki laki yang tengah berbaring diatas kasurnya kini terpaksa membuka kedua mata birunya
Tok.
Tok
Tok."Waktunya bangun tuan, Anda harus segera bersiap dan bergegas ke sekolah."
Magma menggeram sembari meremas bantal. Ia menggeliat sebentar sebelum beranjak dari tempat tidur dan pergi masuk kedalam kamar mandi
Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Magma berdiri di depan cermin dengan pakaian seragam yang sengaja dikeluarkan tanpa menggunakan sabuk dan juga dasi. Ia menyampirkan tas ranselnya pada salah satu bahunya kemudian tangan kekarnya menyambar kunci mobil diatas meja
Magma berjalan menuruni tangga dari arah kamarnya dengan sedikit terburu-buru. Kepalanya tertoleh kearah meja makan dimana terdapat seorang koki tua yang sedang menyiapkan sarapan untuknya
Tanpa berniat menghampiri meja makan, Magma langsung pergi kearah bagasi dan mengeluarkan mobilnya dari dalam sana
Beberapa menit kemudian Magma kini sudah mengendarai mobilnya menuju sekolah. Selama di perjalan sesekali ia bersiul dan menikmati angin sepoi yang masuk lewat jendela mobil
Tak butuh waktu lama untuk membuat Magma sampai di sekolah karena saat ini ia telah memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah. Salah satu tangannya bergerak membuka pintu mobil lalu keluarlah sesosok lelaki tinggi berbadan kekar yang sedang menggendong tas ransel pada salah satu bahunya
Magma berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Semua tatapan siswa-siswi yang sedang berlalu lalang tengah berpusat pada dirinya. Ia menghela nafas dan memutar bola matanya malas, rumor apalagi yang telah mengotori namanya kali ini?
Kaki panjangnya melangkah dengan cepat menuju mading besar yang terpampang jelas di depan perpustakaan. Ia membelah kerumunan orang orang yang sedang berkumpul di depan Mading. Kedua alisnya mengerut memperhatikan foto foto tentang dirinya
Foto pertama memperlihatkan magma yang sedang menangkup wajah perempuan di dalam bar club dan berpose seakan akan hendak menciumnya
Foto kedua menangkap gambar Magma yang sedang menindih tubuh perempuan diatas kasur, terdapat huruf besar yang bertulisan "SEX" disamping foto tersebut
Magma menunjukkan sikap tenang sembari berdiri di depan papan mading. Walaupun di dalam hatinya sudah terlontar berbagai jenis umpatan kasar pada seseorang yang menjadi pelaku di balik rumor sampah tentang dirinya, ia hanya mampu tersenyum miring dan mencabut foto foto tentang dirinya dari mading itu sebelum ia berbalik badan dan pergi meninggalkan kerumunan siswa siswi yang tengah memperhatikannya dengan tatapan aneh.
Sebelum benar benar pergi Magma menyempatkan dirinya untuk berhenti dan melirik kearah siswa siswi tersebut
"Bubar sebelum gue congkel mata lu semua satu satu."
•••••
"Jadi lo udah sanggup buat rekrut satu anggota baru kan?"
"Iya bang."
"Gue tunggu kabarnya sampai besok, kalau enggak ada gue sendiri yang bakal dateng ke sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO'S THE DOMINANT?
Teen Fiction(Season III Ketos Vs Badboy + Kisah Magma & Morgan - On going) Menceritakan tentang hubungan persahabatan yang mulai rusak karena adanya perasaan cinta yang tumbuh diantara mereka. by termo.