20

805 53 3
                                    

Havian side.

"MICHELLE SIALAN!! LEPASIN GUE!!"

"Apa? Ga denger? Coba ulang"

"SIALAN! LO BIADAB! KURANG AJAR!"

Plak

"Berani lo ngata-ngatain gue gitu! Berani lo sama gue?!"

"Buat apa takut? Kita sama-sama makan nasi kok"

"Kurang ajar!"

Plak

"Oh ya lo udah pikirin? Jauhin malvin atau keluarga lo yang celaka?"

"GUE GABAKAL PILIH SALAH SATU DARI ITU! GA AKAN PERNAH!"

"Kalo itu mau lo, lo liat dua orang di belakang gue? Mereka yang bakal gunain lo, puasin sampe puas ya, kalo kalian belum puas bunuh aja"

"Engga!!!"

"Lo gamau? Itukan pantes buat lo, jalang"

"GUE BUKAN JALANG! LEPASIN GUE!"

"Silahkan, gue keluar, bye bye jalang manis" michelle mengelus dagu vian lalu pergi dari ruangan itu.

"JANGAN SENTUH GUE!"

"Lah ngelawan dia, mau langsung di bunuh aja?" tanya orang 1.

"Nikmatin tubuh nya dulu gasih? Kaya nya nikmat banget tubuhnya"

"JANGAN SENTUH GUE!"

Dua orang itupun langsung membuka tali ikatan di tubuh vian, di pindahkan ke kasur sebelah vian di ikat, dan di ikat di kasur tersebut.

Dua orang itu membuka atasan vian dengan paksa.

BRAK!

Tiba-tiba pintu terbuka.

"WOI! LO APAIN TUNANGAN GUE HAH?!" malvin langsung memukul dua orang yang hampir perkosa vian.

"malv..."

"ANGKAT TANGAN!"

polisi datang, malvin berhenti memukul dua orang itu, dua orang itu pun di tangkap sama polisi.

"Sayang!"

Malvin menghampiri vian yang sudah menangis di kasur itu, kedua tangan nya di rantai ke sisi-sisi kasur, malvin segera membuka dua rantai itu, dan memeluk vian.

"gapapa... Ada aku ada aku"

"hiks..."

"sayang?" malvin melihat vian pingsan di pelukannya, dia langsung membawa vian ke rumah sakit.

Rumah sakit.

"Gimana dok keadaan tunangan saya?" tanya malvin khawatir.

"Sebelumnya saya ingin bertanya, apakah nyonya vian sebelum nya mempunyai masalah yang sampai membuat nyonya vian trauma yang membuat dirinya depresi?"

"P-punya, belum lama ini trauma dia kembali dok"

"Trauma nya kembali dan bahkan lebih parah dari sebelum nya, dia akan merasa sangat ketakutan jika ada dominan yang mendekati nya, termasuk tuan malvin, jadi saya minta tolong untuk selama 3 hari ini tidak boleh ada dominan yang menemui nyonya vian, hanya submissive"

"Sekarang vian sudah sadar?"

"Untuk sekarang belum, anda masih bisa menemuinya, dan pergi setelah nyonya vian sadar"

"B-baik terima kasih dok"

Malvin pun masuk ke ruangan vian, dia melihat vian yang terbaring lemas wajah nya bercucuran keringat sembari di elapi oleh suster.

Racer? Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang