kedua

29 4 1
                                    

Pagi ini tepat jam 06.12 arka sedang bersiap-siap untuk bersekolah, ia akan memasak mie instan yang ia beli tadi malam untuk sarapannya, biasa nya ia tidak suka sarapan, tetapi pagi ini tidak tau kenapa arka ingin sarapan.

Sembari menunggu mie yang ia masak matang, arka membuat susu rasa coklat kesukaannya, saat semuanya siap ia pun memakan mie instan goreng yang ia masak tadi terlebih dahulu, lalu menghabisi susunya.

Setelah menghabisi sarapannya, arka keluar dari kosan tidak lupa mengunci pintu terlebih dahulu, dan menghampiri motor kesayangan nya yang terpatkir rapih di depan kamar kosannya, arka menaiki motor kesayangan nya lalu memakai helm.

Brumm

Arka Melajukan motornya dengan kecepatan sedang, berniat untuk menikmati suasana pagi yang cerah ini, tak butuh waktu lama ia sudah berada di parkiran sekolah elite tersebut.

Ia memarkirkan motornya, lalu membuka helm, banyak pasang mata yang menatap arka kagum, iri, dan banyak teriakan melengking menyapa indra pendengaran arka, tetapi hanya di anggap angin lalu oleh arka.

'rahim dedek anget mass'

'Lo cowok bego'

'Peduli apa gue?'

'Gue liat-liat kok arka cantik ya'

'Gue aja udh ngeshipin arka sama alex geh'

'Dasar fujo'

'Haduhh, pagi-pagi udah di suguhin yang manis- manis bisa pingsan gue'

Kira-kira seperti itu.

Arka berjalan memasuki sekolah dengan angkuh, ia berniat untuk mengikuti pembelajaran hari ini, karna dipelajaran pertama yang mengajar adalah guru killer, arka tak ingin masuk bk dan berakhir di hukum lagi.

Arka sudah memasuki kelasnya, ia menaruh tasnya di kursi sebelah lalu duduk di kursi nya, kursi sampingnya memang tak ada yang menepati, karna arka tak mau ada yang duduk di kursi itu.

Kringg!! Kringg!!

Bel pun berbunyi, semua orang berbondong- bondong memasuki kelas nya masing-masing, guru killer yang tadi arka pikirkan memasuki kelas dengan rotan panjang yang selalu ia bawa kemana-mana.

"Baik anak-anak kita mulai pembelajarannya." Ucap guru killer yang bername tag Angelika Fitriani yang biasa di panggil 'bu angel'.

Selama pembelajaran tidak ada yang berani mengeluarkan suara nya, jika ada pun langsung di lempari spidol atau penghapus oleh guru killer tersebut.






🦏

Jam istirahat pun tiba, arka memasuki buku pelajarannya kedalam tas, setelah itu ia keluar untuk mengisi perut nya, perjalanan menuju kantin, arka tak sengaja menatap netra hitam tajam milik seorang pemuda.

Dengan cepat arka mengalihkan pandangan nya saat orang itu menyeringai mengerikan, orang itu adalah arsen, arka sekarang tak ingin berurusan
dengan orang itu, arka mencepatkan langkah kaki nya menuju kantin.

Saat sampai dikantin arka memesan 1 porsi seblak, lalu arka memilih untuk menunggu pesanannya di meja kantin, ia menduduki bokong nya di kursi.

"Permisi, gue boleh duduk disini?" Ucap seorang pemuda dengan tampilan yang urak-urakan, dasi yang di ikat di kepala, baju yang di keluarkan, lalu baju yang terbuka menampakkan kaos berwarna hitam.

Arka melihat sekitar ternyata betul banyak meja yang sudah terpakai, lalu dengan ragu arka menganggukkan kepala nya, saat sudah di beri izin pemuda itu pun duduk di samping arka.

"Nama gue andrian velio, panggil aja rian." Ucap nya lalu melirik ke arah arka yang asik memainkan hp nya.

"Arkana abigail, arka."

"Lo yang sering di panggil bk gara-gara tawuran sama sekolah sebelah?"

"Hm."

"Banyak yang ngomong lo kuat, tapi ga punya temen"

"Gue ga tertarik."

"Klo gitu mulai sekarang lo temen gue." Ucap rian mengklaim arka menjadi teman nya, membuat arka yang tadi nya sibuk dengan ponsel nya langsung menatap tajam rian.

"Lo ga berhak buat jadi temen gue." Ucap arka ketus.

"Gue ga terima penolakan." Ucap rian. Saat ingin protes, pesanan yang arka pesan tadi sudah datang

"Ini den seblak level 10 nya, awas mencret ya." Ucap ibu kantin yang mengantar pesanan arka, lalu pergi dari sana.

Saat ingin memakan seblak tersebut, ada sebuah tangan yang tiba-tiba mengambil semangkuk seblak milik arka, arka yang tak terima langsung menatap orang tersebut, saat tau orang yang mengambil seblak yang ingin ia santap tadi arka pun terdiam, lalu menunduk.

Degg

"Siapa yang nyuruh lo makan seblak hm?" Ucap dingin pemuda dengan menatap tajam arka yang sedang menunduk sambil memilin ujung seragam yang ia kenakan.

"Seterah gue mau makan apa, lo ga berhak ngatur gue." Dengan sedikit keberanian nya ia pun membalas tatapan pemuda tersebut, sedangkan rian tengah yang asik menyantap nasi goreng nya.

"Mulai berani heh??" Ucap pemuda itu lalu menarik rambut arka supaya mendongak.

"Aku rasa ada yang merindukan hukuman dariku." Ucap nya, yang kalian pikirkan benar, pemuda itu adalah Arsen.

Saat arka ingin berlari, tangan nya di cengkram oleh arsen, membuat arka meringis, arsen yang tak memperdulikan ringisan tersebut dan langsung manariknya.

"Berhenti." Ucap rian angkat suara karna jengkel dengan sikap arsen yang kasar.

"Siapa lo merintah gue?" Ucap arsen menghenti kan langkah nya, lalu menatap rian dengan tajam.

"Gue temen nya kana sekarang, jadi gue sebagai temen yang baik gue ga mau kana di kasarin sama cowok brengsek kyk lo." Ucap rian sinis, terlihat arsen menampilkan smrik nya.

"Gue juga temen nya, bahkan dari smp gue sama dia temenan." Ucap rasen memperkuat cengkraman nya di tangan arka, membuat mata arka berkaca-kaca.

"Satu lagi, berhenti nyebut nama dia kana panggilan itu khusus buat gue kedia." Ucap arsen lalu meninggalkan rian yang mengepalkan tangan nya.





🐇






TBC

Widihh, arka di rebutin cowok-cowok tuhh, ngeharem ga si??
Gue tunggu jawaban dari kaliann, see you.

874 kata.

Vote and comment
Thanks.

arkana abigail Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang