bocil cream puff

142 16 2
                                    

Raitsu sekarang sedang berjalan-jalan di jalan yang dibagian kanan dan kiri terdapat pepohonan yang lebat,dia memang tinggal di hutan karena mungkin? Dia berpikir lucius dan zane melakukan ini karena dia tak memiliki tanda sihir ditambah matanya yang menurut shawn itu langka?

Dan karena hal itu,dia memutuskan untuk menutup matanya dengan kain meskipun katanya bebas,jika dia pakai atau tidak,anehnya dia tidak tersandung atau kejedot oleh pohon atau ranting,dia berjalan-jalan sendiri sementara burung hitam yang agak biadab tadi mau nyari janda katanya.g

Sang gadis kicik berjalan sambil melompat-lompat pelan dengan kedua tangan diayunkan ke depan dan belakang

"Berpetualang~ bersama si kupret~ mari kita berkelana bersama si kupret~"

Seekor tupai yang sedang makan kacang di atas ranting pohon hanya menatap kelakuan raitsu dengan malas

'ape nih? Bumi menambahkan makhluk tak waras lainnya?' batin tupai

"Kupret berbunyi~ ngok ngok ngok~ mari berkelana di jalan belok tapi gak gay~"

Pletak!!

Buagh!!

Brukk!!

Beklah,author akan artikan apa makna dari isyarat di atas.

Saat raitsu sedang berjalan sambil nyanyi gak jelas,tiba-tiba muncul sebuah bola kayu yang mengenai dahi sang anak tersebut hingga terpental jauh,berguling dan jatuh ke tanah seperti telur gulung:V

Dan sekarang raitsu terbaring di tanah dengan wajah mencium tanah,rambutnya acak-acakan dan bajunya jadi kotor

'saket rasanya daku,benjol ke dalem ini mah sampe otak' batin raitsu

Wushhh~

Kepulan asap muncul datang dari seseorang yang berlari dengan cepat dalam sepersekian detik dan ternyata itu adalah seorang anak laki-laki yang gemetar dengan panik namun wajahnya masih datar dan terlihat tenang

"Ga-gawat a-aku tak sengaja" ucapnya sambil gemetaran

Anak laki-laki itu langsung berjongkok secepat kilat di hadapan raitsu yang masih terbaring tengkurap,telunjuk anak itu menyentuhnya dengan pelan kaya lagi mainin slime lengket pake satu jari:v

"Dia mati?" Gumam anak tersebut

Anak laki-laki terdiam dan tetap dalam posisinya sambil menatap raitsu yang mulai bergerak perlahan,anak perempuan itu mulai terduduk di tanah sambil merapihkan rambutnya yang acak-acakan

"Kukira kau mati..maaf soal bola nya" ucap anak laki-laki itu sambil menatap datar dan tenang raitsu

Anak itu aneh dan bingung kenapa perempuan di depannya memakai penutup mata,di sisi lain raitsu merasa kenal dengan suara tersebut

'lah? Apa? Maslayy~ slebew' batin raitsu

"Tidak apa-apa" ucap raitsu sambil tersenyum ramah

Sebenarnya raitsu cari aman biar gak kena sentuhan keramat dan mematikan mashle bocil

"Kenapa kau jalan-jalan sendiri di hutan? Tidak baik anak-anak sendirian" jelas mashle dengan tenang

'lu juga tong' batin raitsu

"Aku- aku bosan di rumah makannya aku jalan-jalan di hutan" ucap raitsu

"Dimana orang tua mu? Tidak dengan teman?" Tanya mashle sedikit penasaran

Raitsu menggeleng pelan sambil tetap dalam posisinya,dia menghadapkan wajahnya ke arah mashle dengan mengandalkan pendengarannya

"Aku tidak ada orang tua,teman pun tak ada" jawab raitsu

'karena aku intropret' batin raitsu

Mashle terdiam sejenak sambil menatap raitsu yang menutup matanya,dia ingin bertanya mengapa anak itu menggunakan kain di matanya,tapi dia tepis karena mungkin alasan pribadi dia tidak mau bertanya hal yang agak pribadi

"..kau sama denganku,aku juga tidak punya teman" ucap mashle dengan latar suram dan bentuk chibi ea:)

Raitsu hanya mendengarkan sambil menunggu ucapan selanjutnya bocah super macam bima prindapan bahkan lebih

"Mau kah kau berteman denganku?" Ucap mashle sambil menunggu jawaban raitsu yang sedikit melongo

'hah? Heh hoh ape nih? Teman apa demen?' batin raitsu

"Um iya tentu" ucap raitsu sambil mengganguk dan tersenyum

Mashle kemudian mulai mendekati raitsu dengan posisi masih jongkok,anak itu duduk di samping perempuan tersebut

"Mau main di rumahku? Ayah juga pasti mencari ku karena aku jauh dari rumah" ajak mashle sambil melirik raitsu dari sudut mata

"Tentu saja" jawab raitsu sambil mengganguk

"Bagaimana kalau kau naik di punggungku?" Ucap mashle dengan polosnya

'wess mau kita bekerja bakar rumah mereka?' batin raitsu

"Kenapa?" Tanya raitsu

"Agar kita sampai di rumahku" ucap mashle sambil menunggu jawaban selanjutnya raitsu

'mhuwhehe tahu aja cape jalan langsung dapet the flashback:D' batin raitsu

"Baiklah" raitsu kemudian naik ke punggung mashle yang langsung memegangi paha anak perempuan itu agar tidak jatuh sambil beranjak berdiri

'ahak ahak siap-siap rambut kaya kesamber petir' batin raitsu

"Pegangan yang kuat" ucap mashle sambil memulai aba-aba siap untuk berlari secepat menemui doi.g

Next chapter~

Mashle : Magic And Muscles X OC!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang