Chapture 7

58 10 0
                                    

🦋HAPPY READING🦋

Kegaduhan di kelas 12 MIPA 1 membuat semua murid heboh, melihat keadaan kelas yang begitu berantakan. Jendela kaca ada beberapa yang pecah, dan begitu banyak batu di dalam.

Kehebohan itu sontak membuat guru BK untuk datang, bu Sinta sama saja kaget nya dengan semua murid.

"Udah-udah, sekarang kalian bubar. Biar ini saya yang urus bersama guru-guru lain nya"

Namun bukan nya murid-murid itu mendengar kan perintah bu Sinta, mereka malah semakin heboh.

"Bu ini kenapa"

"Apa kejadian tahun lalu akan ter ulang kembali"

"Jangan sampai dong, bu!"

"Kita gak mau ada korban lagi, bu"

"Aduh pusing saya kalau kayak gini!" gerutu bu Sinta yang kini sudah memegangi kepala.

Di sisi lain, ke empat gadis yang tadi ingin kembali ke kelas mulai meng hentikan langkah nya begitu juga dengan ke empat cowok lain nya.

Mereka saling pandang, mengapa kelas nya di penuhi dengan banyak murid. Dan seperti nya baru ada kejadian yang mereka lewati.

"Mereka kenapa" tanya Denio.

"Samperin aja" ujar Vani yang kini di setujui mereka.

Mereka pun ber jalan menuju keramaian tersebut, murid-murid yang awal nya ber kerubung mulai memberi jalan ke empat gadis itu. Bukan, mereka minggir karena melihat ke datangan empat anggota geng Aodra.

Di harap kan jangan pd dulu ya.

Saat mereka melihat kondisi kelas nya yang kini sudah berantakan seperti kapal pecah, mereka sangat terkejut kala melihat keadaan kelas mereka.

"Buset, habis ada perang dunia keberapa tadi" celetuk Nomi, Denio yang mendengar celetukan gadis itu pun dengan sigap menutup mulut gadis itu.

"Serius dikit kek"

"Emm.. Emm" Denio pun melepaskan tangannya, saat itu lah ia mendapat tatapan horor dari Nomi.

"Ini ada apa, bu" ujar Mora serius.

Bu Sinta meng helas nafas kasar, memang mengurus murid-murid ini butuh kesabaran ekstra.

"Ibu juga belum tau apa penyebab nya, tapi tolong ya kalian masuk kelas masing-masing sekarang juga" perintah bu Sinta belum di turuti oleh murid-murid itu, mereka tengah sibuk mengintip ke dalam.

"Masuk ke kelas sekarang, atau berdiri di lapangan!!"

Dengan hitungan detik, mereka mulai berlari terbirit-birit ke arah kelas masing-masing. Bu Sinta meng hela nafas lega, tak lama pandangan bu Sinta beralih ke arah ke empat gadis itu dan geng Aodra.

"Satu.. Dua.. Tiga.. Empat. "

"Loh kok empat doang, ni temen kalian yang satu nya kemana."

Pertanyaan Bu Sinta sontak membuat mereka tersadar, se ingat mereka Feli membawa Galih pergi ntah kemana.

"Ouh iya si, Feli" celetuk Nara.

Astrea High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang