Happy reading 🥰
**********
Seorang pria menggerutu di dalam mobil. Sepertinya ada masalah dengan mobil yang ia kendarai.
“sh*t, ada apa lagi dengan mobil ini”, Pria itu mencoba menghidupkan mobilnya lagi.
Sudah beberapa kali dicoba ternyata mobil tersebut tidak menyala. Lalu dia menelepon montir bengkel langganannya. “hallo, saya minta tolong bapak ke jalan anggrek, sepertinya mobil saya mogok.....Baik....Saya tunggu pak, jangan terlalu lama.”
Sembari menungu montir datang dia hanya memainkan ponselnya. Entah sedang mengabari siapa atau bisa jadi sedang bermain game. Oke lupakan.
Pria dengan mobil mogok itu bernama Kevan Zafar Xander. Seorang pemuda berumur 26 tahun yang cukup sukses. Dia merupakan pemilik cafe yang sangat terkenal di kota Melati. Tidak heran Cafe miliknya itu terkenal karena tema yang dianut cafe tersebut sangat menarik. Cafe dengan Nama ‘Vintage Library Cafe’ itu sangat diminati anak-anak muda. Cafe itu menganut tema perpustakaan klasik persis seperti namanya. Cafe tersebut merupakan gabungan dari perpustakaan dan sebuat perpustakaan. Menarik bukan kombinasi yang sangat langka. Cafe tersebut sangat instagramable dan memiliki banyak koleksi novel terkenal, mulai dari novel lokal hingga luar dan buku non fiksi lainnya. Cocok sekali bukan untuk tongkrongan mahasiswa sambil mengerjakan tugas.
.......................
Setelah lama menunggu, 2 montir datang. Kevan pun menyerahkan kunci mobilnya ke salah satu montir itu. Dia sedang terbur-buru, tidak bisa menunggu sampai mobilnya selesai diperbaiki untung saja sekarang dia tidak jauh dari terminal. Diapun pergi ke terminal.
Sampai di terminal dia langsung ke halte. Oh ternyata busnya sudah sampai di halte dan akan berangkat. Kevan pun berlari ke halte.”tunggu....” busnya pun berhenti. Lalu kevan masuk ke dalam bus. Hampir saja ia tertinggal bus.
Hanya tinggal 1 kursi saja yang tersisa. Kursi tersebut di sebelah seorang gadis dengan rambur panjang di kuncir setengah. Ya gadis itu adalah Arisha. Kevan pun duduk di sebelah Arisha.
Sebenarnya Kevan baru pernah menaiki bus ini. Bus ini semacam bus trans seperti yang ada di Jakarta. Walaupun baru pertama kali tetapi dia tau halte yang akan di tujunya.
Seorang laki-laki mendekat ke arah bangkunya, sepertinya petugas ticketing. “Mau kemana mas?”, kata petugas itu. “Halte melati”, Kevan menjawab. “4 ribu . “ 4 ribu mas”, Petugas itu pun menyerahkan ticketnya ke Kevan. Kevan pun mengambil uang 100 ribu ke petugas dan menerima ticketnya. Petugas itu menerima uangnya dan mencari kembalianya di tas yang petugas itu bawa.
“Waduh ngga ada kembalianya mas, uang kecil ada?”, bingung petugas itu dan menyerahkan kembali uang 100 ribu tersebut. Kevan pun mencari uang receh di dompet dan saku celananya. Tetapi ternyata dia tidak membawa uang receh dan hanya ada uang 100 riuan di dompetnya.
“ Saya ngga ada uang receh, pake Qriss bisa?”, tanya pria itu. “Kebetulan sitemnya lagi eror mas jadi ngga bisa pembayaran pake Qriss.”, terang petugas itu.
Kevan sekarang bingung bagaimana dia membayarnya. Dia tidak membawa uang receh sama sekali hanya ada uang 100 ribuan di dompetnya. Petugas itu juga tidak mau menerimanya walaupun Kevan sudah memaksa tidak usah ada kembalian.
Kevan yang sedang bingung bagaimana ia membayar ticketnya tiba-tiba dia di buat terkejut oleh gadis di sebelahnya yang menyodorkan uang 4 ribu dan sebuah ticket ke petugas itu.
“Pake ini aja pak”, Arisha menyerahkan uang 4 ribu ke petugas ticketing sekalian dia menyerahkan tiketnya ke petugas tersebut. “Ngga papa nih mba?”, tanya petugas itu. “Ngga papa pak” jawab Arisha sambil tersenyum. Uang itu pun diterima oleh petugas ticketing tersebut.
“Nah nanti masnya bayarnya ke mbaknya aja ya. Mbak nya turun di Halte Melati juga?”. “ iya pak halte melati”, jawab Arisha. Kembali ke rasa terkejutnya Kevan menjawab petugas itu hanya dengan anggukan. Petugas itu berlalu menuju ke penumpang yang lain.
Kevan menoleh ke arah Arisha memperhatikan gadis itu yang sedang sibuk dengan ponselnya. “Terimakasih”, itulah kata yang keluar setelah memperhatikan Arisha sebentar.
Arisha menoleh “iya sama-sama”, jawabnya sambil tersenyum. Arisha kembali sibuk dengan hpnya dan memasang Headphone di telinganya. Kevan sempat tertegun dengan senyum Arisha, dalam pikiranya ‘manis’. Sadar dengan apa yang dipikirkanya kevan pun menghadap depan kembali.Dia masih kepikiran bagaimana mengembalikan uang ganti bayar ticket ke gadis itu. Apakah jika ia memberi uang 100 ribu dia mau menerimanya?. Khirnya ia putuskan untuk mencoba melakukan hal itu.
Saat Kevan menoleh ternyata Arisha sudah bersandar di kursinya dan memejamkan matanya. Dia memperhatikan wajah Arisha yang begitu tenang cukup lama. Tersadar dari apa yang dia lakukan ia pun menghadap depan kembali. Rasanya wajahnya terasa panas sekarang, mungkin pipinya sudah merah. Rasa yang baru menurutnya.
Dia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Dadanya terasa berdebar-debar. Oke lupakan mungkin dia sedang kelelahan jadi seperti itu. Kevan memutuskan untuk bermain hp untuk menghilangkan rasa aneh itu.
...........................................
Sudah sekitar 20 menit bus meninggalkan terminal Kota Mawar. Kevan masih berkutat dengan Hpnya. Saat sedang fokus ‘tuk’, kepala Arisha tiba-tiba bersandar di bahu Kevan. Kevan terkejut. Dia pun menoleh ke bahunya. Arisha terlihat sanggat pulas sampai tidak sadar dia sudah bersandar di bahu Kevan.
Kevan merasa berdebar. “Ada apa denganku? Kenapa jantungku terasa cepat sekali berdetak? Apakah aku punya riwayat jantung?”, pikirnya. Dia menoleh ke bahunya lagi memperhatikan Arisha. “Cantik”, pikirnya.“Tidak-tidak, apa yang sedang kupikirkan? Fokus kevan, pekerjaan lebih penting. Biarkan gadis ini mungkin dia lelah”, sadar kevan. Kevan membiarkan Arisha bersandar di bahunya. Dia pun melanjutkan aktivitasnya dengan hpnya itu.
Selama 20 ini banyak penumpang yang sudah turun dari bus. Sekarang hanya tinggal beberapa penumpang saja. Tidak sepenuh saat awal. Suasana bus jadi terlihat sepi. Hal itu juga yang membuat Aristha sangat pulas tidur di bus dan bersandar di pundak Kevan. Kasihan Kevan harus menahan pegal di pundaknya sepanjang perjalanan. Mau bagaimana lagi Kevan saja tidak keberatan akan hal itu.
..............................
Sudah 30 menit perjalanan tujuan halte melati sudah hampir sampai. Petugas bus mengintruksi para penumpang bersiap-siap untuk turun. “Yang turun di halte melati harap mempersiapkan diri. Jangan lupa barang bawaanya jangan sampai ada yang tertinggal.”, intruksi petugas itu.
Kevan yang sedang berkutat dengan hpnya segera menyudahinya dan menyimpan hpnya di sakunya saat mendengar intruksi dari petugas. Kevan menoleh ke arah Arisha, ternyata dia masih pulas. Dia pun memutuskan untuk membangunkan gadis itu.
********
Jangan lupa tap bintangnya yaa🥰
*pictures by Pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right
General FictionKarya Original Kevan pemuda dingin dan irit bicara tiba-tiba bertemu dengan seorang gadis manis bernama Aristha di Bus. Kevan yang merupakan pemilik Cafe tidak bisa membayar tiket bus seharga 4 ribu rupiah dan jadilah dibayarkan oleh Arsitha. Bag...