3

18 11 15
                                    

Happy reading  🥰🥰🥰
Jangan lupa comment yaa😉

*********************

Kevan yang sedang berkutat dengan hpnya segera menyudahinya dan menyimpan hpnya di sakunya saat mendengar intruksi dari petugas. Kevan menoleh ke arah Arisha, ternyata dia masih pulas. Dia pun memutuskan untuk membangunkan gadis itu.

Ditepuknya pelan kepala Arisha oleh kevan. “Mba , Mba”, panggil Kevan.

Terganggu dengan tepukan dikepalanya dan panggilan dari Kevan, Arisha membuka matanya sedikit linglung. Sepertinya dia belum sadar tengah bersandar di pundak Kevan.

“Mba saya mau turun”, ucap kevan.

Setelah mendengar ucapan Kevan, Arisha pun sadar ia tengah bersandar di bahu Kevan. Dengan buru-buru dia menyingkir.

“Maaf, maaf mas”, ucap Arisha dengan sedikit menunduk.

Dia sangat malu sekarang. Mau ditaro mana mukanya. Seenaknya saja dia bersandar ke bahu orang saat tidur.

“Sekali lagi saya minta maaf mas”, ucap Arisha lagi.

Kevin hanya menanggapi dengan menganggukan kepalanya tidak lupa dengan wajah super datarnya itu.
Saat Arisha ingin mengatakan sesuatu kepada Kevin petugas bus lebih dulu memotongnya dan menyuruh para penumpang yang akan turun untuk bersiap-siap.

Bus sampai di halte Melati. Para penumpang bergegas turun termasuk Kevan dan Arsiha.

Arsiha sangat terburu-buru saat turun. Berbeda dengan Kevan yang masih santai. Setelah mereka turun Kevan mengingat dia belum mengembalikan uang untuk ticket bus itu ke Arsiha. Dicarinya gadis itu. Ternyata Arisha sedang berlari menuju angkot, karena dia harus naik angkot lagi untuk sampai ke kampusnya. Saat berlari dia tidak sengaja menjatuhkan kartu mahasiswanya. 

Kevan yang melihat Arsiha pun mengejarnya sambil memanggil-manggilnya.

“mba , mba tunggu”, naas Arisha sudah menaiki angkot dan angkot itu sudah melaju. Percuma mengejarnya Kevin tidak akan bisa, angkot itu terlalu cepat. Kevin berhenti mengejar, angkot itu sudah cukup jauh. Saat berhenti di titik Arisha menaiki angkot, Kevin menemukan kartu mahasiswa miliknya. Kevin mengambilnya.

Dilihatnya kartu tersebut, terpampang foto Arisha disana.

“Sepertinya ini milik gadis itu. Arisha Yara Xena. Namanya cukup bagus juga”. ucap Kevan.

Kevan memutuskan untuk menyimpan kartu mahasiswa milik Arisha itu. Barangkali dia akan bertemu denganya lagi. Lagi pula Cafenya dan kampus tempat Arisha kuliah juga tidak terlalu jauh jadi Kevan akan mengantarnya ke kampus atau menunggu Arisha di halte melati saat waktu pulang kuliah. Sementara ini Kevan akan menyimpan kartu milik Arisha itu.

Kevan melihat jam di tanganya. Oh tidak dia sedikit terlambat ke Cafe. Dia memesan ojek online dan menuju ke cafenya.

.........................................................................

Arsiha sampai di depan kampusnya. Dia turun dari angkot dan masuk ke kampusnya. Saat perjalanan menuju kelas, Arsiha bertemu dengan sahabat baiknya.

“Sasya tunggu.” Panggil Arisha.
Sasya pun menoleh. Arsiha menghampiri Sasya. “ Tumben kamu baru dateng?”, tanya Sasya.

“Iya, tadi haltenya hampir terlewat, hehehe”, jawab Arsitha.

“Jangan bilang kamu tidur lagi di bus?”, tebak Sasya.

“ Iya hehehe..., Lagian aku juga ngantuk. Tau sendiri kan kalo ngga tidur pasti pusing.” Terang Arisha.

“Kebiasaan emang,” Sasya menanggapi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Make It RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang