【 O3 】

132 26 0
                                    

Gadis itu masih setia ingin mendengar jawaban dari insan yang ada di hadapan. Padahal yang ditunggu jawabannya kini tengah berperang dengan isi pikirannya sendiri.

Segera setelah tepat lima belas jeda ketuk yang buat sepi paling nyata di antara keduanya, Hayato kembali merampas kesadaran dan berniat beri jawab pada yang bertanya.

"I-iya, sensei baru akan pulang sekarang." Entah apa yang membuat kalimat pertama Hayato jadi terdengar gugup, setidaknya dia memberi respon akan pertanyaan yang dilontarkan.

"Oh, kalau begitu hati-hati di jalan ya. Aku pulang juga sekarang!" Usai mengatakan kalimat akhir yang jadi tanda perpisahan, (Name) langsung berlari melewati lorong untuk pergi ke luar dari sekolah.

Hayato yang belum sempat membalas lagi hanya bisa melihat kepergian muridnya yang semakin lama kian hilang eksistensinya dari pandang.

Dengan itu Hayato putuskan untuk kembali pada tujuan awalnya, yaitu pulang ke rumah dengan segera dan menyiapkan makan malam untuk adik-adiknya yang ada di rumah.

ˋ°•*⁀➷


"Hayato! Hayato!" Suara yang kian lama terdengar jelas di telinga Hayato membuat pemilik nama kembali pada realita setelah melalang buana di isi kepala.

"Itu! airnya meluap!" Seseorang yang merupakan salah satu adik dari Hayato menunjuk pada panci yang perlahan meluber isinya.

Yang tadinya sedang memasak sup di panci itu tersentak kaget setelah menyadari apa yang terjadi. Membuatnya bergerak untuk mematikan kompor dengan air muka yang sudah terlihat panik.

Salah satu adik yang sempat menegur Hayato──Minato menghampiri kakaknya yang terlihat gundah akan keadaan yang tiba-tiba.

"Ya ampun, Hayato, jangan melamun saat kau sedang masak." Minato membuat gestur heran pada Hayato yang melakukan kecerobohan.

Pelaku yang merasa dipojokkan oleh adiknya sendiri hanya bisa membenahkan hal yang tanpa sengaja ia buat sambil menunjukkan senyum merasa bersalah.

"Ada apa ini? aku bisa mendengar suara Minato sampai lantai atas." Adik lainnya Hayato—Mikoto dengan tiba-tiba menimpali konversasi yang terjadi antar dua orang di sana.

"Lihat ini, Hayato membuat masakan yang dibuatnya sampai meluap ke luar dan membasahi kompor." Jawab Minato yang masih berada di dekat Hayato.

"Maaf, maaf. Bukannya aku sengaja melakukannya.." Bela Hayato setelahnya.

Mikoto beralih menatap sang kakak tertua, "Apa kak Hayato sedang kelelahan? ingin aku gantikan untuk masak makan malam?" 

"Tidak per—"

Tring!

Suara notifikasi ponsel Hayato membuat si empunya mengambil benda pipih tersebut kemudian menyalakan untuk sekadar memeriksa pesan apa yang dia dapatkan.

Setelah melihat pesan yang didapat, Hayato bergerak untuk membuka apron yang dia kenakan, kemudian kembali berkata, "Mikoto, tolong urus masakan ini sebentar ya. Ada pesan yang harus aku balas." 

Mikoto tentu menyanggupi permintaan dari Hayato dan segera mengambil alih peran untuk kembali memasak makanan yang belum selesai dibuat.

———————————————————

(Name) kelas XII-II 

|sensei, maaf menganggu waktunya

|tugas menggambar yang sensei berikan

waktu itu apa boleh mengambil referensi

dari gambar orang lain?

———————————————————

Itulah pesan yang diterima di ponsel milik Hayato. Juga pesan yang membuatnya ingin segera membalas walau dirinya sedang melakukan aktivitas yang lain.

———————————————————

(Name) kelas XII-II

|sensei, maaf menganggu waktunya

|tugas menggambar yang sensei
berikan waktu itu apa boleh
mengambil referensi dari gambar
orang lain?

Tentu saja boleh. Asal tidak|
menjiplak hasil karya milik
orang lain

|baik, sensei!

|terima kasih

———————————————————


Obrolan sederhana jarak jauh yang mereka miliki terhenti dengan Hayato yang membaca pesan terakhir dari (Name). Dirinya menatap layar yang masih menampakkan ruang chatting antar dia dan muridnya.

Dia menaruh ponselnya kemudian, berniat melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda untuk membalas pesan yang dikirim oleh (Name).

Karena Hayato pikir menjawab pertanyaan yang diajukan oleh seorang murid adalah suatu keharusan yang mesti dilakukan.

Atau itu hanya sekadar alasan yang dibuat sebagai pembelaan? hanya Hayato lah yang tahu jawabannya.

𝐖𝐑𝐎𝐍𝐆 𝐓𝐢𝐌𝐄 ー⌗HayatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang