【 O5 】

199 36 0
                                    

Saat ini (Name) terlihat tengah berhadapan empat mata dengan salah seorang guru. Suasana yang menyelimuti bisa terbilang cukup tegang karena suatu hal yang telah terjadi.

"Apa kamu punya rasa tanggungjawab sebagai seorang ketua kelas?" Sebuah pertanyaan tiba-tiba terlontar dari lisan guru yang duduk dengan (Name).

Yang ditanya memilih untuk diam beberapa saat sebelum menjawab. Memikirkan kalimat yang paling tepat untuk diberikan.

"Saya mengakui kalau telah lalai dalam mendisiplinkan teman-teman saya." Jawab sang gadis dengan kepala yang ia tunjukkan sebagai unjuk rasa sesalnya.

Lelaki paruh baya yang mendengar respon dari sang lawan bicara hanya menghela nafas dan menerima permintaan maaf dari muridnya.

Beberapa saat berlalu yang akhirnya membuat (Name) bisa ke luar dari situasi yang tak mengenakkan dengan seorang guru yang sempat mengajarnya di kelas. Begitu ke luar dari sana, gadis itu membuang nafasnya dengan kasar.

"(Name)!" 

Indera pendengar yang menangkap suara familiar langsung membuat (Name) mengangkat pandangan yang sempat tertunduk ke bawah. 

Iris matanya lantas bertemu dengan bola mata hijau milik seseorang yang sangat dikenal.

"Haya-sensei?" 

ˋ°•*⁀➷

"Jadi, apa yang membuatmu sampai dipanggil oleh Ogawa-sensei?" Lelaki dengan surai hitam yang kini bersama (Name) membuka obrolan lebih dulu dengan maksud mendapat penjelasan. 

(Name) yang tertunduk dengan wajah kusut menjawab, "Tanaka dan Aoki berkelahi saat mata pelajaran Ogawa-sensei, kemudian membuat suasana kelas jadi ribut."

Suasana hening lantas menjadi dominasi antara dua orang yang sekarang berada di taman sekolah.

"Maaf, Haya-sensei. Sebenarnya aku juga sempat tertidur saat Ogawa-sensei sedang menjelaskan pelajaran. Mungkin itu juga yang membuatnya kesal sampai dia memanggilku ke ruang guru." Sang lawan bicara memberi pernyataan yang cukup panjang kali ini. Berusaha memberitahu Hayato seluruh kenyataan yang dipunya.

"Kamu tertidur di kelas? sepertinya baru kali ini aku mendengar hal seperti itu." Respon Hayato yang tatapannya tak luput dari sang gadis yang tengah bersamanya.

"Yah.. semalam aku melakukan sesuatu sampai hanya bisa tertidur selama 2 jam, jadi aku merasa sangat mengantuk pagi ini." 

"Apa yang kamu lakukan sampai hanya punya waktu 2 jam untuk tidur? tidak baik bagi anak sekolah terjaga sepanjang malam, loh." 

"Hmm.." (Name) mengubah posenya seperti detektif yang tengah memikirkan jawaban atas sebuah kasus, "Kalau dipikir lagi, sebenarnya itu karena Haya-sensei!" Dengan nada yang berubah sedikit tinggi, (Name) beri responnya.

Hayato yang tak tahu-menahu mengenai apa yang diucapkan sang lawan bicara barusan hanya bisa menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuk, "Eh, karena sensei..?"

(Name) beri anggukan di kepala guna memantapkan apa yang ia katakan sebelumnya. 

"Sepanjang malam aku kebingungan karena memikirkan apa yang harus aku gambar untuk tugas menggambar yang sensei berikan!" 

"Aku benar-benar tak punya ide apa yang akan aku taruh di buku gambar milikku. Walau sudah mencari beberapa referensi dari internet, aku tetap saja tak terpikir apapun yang cocok," 

"Jadi kesimpulannya, aku terjaga sepanjang malam karena tugas yang sensei berikan!" Penjelasan panjang juga lebar yang dikemukakan (Name) akhirnya mencapai kata final di sana.

Sesaat Hayato usai mendengar seluruh hal yang diucapkan (Name) sebelumnya, ia tak berkutik untuk beberapa sekon sebelum akhirnya mengeluarkan suara tawa.

Yang berhadapan dengan Hayato lantas heran dengan reaksi yang diberikan. (Name) yang niatnya ingin mendistraksi tawaan yang dibuat Hayato lantas ia urungkan.

Setidaknya dia bisa melihat Hayato tersenyum setelah melewati hal yang kurang menyenangkan hari ini. Dan Hal kecil seperti ini cukup untuk membuat rasa suka (Name) pada lelaki itu tumbuh lebih lagi.






End.

𝐖𝐑𝐎𝐍𝐆 𝐓𝐢𝐌𝐄 ー⌗HayatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang