62. Rutinitas baru.
Davendra melangkahkan kaki nya kembali dengan lesu menuju bangku nya. Dia sudah lebih dulu mengecek ke ruang kelas Mikha. Namun tampak nya si pemilik bangku itu tidak kunjung hadir. Padahal sebentar lagi mereka akan ujian kenaikan kelas.
Hidup Davendra seakan tidak mempunyai kesan menyenangkan sedikit pun lagi. Dirumah pun, ia akan memegang dan memakai semua barang pemberian Mikha.
Lalu tak pernah menyerah untuk mengirim, menelepon nomor Mikha yang hingga kini tidak kunjung aktif.
Saat malam hari, ia akan berkeliling dengan kendaraan, membawa harapan besar kalau-kalau ia berjumpa dengan Mikha di jalan. Tak urung juga ia sering menghabiskan waktu di tempat-tempat yang dia dan Mikha pernah kunjungi bersama, atau tempat yang Mikha sukai namun tidak sempat mereka kunjungi bersama.
"Maaf Mikha .. gue bener-bener minta maaf sama lo. It turns out I only realized after you decided to leave. Apa selama ini lo ngerasain rasa tersiksa gini, setelah gue mutusin untuk lindungi keluarga gue? Gue minta maaf Mikha .. gue bener-bener minta maaf .." gumam Davendra yang menatap bintang-bintang yang bersinar terang diatas nya.
Tidak pernah sekalipun Mikha hilang dari benak Davendra. Bahkan berkali-kali dirinya mengucapkan kata maaf untuk perempuan itu. Walaupun dia tahu itu tidak akan pernah berguna. Mikha tidak akan tahu dia menyesal.
"Baru pulang bang?" Tanya Jessinta yang menyambut kedatangan putra nya saat ini. Pukul 22.30 P.M. Ini juga sudah terjadi sejak kepergian Mikha. Jessinta pernah menegur nya, akibatnya Davendra tidak pulang kerumah selama hampir sebulan. Akhirnya Jessinta mengalah dan membuat perjanjian dengan Davendra, kalau sebelum pukul 00.00 a.m, anak nya itu sudah harus pulang.
Jadi dia tidak akan menegur Davendra.
"Hm."
"Sudah makan?"
"Belum. Besok aja, ga lapar."
"Vendra makan dulu. Mama temenin." Ujar wanita itu yang lebih terdengar seperti perintah daripada permintaan di telinga Davendra.
"I'm not hungry, ma." Davendra menatap mama nya dengan pandangan tegas, tak ingin di ganggu. Kemudian lelaki itu pergi menuju kamar nya yang berada di lantai 2.
Jessinta menghela nafas berat melihat punggung tegap anak nya yang semakin hari terlihat tidak bersemangat. Kini Jessinta menyadari betapa berpengaruh Mikha bagi Davendra. Dan betapa minim nya dia mengenal Davendra, karena selama ini memang Davendra tidak pernah menceritakan sosok Mikha pada dirinya.
Tok tok tok ..
"Vendra, mama masuk ya nak?"
Tidak ada jawaban sama sekali. Lalu dengan berani Jessinta memutar knop pintu lalu masuk ke ruangan yang terasa dingin itu. Jessinta melihat ke setiap sudut kamar, seperti nya putra nya sedang mandi.
Kemudian ia melihat beberapa photocard yang berada di atas tempat tidur putra nya. Di foto itu terlihat sepasang anak remaja yang tersenyum cerah menatap kamera, ada juga beberapa foto dimana Davendra terlihat kurang suka.
Jessinta tersenyum kecil melihat itu. Entah disebut beruntung, atau kasihan. Yang pasti Jessinta memiliki rasa kagum pada Davendra yang begitu mencintai Mikha dan setia pada gadis itu walau sudah tidak melihat Mikha hampir 4 bulan.
Bukan apa-apa. Setelah kepergian Mikha dan kembali nya Davendra ke sekolah, banyak gadis kembali mendekati Davendra tanpa takut apapun. Apalagi mereka tahu Davendra pasti membutuhkan pendukung karena mulai masuk ke dunia bisnis. Ya walau tidak langsung mengambil alih tempat karena harus menyelesaikan kuliah dahulu. Namun mendengar perkataan orangtua mereka, membuat mereka semakin yakin akan merebut hati Davendra.
Jessinta menyadari ke-brengsekan anak nya yang seakan mempermainkan hati gadis. Namun walaupun begitu, Davendra tidak sepenuhnya bisa ia salahkan. Ini juga salah dirinya dan Ravikansyah sebagai orang tua yang tidak bertanggung jawab memberikan kebebasan anak nya untuk memilih. Akhirnya Davendra menyiksa dirinya dengan pilihan 'demi orang tua nya'.
Selain itu, bukankah diposisi Davendra yang tampan, tinggi, mapan, jenius, bijaksana, patut diapresiasi akan kesetiaan nya dalam menetapkan hati? Diantara begitu banyak gadis cantik, pintar, kaya yang mendekati nya, dia tetap menunggu Mikha?
Disatu sisi Jessinta juga tahu jika Mikha pasti juga bukan gadis lemah yang berhasil menaklukkan hati putra nya. Pasti ada sesuatu yang spesial dari Mikha hingga putra nya begitu mencintai gadis itu. Karena Jessinta mengenal Davendra, Davendra tidak akan pernah melirik perempuan yang lemah dan manja. Bagi Davendra itu gadis bodoh.
Anggap saja Davendra memang sombong, tetapi itulah sosok asli Davendra, sosok yang keras, baik pada orang lain maupun dirinya sendiri. Dia begitu juga karena keluarga nya yang hancur. Alasan Davendra membenci gadis lemah dan manja karena Ravikansyah pernah membuat nya berhadapan dengan wanita rendahan yang memiliki sikap seperti itu untuk menarik perhatian Ravikansyah. Selingkuhan papa nya.
Pertama kali bertemu dengan Mikha adalah pertama kali nya Davendra melirik seorang gadis. Bisa dibilang Mikha itu pandangan pertama atau cinta pertama nya Davendra.
****
Hari demi hari berlalu, begitu juga dengan nama bulan yang terus berganti. Ujian kenaikan juga kelas sudah berlalu. Namun tak kunjung ada harapan akan balik nya Mikha.
Davendra tetap sabar menunggu gadis itu tanpa melewatkan sehari saja untuk tidak sekolah. Dia juga tetap melakukan rutinitas nya setiap malam hingga sudah waktunya pulang. Tak lupa sering melihat rumah Mikha, kalau-kalau gadis itu ternyata sudah kembali hanya belum masuk sekolah.
Tak hanya Davendra yang terus menunggu dan mencari Mikha. Tetapi juga ada Leo yang selalu melakukan hal serupa dengan harapan bisa kembali melihat Mikha setiap hari. Leo malah lebih gila, dia tak segan untuk bolak-balik keluar kota, menemui kenalan mendiang Janeta yang dia ketahui dari Arisaー bunda nya. Namun tetap saja, tidak ada hasil yang memuaskan.
*mendiang : seseorang yang sudah tiada di dunia.
Davendra berharap penuh, setelah selesai libur panjang kenaikan kelas, gadis itu kembali ke sekolah. Namun beberapa berita malah seolah menjatuhkan harapan nya.
Se-kembali nya para siswa/siswi dari libur panjang, berita mengenai beasiswa Mikha yang dicabut oleh pihak sekolah malah menggerayangi pikiran nya. Ia sudah memastikan itu, dan berita itu diclaim benar oleh pihak sekolah. Dikarenakan Mikha yang tidak bisa meraih ranking karena menjalani kewajiban belajar di luar sekolah. Walaupun hasil nya tetap memuaskan guru, namun tidak bisa diberi ranking.
Namun yang membuat harapan Davendra kembali bertahan adalah karena pihak Mikha tetap memilih untuk sekolah disitu dengan biaya pribadi. Walau begitu ada ke-khawatiran buat Davendra sendiri. Seperti, dengan siapa gadis itu tinggal selama ini? Dan siapa yang membiayai sekolah gadis itu? Mikha bukan sekolah di sekolah biasa. Uang sekolah nya perbulan mencapai 8 juta. Kalau sampai Mikha membayar nya seorang diri .. tidak mungkin kan?
Ravikansyah juga berusaha mengorek informasi pada pihak sekolah. Tetapi tidak diberi bocoran apapun.
Davendra tidak pernah sekalipun merasa bahagia. Jika tidak mencari Mikha, maka tidak ada waktu untuk siapapun. Dia terlalu larut dalam frustasi nya.
Harapan nya akan kembali nya Mikha terlalu besar, membuat nya selalu tersiksa setiap hari.
*****
Hai hai ..
Di kapal mana nih ges?..
Kasih restu Mikha sama Davendra ga?
Atau sama Leo aja?Delvon kemana ya? Wkwk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit.
Teen FictionMemang benar cinta banyak tantangan. Tapi bukan berarti kita ga mampu?! Gerald dan Mikha hanya 2 remaja labil yang saling terjebak dengan banyak nya kondisi dan perasaan yang silih berganti. Spoiler : "A*jing" umpat Gerald. Davendra Gerald Alaskar...