Happy Reading
.
.
."Jadi begitu ..."gumam Theo yang saat ini berada di rumah [Name] . Setelah Haru menceritakan awal mula dia bertemu dengan gadis kecil jenius itu , mereka berkumpul di ruang tamu kediaman Kudo untuk membahas masa lalu dan kondisi mental [Name] saat ini.
Suara rintikan air hujan yang jatuh menimpa atap membuat suasana di sana terasa tenang . Keheningan mulai menyelimuti seisi ruang tamu kala itu.
"Yusaku ... Aku ingin meminta izin darimu." Haru-sensei menatap Ayah dari calon detektif hebat itu dengan tatapan serius.
Yang merasa namanya terpanggil pun menatap balik dengan raut wajah yang sama."Apa ini tentang [Name]?" Tanya Yusaku yang dibalas anggukan oleh haru.
"Kondisi mental [Name] sebelum nya sudah membaik tapi ... Saat aku tiba di taman itu tadi aku melihat tatapan kosongnya yang dalam itu. Selain itu, kalian bilang [Name] sering terkena serangan panik di malam hari."
"Aku juga... Baru pertama kali melihat [Name] tiba-tiba marah seperti saat itu, jadi... Aku ingin melakukan beberapa tes psikologis kepadanya. Sayangnya aku dan keluargaku harus kembali ke Indonesia besok dan tidak bisa ditunda."-lanjutnya.
Yukiko tersentak mendengar pernyataan Haru, "Jangan bilang..."
Haru-sensei mengganguk,"ya.. Aku meminta izin untuk membawa putri kalian ke Indonesia bersama keluarga kami. Di sana aku akan melakukan tes rutin setiap harinya. Mungkin akan menghabiskan beberapa bulan untuk hasil akhir yang sempurna."
"Tidak bisa!" Pekik Shinichi.
Seluruh orang di ruang tamu itu terdiam. Atensinya berpusat kepada Shinichi sekarang, tapi Shinichi hanya bisa diam. Ia tak tahu harus berkata apa.
"Ada apa Shinichi?." Yusaku mencoba memahami apa yang dipikirkan putranya kala itu.
"Ugh... Tidak , bukankah... Itu sangat lama Tou-san? ... [Name] adalah tipe anak yang jarang bersosialisasi dengan anak sebaya nya kebanyakan."-jelas Shinichi.
Simpul senyuman terukir di wajah Yusaku ,"Tapi Theo bisa menemani nya. [Name] dan Theo berteman baik selama ini bukan?."
"Be-benar sih ... Tapi, ... Aku akan kesepian."
Haru-sensei Terkekeh. " Daijobou Shinichi, kau bisa menghubungi adik mu. Kau bisa mengirim pesan dan melakukan panggilan video sepuasnya . Selain itu aku akan memberikan laporan hasil tes dan pemeriksaan [Name] secara rutin setiap minggunya." Haru-sensei melontarkan senyumnya pada Shinichi supaya kekhawatiran nya bisa berkurang dengan tawarannya.
Mendengar itu Shinichi merasa sedikit lega. Tapi tetap saja... Ia akan merindukan adik perempuan satu-satunya itu.
"Jaa... Kalau begitu bagaimana? Setuju atau...?" Haru-sensei menggantungkan kalimatnya. menunggu respon dari Orang tua [Name] dan Shinichi.
Yusaku dan Yukiko saling memandang. "Apapun demi putri kami. Tentu saja kami setuju. Tapi ... Beberapa bulan itu terlalu singkat untuk putri kami, dia sangat penasaran dengan Indonesia dan budaya di sana. Bahkan sekarang dia sudah fasih dalam berbahasa Indonesia berkat ajaran Theo".
"Mungkin jika putri kami tinggal di sana dalam jangka panjang maka dia bisa sedikit merubah sifat penyendiri nya itu . Kami mengandalkan mu Haru".
Haru-sensei Tersenyum lega dan berkata,"Jangan khawatir... putri kalian akan aman bersama kami. Kalau begitu besok tolong siapkan [Name] untuk pergi bersama kami. Jadi ... Berapa lama [Name] akan tinggal di Indonesia?".
"Itu tergantung. Aku akan mengurus pendidikan putri ku di sana. Ia akan bersekolah di negara mu"-balas Yusaku yang membuat Shinichi terkejut bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinichi Little Sister [ Detektif Conan X Reader ]
Teen FictionGadis itu menggeret kopernya , memasuki ruangan itu . Hening seketika , Raut terkejut dan bahagia menghiasi wajah orang-orang di ruangan itu. " Apakah itu [Name] ? Hey... Aku tidak salah lihat kan . Dia Detektif SMP asli Jepang yang merantau ke Ind...