02

255 37 24
                                    

Palms on Love

-----

Rose baru kembali ke rumah usai menyelesaikan semua urusannya diluar saat ini.

Rose langkahkan kakinya di kediaman keluarga Kim, tapi baru menuju ruang tamu sebuah suara menghentikan langkahnya.

" Yak, lihat siapa ini? Bukankah dia nyonya Lee yang membuat tuan besar Kim mati setelah menikah dan dengan tidak tahu malu masih tinggal di kediamannya" Ucap Jisoo yang muncul dari arah berseberangan dengan Rose.

Jisoo berjalan semakin dekat menuju tempat Rose berada, jika kalian melihat parasnya, kalian takkan pernah percaya seberapa ular dan busuknya dia.
Rose yang mendengar ucapan Jisoo justrul balas berjalan mendekati Jisoo.

" Lihat, nyonya kedua dan ketiga sedang berselisih"
" Hush sudah lebih baik kita diam"
" Terlihat sangat tidak akur"

Itu adalah salah satu ucapan para pelayan yang dapat Rose tangkap dengan jelas.

Rose masih melanjutkan langkahnya bahkan setelah melewati Jisoo, hal itu membuat Jisoo menatapnya nyalang.

" Berhenti, aku perintahkan kau berhenti! Apa kau tidak dengar!" Ucap Jisoo menahan lengan Rose.

Rose berbalik dan malah menampar Jisoo dengan keras hal itu membuat para pelayan semakin kaget dan melanjutkan gunjingan mereka tentang keduanya.

Jisoo memegang pipinya yang Rose tampar, ia menatap Rose murka.

" Beraninya kau menamparku?! Apa kau tak melihat kita berada di keluarga Kim! Memangnya kau pikir kau siapa berani bersikap lancang padaku!" Bentak Jisoo tak terima.
" Aku bahkan bisa lebih lancang lagi" Balas Rose tenang.
" Kau!" Ucap Jisoo sengit.
" Apa? Kau mau mencobanya?" Tanya Rose dengan senyum remeh.
" Hari ini kau akan tamat" Ucap Jisoo marah.

Jisoo mencoba mencekik Rose di hadapannya sedangkan Rose mencoba menahan tangan Jisoo.

" Hentikan! Apa yang kalian lakukan? Lihatlah tampang kalian berdua, dua wanita gila" Ucap nyonya besar Kim yang baru saja muncul dari pintu utama rumah.

Rose dan Jisoo yang menyadari kedatangan nenek Kim langsung menghentikan aksi mereka dan menghadap nenek Kim.

" Nyonya besar Kim, anda tidak tahu sekarang sudah beredar di luar sana bahwa dia adalah pembawa sial, horoskopnya tak cocok dengan keluarga kita, dia yang membuat tuan besar Kim meninggal, selain itu aku juga mendengar jika..." Ucap Jisoo cepat, ia langsung menuju sisi nenek Kim, Rose menatap wanita itu tak percaya.

Jisoo sungguh licik dan kali ini Rose melihatnya secara langsung.

" Jika apa? Katakan dengan jelas!" Perintah nenek Kim tegas pada Jisoo.
" Baik, aku mendengar jika pada tengah malam kemarin dia muncul dari kamar tuan muda Taehyung" Ucap Jisoo santai, matanya menatap Rose seakan penuh kemenangan.
" Nyonya besar, aku tidak melakukannya" Ucap Rose membela diri.
" Kau masih mau mengelak, aku dan Hani melihatnya secara langsung dengan mata kepala kami sendiri" Ucap Jisoo yakin.
" Nyonya besar, sungguh aku tidak melakukannya, jika anda tak percaya, kita tunggu Taehyung kembali dan tanyakan langsung padanya" Ucap Rose kembali membela diri.
" Huh? Sekarang kau bahkan memanggilnya dengan sebutan Taehyung? Memangnya kau bisa memanggilnya Taehyung" Ucap Jisoo mengompori.
" Jeong Ilma" Ucap nenek Kim marah.
" Baik" Balas wanita paruh baya di samping sang nenek.

Dua orang pelayan laki laki maju dan memegangi Rose di kanan dan kiri lalu wanita paruh baya yang disebut Jeong Ilma itu ikut maju dan mulai menampar Rose dari kanan lalu kiri berulang kali.

" Jika bukan karena putraku bersikeras menikahimu, aku takkan perlu kehilangan anak ku terlebih dahulu. Satu saja tidak cukup?! Kau masih mau mencoba menggoda cucuku?!" Ucap nenek Kim dengan nada tegas.

Palms On Love ( TR )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang