03

211 34 33
                                    

Palm On Love

------

Taehyung berjalan menuju tempat Rose berada, ia tak menyadari ada lelaki lain yang juga berjalan mendekati Rose berlawanan arah dari tempatnya berada.

Bahkan lelaki itu tiba di hadapan Rose terlebih dahulu.

" Tuan muda Choi, kau tak kuat minum tapi bernyali besar rupanya" Ucap lelaki lain itu yang adalah Kim Seokjin.
" Tuan Kim" Balas Yeonjun takut.

Seokjin alihkan pandangannya, yang awalnya menatap Yeonjun kini menatap Rose di depannya.

" Kau tak apa?" Tanya Seokjin lembut pada Rose.
" Iya, aku baik baik saja" Balas Rose.
" Tuan Kim aku tak bermaksud seperti itu" Ucap Yeonjun mencoba membela diri.
" Aku akan gantikan dia minum jika di perlukan" Ucap Seokjin tenang.
" Tidak, itu tidak perlu tuan Kim. Tuan Kim ku mohon mengingat siapa bibiku, mohon ampuni aku" Ucap Yeonjun, di mata Rose sekarang Yeonjun bak kelinci di tengah kandang harimau.

Seokjin melirih Yeonjun kilas, tatapannya tajam.

" Sepertinya kau sudah minun telalu banyak benar begitu? Kau mulai berkata omong kosong" Ucap Seokjin berbalik kembali menatap Yeonjun lalu berikan senyum remeh. " Bawa dia!" Lanjut Seokjin tegas.

Setelahnya seorang pengawal berbadan tegap menarik Yeonjun keluar, dimana lelaki itu masih mengucapkan kata meminta ampun pada Seokjin.

Setelah kepergian Yeonjun, Seokjin mendekati Rose lalu mengusap wajahnya yang terkena cipratan arak. Bukan hanya wajah, Seokjin juga mengusap bagian leher Rose. Rose yang melihat itu terkejut, tapi ia sama sekali tak punya kuasa menolak.

Taehyung melihat kejadian itu menahan emosinya, tatapannya menajam dan rahangnya mengeras.

" Terima kasih atas kebaikan anda tuan Kim" Ucap Rose sopan dengan senyum.

Rose sedikit memiringkan tubuhnya sehingga tangan Seokjin yang awalnya di bahunya jadi terlepas.

" Sama sama, siapapun yang berani menganggu anggota keluarga Kim, perlu diberi pelajaran. Bukan begitu Taehyung?" Ucap Seokjin yang awalnya menatap Rose, kini menatap Taehyung dengan senyum.
" Dia itu adalah orangku, hyeong" Balas Taehyung datar dengan tatapan tajam.

------

Rose membuka pintu yang seharusnya ruangan Jennie, tapi wanita itu tak terlihat dimanapun. Rose masuk kesana dan menutup pintunya. Sekelebat ingatan Seokjin memasuki kepalanya, tangan yang menyentuhnya saat pingsan di depan kediaman keluarga Kim sama dengan tangan Seokjin yang baru saja mengusap wajahnya.

Selan itu ucapan Jennie tempo hari juga masuk ke kepala Rose.

" Sepertinya laki laki itu bukan laki laki sembarangan, lihat jam tangan mewahnya. Yang menarik adalah jam tangan itu hanya ada 7 di dunia, kau harus berhati hati"

" Tuan Kim Seokjin.. mungkinkah dia?" Batin Rose berperang, semua dalam ingatannya tampak masuk akal jika digabungkan satu sama lain.

Tak lama pintu di belakang Rose terbuka menampilkan sosok Taehyung dengan wajah kakunya. Kedatangan Taehyung sempat membuat Rose terkejut sambil menatap lelaki itu.

" Kenapa?! Begitu di selamatkan kau langsung terpesona!" Ucap Taehyung dengan nada datar dan dingin.
" Benar, siapa yang tak suka di selamatkan" Balas Rose tenang, wajah terkejutnya telah kembali menjadi wajah datar.
" Kau benar benar tak sabaran, kau langsung bergerak saat menemukan mangsa" Ucap Taehyung kesal.
" Aku lebih tidak sabaran dari yang kau bayangkan" Balas Rose datar.

Taehyung menatap Rose tajam sedangkan Rose sama sekali tak takut untuk membalas tatapan tajam Taehyung.

" Pakai ini" Ucap Taehyung sambil melemparkan papper bag di tangannya pada Rose.

Palms On Love ( TR )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang