06

79 16 18
                                    

Palm On Love

----------

Jisoo sedang berada di kamarnya ia menyalakan musik dengan piringan hitam lalu mulai berdansa pelan dengan boneka kesayangannya yang memakai pakaian tradisional Korea Selatan.

Itu adalah kebiasaannya saat sedang stress atau sedih, menari dengan bonekanya mengubah mood Jisoo seketika.

Rose yang tak sengaja melewati kamar Jisoo yang pintunya tak tertutup rapat melihat yang Jisoo lakukan, tangannya bersidekap di dada sambil berhenti dan mengamati Jisoo.

" Orang yang menghabisi seluruh keluargaku, bagaimana bisa ku biarkan tetap bahagia seperti ini?! Kebahagiaanmu akan berakhir hari ini" Batin Rose murka melihat wajah bahagia Jisoo.

-----------

Jam menunjukkan tepat pukul tengah malam Jisoo mengendap endap menuju ruangan pribadi keluarga Kim, tempat mereka menyimpan uang, emas dan semua sertifikat penting.
Jisoo membuka salah satu berangkas dan berhasil, Jisoo melihat tumpukan uang di dalamnya, tangannya meraih 2 gepok uang bernilai 5 juta won, dengan segera Jisoo memasukkannya ke dalam dompet, menutup berangkas dan berjalan keluar.

Jisoo edarkan pandangan ke segala arah memastikan tidak ada anggota keluarga Kim dan aksinya tak ketahuan.

Baru akan melangkah keluar Jisoo di kagetkan dengan keberadaan nenek Kim, pelayan serta pengawalnya di depan pintu keluar.

" Mau kemana kau malam malam begini?" Tanya nyonya Kim selidik.
" Nyonya besar, aku hanya keluar untuk menghilangkan penat" Jawab Jisoo dengan senyum canggung.

Nenek Kim tersenyum remeh, mana mungkin ia dengan mudah percaya ucapan orang asing di keluarganya.

" Geledah dia" Ucap nenek Kim tegas.
" Baik" Ucap beberapa pengawal dan kepala pelayannya.

Sang kepala pelayan dan dua pengawal maju ke hadapan Jisoo, kedua pengawal menahan tangan Jisoo sedangkan sang pelayan mulai menggeledah Jisoo.

" Lepaskan!" Ucap Jisoo memberontak.
" Diam!" Bentak sang pelayan sengit.

Sang pelayan menggeledah tubuh dan saku Jisoo tapi tak temukan apapun hingga ia meraih dompet tangan Jisoo kasar.

" Berikan padaku!" Ucap sang pelayan saat Jisoo menahan dompetnya.
" Tidak, lepaskan!" Ucap Jisoo masih menahannya.

Sang pelayan menarik dompetnye dengan keras hingga Jisoo melepasnya, sang pelayan membuka dompet itu dan menunjukkan isinya pada nenek Kim di hadapan mereka.

" Dasar wanita benalu, beraninya kau menjadi pencuri di rumahku!" Ucap nenek Kim marah menatap Jisoo.
" Nyonya besar tolong dengarkan penjelasanku, aku melakukan kesalahan" Ucap Jisoo panik.

Tapi nenek Kim tak perduli, Jisoo mendapat tamparan yang sama seperti Rose dulu, kedua pipinya di tampar bergantian dengan tubuh di tahan kanan dan kiri.

" Jisoo-ya ini baru permulaan, tunggu saja" Batin Rose yang mengamati kejadian itu dalam diam dari lantai 2 kediaman keluarga Kim yang temaram. Senyum tipis menghiasi bibirnya.

Flashback on

" 10 juta won itu banyak, nyonya Choi mungkin akan kesulitan memberikannya, apakah kau mungkin punya kenalan baik untuk menbantumu?" Tanya Rose penasaran.

Rose tengah bersama Yeonjun di cafe saat ini, Rose mengajak Yeonjun bertemu berniat mengecek kondisi luka di tangan Yeonjun, lagipula keduanya berteman baik sekarang, tak ada apapun yang akan di sembunyikan satu sama lain.
Yeonjun menatap Rose di hadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Palms On Love ( TR )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang