BAB 1

1.5K 33 7
                                    

Setelah kematian ayahnya 2 tahun yang lalu, Eleora terpaksa memutuskan kuliahnya untuk membantu sang ibu tercinta. Tadinya, Eleora berat memutuskan begitu saja kuliahnya yang sudah memasuki semester akhir tapi mau bagaimana lagi kebutuhan ekonomi keluarganya merosot setelah ayahnya meninggal.

Akhirnya, Eleora mau tak mau harus bekerja serabutan untuk menambah pemasokan ibunya. Setiap harinya Eleora dituntut berangkat pagi pulang malam. Waktu tidur pun hanya 5 jam. Meskipun begitu, Eleora tidak pernah mempermasalahkan jika waktu tidurnya berkurang dan sering pulang malam karena ini juga demi ibunya daripada sang ibu yang harus bekerja lebih baik dirinya sendiri saja.

Hari ini seperti biasanya sekitar pukul 23.00 WIB Eleora telah selesai dengan pekerjaannya di Restoran. Eleora pun pulang bersama dengan sahabat kecilnya yang bernama Sandra. Sudah menjadi kebiasaan mereka malam-malam seperti ini masih berjalan kaki menuju rumah masing-masing. Hawa dingin yang menusuk tulang sudah seperti sahabat malam mereka berdua.

Setelah menempuh waktu 1 jam berjalan, akhirnya mereka berdua sampai di tempat tujuan. Sehabis mengucapkan kata 'good night' mereka berdua pun berpisah lalu masuk ke dalam rumah masing-masing. Di dalam rumah, Eleora melihat sang ibu tengah tertidur nyenyak di kamarnya sambil tersenyum tipis. Eleora pun menutup pintu kamar ibunya lalu pergi menuju kamarnya sendiri. Tubuhnya terasa remuk hari ini dan Eleora butuh istirahat yang cukup sebelum memulai kegiatannya kembali besok.

Paginya sekitar jam 06.00 WIB, Eleora sudah siap untuk pergi ke Restoran tempatnya bekerja. Belum sempat Eleora keluar dari rumah, sang ibu tercinta memanggilnya dengan sangat keras karena ada hal penting yang harus dibicarakan sehingga Eleora tidak bisa membantah. Eleora pun duduk berhadapan dengan sang ibu diruang tamu. Ibunya langsung menatap Eleora sekilas lalu memulai pembicaraan.

"Ada yang ingin ibu bicarakan denganmu, Ele." Ucap sang ibu yang bernama lengkap Herna Astuti.

Eleora pun menatap ibunya dengan penasaran. Dia ingin tahu apa yang membuat ibunya terlihat serius seperti ini kepadanya. "Ibu ingin memperkenalkanmu dengan pria yang mungkin mampu membuatmu jatuh cinta nantinya," Ungkap Herna yang membuat Eleora terkejut seketika.

"Apa saya terlambat?" Kata seorang pria tampan bertubuh tinggi dan gagah yang tiba-tiba muncul dari arah pintu lalu berjalan menuju Eleora dan duduk di sebelah gadis itu. Eleora yang masih terkejut tambah terkejut lagi saat Eleora melihat seorang pria dewasa duduk di sebelahnya.

"Anda tidak terlambat, tuan." Jawab Herna dengan senyum cerah di wajahnya.

"Eleora, dia ini pria yang akan ibu kenalkan kepadamu. Dia bernama RAFFAEL LEONE RICHARDO. Umurnya baru memasuki 30 tahun, anaknya orang kaya dan tuan Raffael ini masuk ke dalam kategori konglomerat nomor 1 di Indonesia. Jadi, mustahil kamu tidak akan jatuh cinta kepadanya." Ucap Herna membuat Eleora bingung. Gadis itu tidak mengerti apa maksud dari ucapan ibunya tersebut.

"Maksud ibu apa? Aku tidak mengerti." Balas Eleora dengan raut wajah yang tidak bisa di tebak.

"Sudahlah, Ele. Bicara denganmu itu bikin aku stres, bodoh! Tuan Raffael ini, calon suamimu. Jadi, kamu tidak bisa menolak apa pun alasannya. Lagian ibumu melakukan ini juga demi kebaikanmu sendiri. Jadi, sekarang kamu berhentilah bekerja karena kamu seterusnya akan bersama tuan Raffael!"

"Jadi, apa sekarang saya boleh membawa putrimu?"

"Tentu saja boleh, tuan."

"Tapi bu-----"

"Eleora, ini demi kebaikanmu. Kamu harus ikut dengannya sekarang!"

Eleora hanya bisa diam saat tangan kekar Raffael menarik pergelangan tangannya dan membawanya keluar dari rumah lalu masuk ke dalam mobil mewah yang sudah terparkir di halaman rumahnya. Eleora masih tidak percaya kalau dirinya dijodohkan dengan pria yang sama sekali tidak dia kenal. Apalagi kata sang ibu, umur pria di sampingnya ini sudah kepala tiga yang artinya dia akan menikah dengan om-om pedofil. Membayangkan itu sanggup membuat masa depan Eleora gelap gulita dan suram.

"Selamat tinggal, Eleora. Sekarang hutangku sudah lunas semuanya. Baik-baik ya, bersama pria kejam berhati iblis itu." Gumam Herna sembari tersenyum miring melihat kepergian mobil milik Raffael.

~°~°~°~

Di perjalanan Eleora hanya diam sambil menunduk tanpa ingin melihat pria yang duduk di sebelahnya itu. Begitu pun dengan Raffael yang sama sekali tidak memedulikan Eleora bahkan menganggap ada wujudnya saja tidak. Raffael memilih masuk ke dalam dunianya sendiri karena urusannya lebih penting daripada berurusan dengan gadis sialan yang satu mobil dengannya itu.

Sesampainya mereka berdua di Mansion, tanpa satu patah kata apa pun Raffael langsung turun dari mobilnya tersebut. Eleora yang melihat itu pun ikutan turun dan mengikuti langkah lebar pria dewasa tersebut walaupun harus sedikit berlari kecil.

Pintu kamar Raffael pun terbuka lebar, Raffael langsung melepas jasnya membuang jas tersebut ke sofa lalu mengambil Vodka dan meminumnya. Eleora tidak berani melakukan apa-apa di dalam kamar Raffael. Dia hanya berdiri di sebelah pintu dengan kepala menunduk. Tubuhnya sudah panas dingin takut jika Raffael akan membunuhnya atau berbuat yang tidak-tidak. Eleora masih ingin menikmati hidupnya bukan mati hidup-hidup di tempat asing seperti ini.

"Duduk!" Titah Raffael dingin tanpa ekspresi. Eleora pun duduk dengan kepala menunduk. Dia tidak ingin melihat wajah Raffael.

"Kau jangan terlalu bangga saat ibu bodohmu itu mengatakan jika aku ini calon suamimu. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah mau menikah dengan jalang sepertimu!" Kata Raffael membuat Eleora terkejut sembari memegang dadanya.

"Kenapa kau berbicara seperti itu kepadaku. Tolong jaga ucapanmu ibu saya tidak bodoh dan saya bukan jalang!" Kata Eleora tidak terima. Raffael yang mendengar itu tersenyum remeh lalu menatap tajam Eleora.

"Kau memang jalang bodoh seperti ibumu, nona. Oh, apa kau sama sekali tidak diberitahu ibumu ya, soal kenapa kau bisa bersamaku saat ini? Baiklah, biar aku saja yang memberitahumu." Ujar Raffael lalu duduk dengan angkuh di sofa yang berhadapan dengan Eleora.

"Ibumu itu berhutang kepadaku sejak 10 tahun yang lalu. And then, dia tidak bisa membayarnya karena terlalu banyak hutangnya. Alhasil, dia menyerahkanmu kepadaku sebagai alat pelunas hutang-hutangnya itu. Kau pasti sudah mengerti tanpa harus aku ulang, bukan?" Jelas Raffael.

Eleora yang mendengar itu terkejut, syok, bahkan tak percaya jika ibunya terlibat hutang begitu banyak selama ini. Lalu kenapa ibunya tidak memberitahu soal hutang-hutangnya tersebut? Kenapa malah menjadikan Eleora sebagai alat pelunas hutang-hutangnya. Dan sekarang Eleora harus terjerat dengan pria angkuh di depannya ini. Sungguh, Eleora tidak mengerti dengan cara berpikir ibunya itu. Kenapa ibunya tega memberikan Eleora ke orang asing yang kapan saja bisa membunuhnya dan bahkan bisa berbuat asusila padanya.

Bagaimanapun caranya, Eleora harus kabur dari tempat ini. Dia tidak ingin masa depannya hancur gara-gara bersama dengan pria dewasa yang tidak dia kenal.

"Kau terkejut? Tapi itu sudah tidak berlaku saat ini jalang! Hidupmu tergantung denganku sekarang. Kau tidak bisa pergi atau bahkan kabur dariku. Aku yakin kau pasti memikirkan bagaimana caranya buat kabur dari sini, bukan? Bisa saja kau kabur dari sini sekarang tapi apa kau mau nyawa ibumu melayang? Atau nyawamu sendiri yang melayang?" Ungkap Raffael membuat Eleora diam.

Gadis itu merasa tubuhnya lemas sekarang. Kenapa bisa terjadi seperti ini. Sungguh, Eleora takut dengan pria di hadapannya bahkan sangat takut jika pria itu menyiksanya karena masalah ibunya yang terlibat hutang dengan pria menyeramkan di hadapannya ini.

"Dan mulai sekarang, kau resmi menjadi budak nafsuku jalang! Sampai kau menolak untuk tidak melayaniku maka jangan salahkan aku untuk menyiksamu tanpa ampun. Camkan itu baik-baik!" Bisik Raffael tepat di telinga Eleora. Setelahnya dia pergi begitu saja.

"Ayah...Ele takut, tolong lindungi Ele dari pria asing itu ayah..." Gumam Eleora dengan tubuh yang bergetar siap menangis.

🌼🌼🌼

BUAT YANG MINTA LANJUTKAN INI KU KASIH YA..

PEMANASAN DULUUUU.

KING MAFIA MY HUSBAND [full version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang