Selama ini, Shaka telah menyibukkan diri dengan belajar secara tekun, duduk di kursi belajarnya tanpa menyadari berapa lama waktu yang telah berlalu. Dalam keheningan di meja belajarnya, tangannya dengan lancar mencoret-coret kertas kosong, mencatat rumus-rumus yang mungkin sesuai dengan soal-soal yang akan dihadapi dalam ajang olimpiade yang akan datang.
Satu minggu penuh telah ia berikan untuk fokus belajar, tanpa kenal lelah, hingga terkadang dirinya tertidur lelap di kursi belajarnya. Semangatnya untuk membuat mamanya bangga semakin menguat dari hari ke hari; ia bertekad kuat untuk tidak mengecewakan kedua orangtuanya.
Sementara itu, di layar laptop, wajah seseorang yang dengan penuh semangat menjelaskan beberapa materi yang relevan dengan persiapan olimpiade. Shaka memperhatikan dengan intens, matanya sedikit memerah karena berusaha keras untuk tetap fokus meskipun rasa kantuk mulai menghampirinya.
Walau sudah malam, jarum jam yang menunjukkan pukul sepuluh lebih empat puluh delapan menit masih terus berputar. Meski tubuhnya merasakan kelelahan setelah seharian dihabiskan untuk belajar, semangatnya tetap menyala. Shaka merasa bangga dengan progres belajarnya selama ini, namun ia sadar bahwa tubuh dan pikirannya perlu istirahat agar dapat kembali semangat dan fokus esok hari untuk mengejar impian dan meraih kesuksesan.
Drtt! Drtt! Drtt!
Pandangan Shaka teralihkan oleh handphonenya yang bergetar berada di ujung meja belajarnya. Terpampang pesan dari papanya. Ia pun lantas membuka pesan tersebut.
"Papa," gumam Shaka melihat pesan dari Bima.
PapaMasih online?
Belum tidur kamu, Nak?
Lagi ngapain kamu?Shaka masih belajar, Pa
Sebentar lagi Shaka tidur kok
Papa tenang ajaBeneran sebentar lagi?
Iya, Papa
Ya sudah, kalau begitu semangat belajarnya!
Semoga anak papa ini bisa juara di olimpiade nanti
Selamat malam, NakSiap! Selamat malam juga, Pak Inspektur!
Setelah bertukar pesan dengan Bima, Shaka kembali meletakkan handphonenya. Ia akan menyelesaikan belajarnya dengan cepat dan berlalu tidur. Ia juga sudah mulai lelah mengerjakan soal-soal latihan.
Bima sudah berangkat bekerja beberapa hari lalu karena masa cutinya sudah berakhir.
•••🥀•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuna Rungu || Choi Beomgyu
Teen Fiction"Tidak ada yang sempurna di dunia ini." Kisah lelaki yang mengharapkan kasih sayang dari Mamanya. Jiwa yang selalu tegar namun dibalik semua itu terdapat luka yang amat berat didalam raga seorang lelaki berusia 16 tahun, yang setiap harinya harus be...