01 [FIRST MEET]

791 50 0
                                    

HAPPY READING

_______________________________________


Di pagi hari yang cerah, sinar matahari menembus kaca jendela kamar yang menampilkan pemandangan pagi hari.

Muncul lah seorang pria dari kamar mandi yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk lalu dengan adanya handuk besar yang menutupi bawahnya. Dia adalah Owen Knight.

Merasa rambutnya sudah cukup kering, ia dengan cepat memakai pakaiannya lalu melihat jam tangannya.

“Sial.” Satu kata yang dia lontarkan lalu ia bergegas membawa kopernya dan menuju bandara. Dia pergi ke Korea untuk mengejutkan temannya, Shelly.

sesampainya di Korea.

Owen keluar dari bandara, menghirup udara segar Korea membuatnya senang. Ia mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

Drrtt Drrtt

Teleponnya diangkat dan ia tersenyum. “Hallo Kek, aku sudah di Korea”, ia menelpon Kakek Shelly.

Lawan bicaranya yang mendengar itu sangat terkejut “Hei, kau serius?” Balasnya.

“Aku serius. Tolong jemput aku dibandara, aku akan memberikan lokasinya”. Kakek Shelly yang mendengarnya ia langsung pergi ke bandara untuk menjemput Owen.

—THE NEXT DAY—

Jay Jo, pria yang pendiam itu hanya duduk dikelas yang keadaannya sangat berisik, matanya hanya menatap halaman sekolah dan gerbang sekolah.

Tiba-tiba ramai banyak sekali cewe-cewe dari kelasnya dan kelas lain berteriak menunjuk kearah gerbang sekolah. Jay melihat kearah gerbang, ia melihat ada seorang pria tinggi berambut pirang memakai seragam sekolah sunny.

'Murid baru?' batinnya.

Jay fokus menatap pria itu namun ia dikagetkan oleh kedatangan Shelly yang menepuk pundaknya lalu duduk disampingnya.

“Selamat pagi, Jay. Kau sedang lihat apa?” Tanya Shelly.

“Bukan apa-apa.” Jay mengalihkan pandangannya, ia hanya menunduk kebawah.

Shelly melihat Jay dengan tatapan bingung, ia melihat kembali apa yang Jay lihat sebelumnya dan mengangguk paham.

“Ah, aku mengerti. Apa tadi kau melihati Owen?” Shelly menundukkan kepalanya, menyamakan posisinya dengan Jay.

Jay mengangkat kepalanya dan menatap Shelly. “Murid baru itu, kamu mengenalnya?”

Shelly ikut mengangkat kepalanya dan menatap Jay kembali. “Tentu. Dia teman kecilku. Ah sangat menyebalkan, buat apa dia disini?” Jawab Shelly dengan mengalihkan pandanganya. Jay mengangguk mengerti.

Bel pelajaran pertama berbunyi, semua siswa mulai masuk ke kelasnya masing-masing. Tiba guru kelas Jay, gurunya mengumumkan sesuatu.

“Selamat pagi anak-anak, bapak ingin memperkenalkan murid baru dikelas ini. Nak, sini.” ucap gurunya.

Jay yang mendengar itu mengalihkan pandangannya ke depan, dia melihat pria yang tadi ia lihat di depan gerbang, sekarang di depan papan tulis kelasnya.

Setelah mengetahui itu, Jay kembali menundukkan kepalanya.

“Owen Knight, salam kenal.” Owen tersenyum lebar, ia melihat Shelly. Namun, senyuman itu tidak berlangsung lama saat dia lihat pria disamping Shelly.

“Ya, ini teman baru kalian. Nak Owen, silahkan duduk. Cari tempat duduk dikursi kosong.” ucap gurunya.

Owen berusaha tersenyum ramah, ia senang mendengar hal itu. Langkah kaki Owen mendekat kearah Meja Jay.

“Hallo Shelly, bagaikan matahari terang benderang, kau cantik sekali. Aku mau duduk disitu, boleh?” Owen tersenyum, Shelly yang melihatnya ingin sekali menampar muka Owen.

“Kursi ini sudah aku tempati, carilah yang kosong.” ucap Shelly. Shelly sangat kesal dengan Owen, bagaimana bisa ia mau pindah ke kursi lain padahal kursi itu sampingan dengan orang yang dia suka.

Owen yang mendengar itu ia membungkukkan sedikit badannnya, membisikkan sesuatu ke Shelly. Shelly hanya bisa pasrah, ia mengalah dan duduk di kursi lain.

Owen menggelengkan kepalanya dan tersenyum lebar, ia duduk dikursi yang ditempati Shelly sebelumnya.

Owen melihat kearah Jay dan mencolek pelan lengannya. “Sorry ganggu, mulai hari ini gua jadi seatmate lo, ya?” Jay mengintip, matanya melihat ke Owen dan mengangguk.

Jay mengangkat kepalanya dan menawarkan jabatan tangan,“Gua Jay jo.” Owen membalas jabatan tangannya, tangan Owen dan Jay bersentuhan, membuat hati Owen berdebar sangat kencang.

'Tangannya halus banget, buset.' batinnya.

Jay menarik tangannya dan fokus melihat ke papan tulis, membuat Owen tersadar lalu menarik tangannya juga, ia berusaha fokus pada pelajaran yang dijelaskan meskipun di otaknya hanya ada bayang-bayang tangan halus Jay.

Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa berlari keluar kelas menuju kantin, kecuali Jay. Dia hanya lanjut belajar.

Owen melangkah keluar kelas namun terhenti karena Owen melihat Jay yang sedang lanjut belajar, ia menghampiri Jay lalu duduk kembali di kursinya.

Kelas sangat sepi hanya ada mereka berdua dikelas itu, hingga Owen membuka suara, “Ga ke kantin?” tanya Owen.

“Ga.” Owen mengangguk, ia hanya menatap Jay terus menerus. Jay tersadar bahwa Owen terus menerus menatapnya.

“Kenapa?”

Owen tersenyum, “Gapapa, enak aja dipandang.” ucap Owen dengan nada sedikit menggoda Jay.

“Orang gila.” Jay berdiri dari kursinya, melangkah keluar kelas menuju toilet. Owen mengikutinya, membuat Jay terkejut saat sampai di toilet.

“Berhenti ngikutin gua.”

Langkah Owen berhenti dan menatap Jay. “Siapa yang ngikutin lo? ini kan toilet umum, ga boleh gua ke toilet sini?” balasnya.

Jay terdiam, benar juga apa yang dikatakan Owen. Jay sangat malu, dia cepat-cepat membuang air kecil dan pergi masuk kelas kembali.

Owen terkekeh pelan saat Jay kembali ke kelas, padahal niatnya memang mengikuti Jay. Ah, Jay sangat lucu saat malu malu, pikir Owen.

TO BE CONTINUE
______________________________________


Haiii, terimakasih banyak buat yang sudah membaca chapter pertama cerita ini, maaf jika ada yang kurang atau pun berlebihan.

Sekali lagi, terimakasih banyak. Boleh support aku dengan vote setiap chapter nya ya!

GREEN OR RED? [ OWENJAY ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang