04 [HOT]

708 42 1
                                    

HAPPY READING

_______________________________________

WARN/ NFSW, FRONTAL.

“Let's continue, what we start.”

Kalimat itu membuat Jay tersadar, Owen mulai mendekati dirinya. Jay mendorong Owen dengan semua tenaga yang di milikinya namun itu semua nihil. Owen tetap bisa menangkap Jay.

Owen mulai menciumi leher Jay, membuat banyak karya nya disana. Jay mulai menanggapi hal-hal yang dilakukan Owen, ia mengikuti semua permainan yang dilakukan Owen.

Perlahan Owen membuka baju Jay, ciuman nya perlahan-lahan turun dan berhenti tepat di dada Jay. Pemandangan yang indah, melihat orang yang disukai nya berada dibawahnya dengan mata yang sayu,  seakan-akan ia meminta sentuhan yang lebih dari nya.

Owen menciumi dada Jay hingga akhirnya ia menelusuri tubuh Jay ke bawah. Ia mencium, mengelus, menjilat dan menghisap dada Jay, sekarang dada Jay adalah favorit Owen.

Perasaan Jay sangat bercampur aduk sekarang. Hati nya ingin menolak perlakuan Owen dan menghentikannya, berbeda dengan reaksi tubuhnya yang sudah terangsang dan meminta lebih.

Jay menahan erangannya dengan menggigit lengannya. Sungguh, yang dilakukan Owen sekarang sangat menggelikan, melihat Owen yang menghisap keras puting di dadanya seperti berharap ada sesuatu yang keluar dari sana, menjilati puting nya dengan perlahan yang membuat Jay merasa geli.

Owen gemas dengan Jay yang berusaha menahan erangannya, ia dengan sengaja menggigit puting Jay yang membuat sang empunya melepaskan gigitannya.

“s-sakithh..” Owen terkekeh, ia berhenti melakukannya di dada Jay dan mencium kening Jay. Mengelus lembut pipi Jay.
Owen berbisik “Jangan ditahan, keluarin aja.”. Pipi Jay sangat memerah, bukan karena kata-kata Owen, tetapi karena suara Owen yang berubah drastis. Apa suaranya memang selalu berubah saat dia di situasi seperti ini?

Owen tersenyum puas melihat wajah Jay yang memerah karena dirinya, ia tidak akan membuat Jay pergi jauh dari nya mulai sekarang.

Pria yang ada diatas Jay sekarang mulai melanjutkan kegiatannya, pria itu tidak melakukan di dada Jay lagi, melainkan dengan bagian lubangnya.

Owen sudah menunggu lama moment ini, ia bahkan hanya menatap lubang Jay dengan tatapan lapar selama beberapa menit. Jay sangat malu, bisakah Owen tidak menatapnya seperti itu?

Owen memberikan 2 jari nya pada Jay, ia menyuruh Jay untuk mengulum 2 jarinya itu. Jay hanya menuruti Owen dan melakukannya, Jay mengulumnya hingga Owen menarik 2 jari nya dari mulut Jay.

“Itu buat ap— AH!” Jay membulatkan matanya, ia merasa ada yang sangat asing dibawah 'sana'.

“Owen k-keluarin, itu aneh..” Jay tidak suka yang ada dibawah 'sana', rasanya aneh, geli dan sakit itu tercampur aduk.

Owen tidak mendengarkan Jay, selama beberapa menit dia mendiamkan jari nya di lubang itu. Hingga Jay sudah cukup tenang, Owen menggerakkan jari yang ada didalam Jay.

“S-sakithh, udahan aja” Badan Jay tidak bisa diam, ia terus bergerak ke kanan kiri, memohon pada Owen untuk menghentikan saja kegiatan ini. Namun, Owen tetap melanjutkan itu.

“Baru mulai, minta udahan? Gimana gadarat yang masuk nanti.” Jay membulatkan matanya “Gadarat?”

“Gagah dan berurat”

Jay tertawa, membuat Owen kesal dan sengaja menggerakkan jarinya. “Ngeremehin.”

Selang beberapa menit, merasa sudah cukup longgar Owen menarik jari nya, Membuka seluruh pakaian dan celana yang ia dan Jay kenakan hingga akhirnya mereka berdua telanjang bulat, tanpa sehelai benang pun.

Owen membalikkan tubuh Jay hingga tengkurap “Nungging.” Jay menurutinya, ia nungging seperti perintah Jay. Owen tersenyum lebar melihat pantat sintal yang menggemaskan didepannya, ia menampar kencang pantat itu, membuat sang pemilik berteriak keras.

Tanpa basa basi, Owen mengocok pelan sang 'Gadarat' nya lalu memasukkan pelan ke dalamnya, hingga sudah setengah. Jay mendesis pelan, ia menyembunyikan wajahnya dan menutup mata.

“Owen, udah semu— AKHH!!” Owen menghentakkannya, miliknya sudah berada didalam Jay sepenuhnya, Owen mendiamkan didalam selama beberapa detik. Sedangkan Jay, ia menggigit bibir bawahnya, mengalihkan rasa sakit ke bibirnya.

Owen mencoba menggerakkan perlahan-lahan, memegang erat pinggang Jay lalu memajukan maju mundur pinggangnya. Hingga gerakan itu semakin lama semakin cepat.

Owen berhenti sejenak, menarik Jay kedalam pangkuannya, memasukkan kembali miliknya kedalam.

Owen mulai perlahan-lahan menambah kecepatan, Owen menyebut nama Jay dengan lembut ditelinga Jay. Nafas keduanya yang panas terus terasa di telinga.

Jay mendesah dan dengan keras menggigit leher Owen. Perlahan Owen terus membimbing Jay naik turun, napas keduanya semakin panas. “Feels good..??” Tanya Owen menatap Jay yang ada didepannya. Jay merasa malu, ia menyembunyikan wajahnya di leher Owen, membuat Owen terkekeh dan menggerakkan nya cepat tanpa henti.

Jay mendesah semakin keras saat Owen terus menggerakkannya semakin cepat. Napas Owen semakin sesak saat ia sedikit melambat. Jay terus mendesah dan memanggil nama Owen. “Ngh.. O-owenhh...”

“Owen..” bisik Jay pelan, nafas Owen mulai memburu setiap kata yang Jay ucapkan. Punggung Jay perlahan melengkung sedikit dan tubuhnya mulai bergetar lebih lembut ke arah Owen. Desahan dan rintihannya terus bertambah volumenya, nafasnya keluar semakin cepat dan sesak kini. Owen berbisik, “Gua bakal bikin lo kenyang..”

Tubuh Jay tiba-tiba menegang dan Owen mendesah lebih keras dengan napas terengah-engah, "Ugh.. Owen.. Cum..." Tubuh Jay mulai bergetar saat desahan yang semakin mendesak keluar dari bibirnya. Owen menambah kecepatannya hingga akhirnya mereka berdua keluar bersama.

“You did so well.” bisik Owen ke telinga Jay sambil mengangkat dagu Jay dan mencium bibirnya dengan lembut. Owen melepasnya dan menatap wajah Jay didepannya, yang kini sudah tertidur pulas karena lelah.

Owen terkekeh, ia memindahkan Jay menjadi berbaring dan menyelimuti tubuh Jay. Diikuti dengan Owen yang berbaring disamping Jay dan memeluknya.

Owen tidak langsung tertidur, ia menatap wajah Jay dengan lama, memandang keindahan wajah yang ada pada Jay dan berpikir apakah ia sedang tidak bermimpi? Owen harap ia tidak bermimpi. Jika Owen bermimpi, Owen berharap agar tidak bangun dari mimpinya.



TO BE CONTINUE
______________________________________

Haloo haloo, terimakasih banyak buat yang sudah membaca chapter dan menunggu cerita ini, maaf jika ada yang kurang atau pun berlebihan. Aku menerima kritikan apapun di komentar, yang mungkin aku bisa perbaiki lagi.

Sekali lagi, terimakasih banyak. Boleh support aku dengan vote setiap chapter nya ya! See u 👋🏻

N. SORRY AKUU UP LAMA T__T, aku ganti jadi up sesuai mood ya :3 thanks before :'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GREEN OR RED? [ OWENJAY ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang