Setelah kegiatan beberapa hari yang panas si Omega yang di tiduri oleh Devano bangun, memegang kepalanya pusing.
Terkejut saat melihat Devano yang tidur dengan damai tanpa merasa bersalah.
"Tidak mungkin" menjambak rambutnya tatapan nya mendadak kosong
Ingatan-ingatan tentang segala hal yang dilakukan terputar jelas di kepalanya.
Mencoba untuk bangun, tapi tubuhnya terasa hancur"Bajingan gila..." Nafas nya memburu, matanya mengeluarkan cairan bening.
Mengusap matanya kasar air mata tak berhenti mengalirDevano yang mendengar seseorang terisak mulai terganggu dan bangun.
Alangkah terkejutnya saat melihat Rian berada di bawah ranjang, tanpa sehelai pakaian
"R-rian" panggil Devano khawatir
Sang empunya masih saja terisak.Devano ikut turun dari ranjang,mendekat untuk memastikan
"Ada apa Rian??" Tanya Devano memegang pundaknya
"Hiks.....hiks." Rian tidak menjawab pertanyaan dari Devano, tapi malah menangis"Hei, tenang okey?" Memeluk tubuh mungil di hadapannya, Devano berusaha menenangkan Rian.
"Kau.....hiiks- gila.... bajingan-hikss" tangis Rian
Dia memukul Devano dengan lemah, tubuhnya belum pulih sejak pingsan
"Kau...brengsek-hikss" Rian menangis
Devano yang masih belum mencerna keadaan hanya bisa menenangkan,Tubuh Rian masih bergetar di pelukan Devano,
Merasa ada yang aneh Devano langsung melepaskan pelukannya, dan melihat keadaan RianTerkejut??
Tentu dia terkejut melihat Rian yang pingsan di pelukan nya"Rian!!"
Devano segera membawa Rian ke rumah sakit, tak lupa juga dia memakaikan pakaian milik RianRumah sakit 🏥
"Bagaimana dok??" Tanya Devano khawatir
"Tidak terjadi apa-apa, hanya saja dia dehidrasi." Jelas dokter dia menatap Devano sesaat
"Jika Anda melakukan hubungan intim bisakah jangan terlalu kasar??" Tanya dokter
Devano seketika merona mengangguk
"Sepertinya ini sudah 3 hari sejak dia makan dan minum, apakah 3 yang lalu Anda Rut??" Tanya sang dokter lagi
"Iya, tapi saya tak menyadarinya" balas Devano
Dokter mengangguk
"Anda bisa membeli Inhibitor untuk menahan Rut sementara" saran dokter
"Baiklah dok" DevanoDokter mengangguk lalu pamit untuk memeriksa pasien lainnya
Dia masuk ke ruangan Rian,pemuda manis itu kini tertidur di ranjang rumah sakit, wajahnya pucat."Maaf aku kehilangan kendali saat itu" memegang tangan Rian, meminta maaf pada pemuda itu
Saat sedang enak-enak nya melamun Devano mendapat pesan dari sang Daddy yang menyuruhnya untuk pulang
Devano menatap khawatir Rian yang masih terpejam.
Dia pergi meninggalkan ruangan Rian dan menghampiri salah satu perawat
"Permisi, apa saya boleh minta tolong??" Tanya Devano sopan
Si perawat mengangguk sambil tersenyum
"Jika pasien di ruangan itu bangun bisakah telepon saya?? Ini nomor telepon saya," Devano memberikan kertas yang berisi nomer teleponnya
"Baik" jawab perawat itu
Devano membungkuk dan mengucapkan terimakasihRumah Devano
Devano terburu-buru masuk ke pekarangan rumahnya dan saat membuka pintu dia dibuat terkejut oleh Daddy nya.
Daddy-nya menunggu didepan pintu dengan tangan menyilang.Arthur menatap tajam sang putra
"Darimana saja?? Ini sudah 3 sejak kamu tidak pulang kau tau!" Bentak Arthur
Devano menunduk pasrah
"Maaf Dad" sesalnya
"Maaf? Daddy bertanya kau dari mana?" Tanya Arthur lagi dengan dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
LYGOPHILE (Omegaverse)
RomanceKeteduhan yang indah yang hanya di miliki oleh dirimu. Bolehkah aku disisi mu untuk selamanya agar aku bisa menjadi orang yang selalu melihat keteduhan mu. _