3 (🔞)

351 22 1
                                    

Pagi harinya Devano bilang pada sang Papa kalau dia akan berangkat lebih awal daripada biasanya.
Jadi hanya tersisa Arthur dan Alvaro
Si manis itu tengah menyiapkan sarapan untuk suaminya

Greabb

Arthur memeluk pinggang ramping itu dari belakang.
"Sayang.." panggil Arthur dengan suara serak
"Iya, ada apa?" Tanya Alvaro lembut
Arthur semakin menduselkan wajahnya di perut Alvaro
"Devan mana?" Tanya Arthur mulai mengelus pipi Alvaro lembut.
"Dia berangkat lebih awal tadi." Jawab Alvaro
"Arthur aku sedang masak loh" ucap Alvaro dengan senyum
Arthur melepaskan pelukan itu dan langsung mencium bibir Alvaro

"Emnhh...."

Dia melumat bibir Alvaro
"Ahh...."
Melepaskan ciuman itu menatap sang istri yang terengah-engah. Lalu mencium pipinya lembut
"Nghh.. " desah Alvaro saat Arthur menggigit lehernya
"Lebih keras sayang, aku ingin mendengar nya." Mengusap bibir Alvaro yang terdapat saliva

Memasukkan tangannya kedalam baju milik Alvaro dan menyentuh puting milik nya.

"Ngahhh...." Alvaro langsung menutup mulut saat dirinya tanpa sengaja mendesah
Menyingkap baju Alvaro dan menggigit puting merah itu.

"Emnhh.... Arthur...ahhh jangan di gigit..." Alvaro berusaha mendorong Arthur
"Kau selalu sensitif disini sayang.." ucap Arthur menekan puting satunya lagi dengan keras

"ARGHHH..." Kepala Alvaro mendongak

Arthur terkekeh melihat reaksi Alvaro
Melihat kearah bawah, tanpa aba-aba dia membuka celana Alvaro

"Nghh.... janganhh..."

Arthur menyentuh lubang Alvaro
"Disini sudah basah sayang.." ucap Arthur saat melihat cairan mengalir dari lubang Alvaro.
Menekan-nekan nya lalu memasukkan jarinya

"AHHH...." Alvaro terkejut saat dua jari milik Arthur masuk begitu saja.
"Ngghh..... Arthurhh.. " kepala Alvaro benar-benar pusing saat Arthur menggerakkan jarinya dengan kencang

"Arthurhh... keluarkanhh.....aku tidak ingin ituhh....." Rengek Alvaro menatap Arthur dengan memelas.
Arthur tersenyum senang saat melihat kondisi Alvaro yang sudah benar-benar kacau

"Lalu kau ingin aku memasukkan apa sayang??" Tanya Arthur masih memainkan jarinya di lubang Alvaro
"Penishh mu....." Alvaro menggenggam penis Arthur yang sudah keras di balik celananya
"Benarkah?" Tanya Arthur diangguki oleh Alvaro
"Kalau begitu masukan sendiri" ujar Arthur

Arthur membawa Alvaro ke kamar agar lebih nyaman, tak lupa juga mematikan kompor.
(Dari tadi di dapur loh gitunya 🗿)

Bruukkk

Tubuh Alvaro di banting begitu saja ke ranjang
Arthur langsung menindih tubuhnya mulai melumat bibir Alvaro
"Emnhh."
"Ha......ha.......ha....."
Arthur beralih ke puting Alvaro,
Salah satu tangannya bermain dengan puting Alvaro
"Ughh...." Alvaro Menutup mulut
"Jangan ditahan" melepaskan tangan Alvaro yang menutupi bibirnya
"Mendesah lah yang keras sayang"

Bayangin aja sendiri yah Author males nulisnya dan gak terlalu bisa










Disisi lain

Devano berdiri di depan mesin minuman dengan cemas.
"Woy Lo kenapa Van??" Tanya Rafael yang baru datang dan terkejut melihat Devano berdiri disana.
"El, Lo ada liat Rian gak??" Tanya Devano to the poin

"Engga tuh" jawab Rafael seadanya
Rafael menatapnya heran
"Emang kenapa??" Tanyanya
"Engga kenapa-kenapa" entah kenapa Devano merasa gelisah

"Udahlah gw ke kelas dulu" ujar Devano meninggalkan Rafael yang bingung
"Kenapa dah tu bocah" monolog Rafael
Dia mengangkat bahu acuh lalu pergi menuju kelasnya

LYGOPHILE (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang