Setiap hari [Name] pergi ke sekolah, berjalan kaki atau menaiki kendaraan umum seperti bus. Namun yang berbeda pagi ini.
Sae : [Name], mau berangkat bareng? gua jemput
Engga usah Sae
gua udh di depan
eh, iya bentar
Jujur saja [Name] sedikit terkejut ketika Sae mengajaknya berangkat ke sekolah bersama. [Name] akan menganggap ini sejarah dalam hidupnya karena ia tidak pernah menduga bahwa hal ini akan terjadi di hidupnya.
[Name] terburu buru memakai sepatunya karena takut Sae menunggu terlalu lama. Ia keluar rumah dan melihat Sae yang tengah menaiki motornya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*kurang lebih kaya gini*
[Name] sedikit terpesona dengan outfit Sae namun ia mengesampingkan pikiran itu dan mengunci pintu rumahnya. [Name] berjalan ke arah Sae yang memegangi helm sedang, mungkin seukuran kepala [Name].Sae memberikan helm itu dan melihat spion motornya. Sesudah [Name] memakai helm, ia mengangguk kecil pada Sae.
Sae langsung mengendarai motor itu dengan kecepatan yang cukup cepat sampai membuat [Name] memegang erat jaketnya.
"Pegang perut gua aja" ucap Sae dibalik helmnya.
[Name] pun terpaksa memeluk pinggang Sae mau tidak mau karena dirinya bisa terjatuh jika tidak pegangan.
Akhirnya mereka sampai di sekolahan dan menuju parkiran motor. Di parkiran itu [Name] melihat beberapa teman Sae yang sedang merokok, ada Shidou, Karasu, dan Kaiser.
Sae memarkirkan motornya diantara tiga motor milik teman temannya. [Name] turun dari motor Sae perlahan, lalu Sae membukakan helm [Name] karena ia merasa [Name] kesusahan membukanya.
Siulan Shidou terdengar mengejek Sae diiringi tawaan kecil dari Karasu dan Kaiser. Wajah [Name] sedikit memerah karena teman teman Sae mengejek mereka berdua seperti sepasang kekasih.
[Name] pun segera mengucapkan makasih kepada Sae dan langsung pergi dengan sedikit lari karena dirinya tidak kuat menahan rasa malu.