𝐓𝐡𝐫𝐞𝐞.

141 10 1
                                    

One and Only

Itoshi Sae
_______________

𝐓𝐢𝐫𝐞𝐝.

***

Pukul lima subuh, [Name] bangun dan bersiap siap untuk sekolahnya. Tak lupa ia membawa tas sekolahnya yang tidak terlalu berat.

Sae
[Name]?
aku tunggu di depan rumah ya

iyaa Sa, ini bentar lagi
juga mau turun kok

yaa

Meskipun dirinya memiliki keluarga yang tidak cukup harmonis, setidaknya ia memiliki satu orang di muka bumi ini yang membuatnya dapat bertahan.

"Ma, [Name] berangkat sekolah dulu ya" ucapnya sambil memakai sepatu.

"Iya, ini bekelnya jangan lupa" ibu [Name] memasukkan kotak makan itu ke dalam tas perempuan itu.

"Iya makasih ma, dadah" [Name] membuka pintu dan menutupnya kembali karena pemandangan yang ia lihat saat membuka pintu adalah Sae.

[Name] segera menghampiri Sae yang nampaknya baru tiba. Seketika Sae memandang [Name] selama satu menit lamanya kemudian ia memegang pipi [Name] sembari mengelusnya, "Abis nangis ya"

[Name] menundukkan kepalanya ke bawah, menatap aspal berwarna abu abu itu. Perlahan air mata keluar dari netra perempuan itu.

"Aku cape Sa" ucapnya sambil memeluk erat Sae dengan wajah tenggelam di dada bidang miliknya.

Sae hanya mengelus surai dan punggung [Name] perlahan.

Akhirnya setelah 10 menit, mereka berangkat ke sekolah. Untung saja tidak terlambat.

[Name] masuk ke kelas tepat sebelum bel dibunyikan, ia duduk di bangkunya itu dan bersiap untuk memulai pelajaran.

***

Kringgg...

Bel sekolah itu berbunyi dan membuat para siswa bangkit berdiri menuju kantin. Sekarang tersisa tiga orang di dalam kelas itu, yang tak lain adalah Yuna, Yuki, dan [Name].

[Name] masih sibuk mengerjakan soal yang ada di atas buku itu.

"[Namee]....." Yuki merengek

Kepala [Name] terangkat dan menatap wajah perempuan.

"Ayuu ke kantin"

"Ga ah, fisika aku belum beres.Kalian berdua aja,aku mau ke rooftop" [Name] kembali mengerjakan soal itu.

Akhirnya Yuna dan Yuki bangkit berdiri, "Yayaya ok" mereka melangkahkan kaki menuju kantin yang sekarang hampir penuh.

Ketika Yuna dan Yuki sampai di kantin, mereka berusaha mencari meja yang kosong. Yuna duduk di kursi itu sedangkan Yuki pergi memesan makanan untuk mereka berdua.

Sae dan teman temannya yang memperhatikan meja itu merasa ada yang kurang, ya [Name].Sae memutuskan untuk berdiri dan menghampiri meja yang Yuna tempati, "[Name] di mana?" tanyanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐎𝐧𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐎𝐧𝐥𝐲 || 𝐈𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐒𝐚𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang