9.Mine!

223 7 1
                                    

Saat ini mereka sudah sampai di kantin dan sedang mencari tempat duduk untuk makan di kantin namun penuh.

"Woiii ikan teri sini! Duduk sini ajaa!" Teriak keno pada terisha.

"Gimana?" Tanya terisha pada teman teman nya.

"Gas la dsri pada ga dapat tempat duduk" ujar emeli.

Mereka berjalan ke arah meja para laki laki yang mengajak mereka duduk bersama.

Tiba di sana zayan langsung menarik tangan emeli,terisha di tarik oleh keno untuk duduk do sebelah nya,evlyn pasrah duduk di dekat alden,acena duduk di dekat laren karna ia takut jika duduk di dekat denza.

"Loh queen kok lo berdiri sih" ujar terisha bingung.

"Gak cukup" jawab nya membuat mereka bingung

"Hah?" Ujar mereka kecuali denza laren dan acena

"Ck! Dia bilang gak da tempat lagi dia mau duduk dimana" ujar acena menjelaskan maksud aca.

"Duduk di sebelah denza aja" ucap emeli

"Sempit" ujarnya

"Ck banyak gaya lo!" Ucap denza lalu menarik tangan aca di arah nya namun bukannya duduk di kursi aca malah jatuh ke pangkuan denza.

Denza merasakan desiran aneh yang menjalar di tubuhnya dan jantung nya tidak aman.

Mereka saling pandang dengan aca yng ada di pangkuan denza.

"KHMMM" dehem teman teman mereka yang membuat mereka ber 2 sadar.

Aca sadar langsung berdiri dan duduk di sebelah denza.

"Sory" ucap aca

"Hm"

Mereka makan dengan tenang sampai makan mereka terusik akibat adanya kakak kelas yang menghampiru aca.

"Hai nih buat lo" ujar kakak kelas itu pada aca.

Aca menatap nya datar lalu menerima coklat itu lalu berucap "thx!"

Kakak kelas nya itu tampan,gaul ,sopan,pintar dan manis.

'Kok dia terima sih!' Batin denza yang melihat itu.

Aca sudah selesai makan ia berniat akan memakan coklat yang di berikan kakak kelas nya tadi. Ia memang menyukai coklat karna itu ia tidak menolak.

Aca mulai membuka bungkusan coklatnya dan megeluarkan coklat itu dari bungkus nya.

"Widih ca bagi bisa lah" ujar keno

"Gk" ucap aca

"Dih sok akrab lo ma temen gue!" Tak Suka terisha

"Yee suka suka gue la"

"Eh ca kok lo terima sih?" Tanya alden

"Aca tu memang suka sama yang namanya coklat jadi ga bisa nolak" bukan aca tapi evlyn yang menyahut

Mereka ber oh ria saja mendengar penjelasan dari evlyn.

Saat aca akan memasukan coklat ke dalam mulutnya tiba tiba.

Dug.

Coklat itu jatuh saat tiba tiba keno yang duduk dekat aca menyenggol tangan nya membuat aca kesal dan rasanya ingin menangis.

"Queen are you okay?" Tanya emeli yang melihat aca diam menatap coklat nya.

"Sorry gue da sengaja" ujar keno

"...."

"eh caa sorry ya"

"..."

Aca diam dengan wajah di tekuk ke bawah dan seperdetik kemudian air matanya jatuh membuat semua orang tercengang.

Acena yang kebetulan duduk di dekat aca langsung berdiri danerengkuh ca ke dalam pelukan nya sembari berkata "nanti gue beliin yang baru jangan nangis yaa" ujarnya dengan tutur kata yang lembut.

Aca mendongak menatap acena "serius?" Tanya nya

"Iya"

"Dua tapi"

"Iyaaa"

'You're so cute mine!' Batin denza yang melihat aca

"Gue duduk bareng lo aja acenaa" ujar aca

"Boleh"

"Lo pergi sana!" ujar aca pada keno

"Lah gue ca??" Bingung keno

"Iya! Lo jahat" ucap nya lagi

"Dih gue gak sengaja juga"

"Yaudah gue yang pergi!" Aca beranjak pergi ke luar kantin

"Dia kok gitu amat" bingung keno

"Dia ga bisa kalau makanan yang dia suka di usik" jawab terisha

"Trus gimana dong" bingung keno

"ganti lah bego" ujar terisha

"Y-"

"Biar gue aja yang susul” ujar denza tiba tiba lalu ia nerenjak pergi.

Ia mencari aca tapi tidak ketemu ia berjalan di lapangan blakang sekolah dan tak sengaja ia melihat seorang gedis yang berada di danau buatan sekolah nya sedang duduk.

'Oh dia di sini,lucu banget si! Your mine!' batin nya melihat aca yang duduk di banguku tepi sanau sembaru mengayun ayunkan kakinya

Ia pergi membeli coklat dan balik ke danau untuk memberikan nya untuk aca.

PESONA MAFIA CANTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang