03.

366 49 8
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa vote dan komen

.
.
.

"Dasar biang onar!" Semprot seorang siswi yang berdandan cukup tebal, ia menatap siswa di depannya dengan wajah merah karena amarah.

"Loh kok ngamuk? Kan situ yang nabrak duluan, harusnya gue dong yang marah?!" Ucap siswa itu membela diri.

"Heh, lo gak liat ini seragam gue basah gara-gara minuman lo? Masih aja ngelak!" Siswi itu menunjuk seragam bagian dadanya yang terkena tumpahan susu cokelat.

Siswa itu memutar bola matanya malas. "itu juga salah lo sendiri kali, makanya jalan tuh jangan sambil ngaca!"

Mendengar ucapan adik kelasnya, siswi itu pun menggeram tertahan. "Aarghhh!! Lo tuh ya, ngejawab mulu bukannya ngaku salah, muka doang imut, kelakuan ngeselin!"

"Dih, ngapain gue ngaku salah padahal gue gak salah sama sekali, dasar aneh!"

Siswa itu berbalik hendak pergi, tujuannya saat ini adalah toilet. Karena susu miliknya yang tumpah juga mengenai seragamnya walaupun tak separah kakelnya sih.

"Awas ya lo! Dasar adkel gak tau sopan santun!!!" Teriak siswi itu yang diketahui bersama Chelya Eerin Atmaja.

"Nyenyenyenye." Julid Alen.

Yah, siswa yang sedari tadi berdebat dengan kakelnya itu adalah Alen. Ia tidak sengaja menumpahkan minumannya dan mengenai seragam kakelnya itu saat kembali dari kantin. Seperti perkatanya tadi, kakelnya itu yang menabraknya.

Saat baru masuk ke dalam toilet dan akan menutup pintu, sebuah tangan lebih dulu menahan pintu tersebut. Di depannya, berdiri sosok Alga dengan seragam di tangan kanannya.

"Ngapain lo? mau ngintip ya?" tuduh Alen di akhir.

Alga tidak menjawab, ia hanya diam menatap pemuda yang lebih pendek darinya. "Menggemaskan."

Alen melambaikan tangannya ke depan wajah Alga, dapat ia lihat pemuda itu mengerjap perlahan sebelum menyerahkan seragam yang ia pegang pada Alen. "Pakai." Ucapnya.

"Ga mau, ini baju lo kan? jir lo mau gue keliatan aneh pake baju spek karung goni kek gini?!" Tolak Alen mentah-mentah. Bahkan ia terkesan berlebihan menyebutkan ukuran baju Alga seolah mirip karung goni.

"Baru." Alga mengatakan bahwa baju yang ia bawa baru saja ia beli di. Tentu saja dengan memerintahkan bodyguard milik Alen.

Srekk

Alen langsung mengambil seragam itu dari tangan Alga dengan gerakan cepat. "Repot-repot aja lo, udah sana, tunggu apalagi? beneran mau ngintip ya lo?!" Entah apa yang ada dipikiran Alen sampai terus-terusan menuduh Alga berniat mengintip nya berganti baju.

Tuk

Alga dengan santai mengetuk jidat Alen dengan telunjuknya. "Cerewet." Komentarnya sebelum berbalik pergi dari sana.

"Ck sialan! manusia aneh, ga jelas, plin-plan!" Teriak Alen sebelum menutup pintu depan tidak santainya.

Brak!

ALGALEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang