*****
Sheln memandang pemandangan hujan dari atas balkon kamarnya.keadaan rumah sangat sepi karna ayahnya sedang pergi ke luar kota. Kini dirinya hanya berdua di rumah. Dengan asisten yang khusus melayaninya jika membutuhkan sesuatu."HP gue?" Sheln terkejut begitu mengingat jika tadi siang dirinya meningalkan tas nya di dalam kelas beserta handphone di dalamnya.
"Bii!" Sheln berjalan menuruni tangga. Dirinya mencari cari bi Maryam.
"Iya non, ada apa?" Bi Maryam datang dari arah dapur dengan membawa nampan berisi susu dan biskuit kesukaanya.
"Boleh minjem hp?" Sheln berjalan ke arah bi Maryam.
"Iya non silahkan" bi Maryam menyerahkan HP nya.
"Halo"
"Aduh sel, lo kemana aja hah? Baru nelpon gue?
Gue khawatir sama lo,ini semua udah bubar loh" celoteh Aurel di sebrang sana."Tas gue?"
"Hah? Tas lo?, gue gak liat.pas lo tadi ga ada di kelas, tas lo juga ga ada, gue pikir lo ambi-"
Sambungan di putuskan secara sepihak oleh Sheln. Karna menurutnya tidak ada gunanya jika dia berlama lama menelpon Aurel, yang ada Aurel akan marah marah karna dirinya kabur begitu saja.Sheln meletakkan HP yang ia pinjam di atas meja.kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Tas gue, mampus kalo sampe ada yang liat walpaper HP gue, Sheln membatin dengan pikiran cemas.
"Non, ada tamu di luar, katanya temen Sheln" bi Maryam berbicara di ambang pintu. Dengan segera Sheln turun lalu membuka pintu utama.
Orang yang pertama ia lihat adalah Angkasa."Ngapain lo ujan ujanan ke rumah gue?" Sheln menaikan sebelah alis nya.
"Ajak masuk dulu kek, gue kedinginan" Angkasa mengusap kan kedua tanganya guna mendapat kehangatan.
"Ini tas lo" Angkasa menyerahkan tas Sheln dengan tangan gemetar akibat kedinginan.
Sheln menerima nya lalu tanpa basa basi dia menarik tangan Angkasa memasuki rumah nya.
Seseorang yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik mereka mengertakan gigi nya.
"Gue kalah cepet" batin nya lalu meninju pohon yang ada di sampingnya.
"Ganti baju lo" Sheln melemparkan baju putih polos dan celana hitam panjang pada Angkasa.
"Gantinya di mana?" Angkasa menaikan sebelah alisnya.
"Di atas, di kamar gue ada toilet" Sheln berjalan menuju kamarnya meninggalkan Angkasa yang diam diam tersenyum mengembang.
Saat tiba di kamar Sheln, Angkasa berinisiatip untuk menutup pintu kamarnya, Sheln dengan cepat melempar bantal yang ia genggam pada muka Angkasa.
"Ga usah" nada bicara Sheln sangat ketus lamun Angkasa menyukainya.
*****
Jam menunjukan pukul 10:00 malam, Sheln berjalan keluar dari rumahnya, ia saat ini ingin mengunjungi tempat yang setiap harinya ia kunjungi.Sheln melewati hutan lalu sampai pada rumah pohon kesayangsnya. Sheln mematung begitu melihat laki laki sedang membelakangi dirinya.
"Lo Arka?" Sheln menumpahkan air matanya saat sosok tersebut membalikan badan lalu tersenyum simpul padanya.
"Gue kan udah bilang,gue itu Raka, bukan Arka" Raka menghela nafas kemudian berjalan ingin pergi dari tempat tersebut.
"Kalo lo bukan Arka, kenapa lo bisa tau tempat ini?, kenapa lo bisa ada di sini?! " Sheln menangis sejadi jadinya. Dia masih yakin bahwa laki laki yang ada di hadapannya ini adalah Arka bukan Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
kamu dan duniaku
Teen FictionCerita kehidupan tentang seorang gadis bernama sheln aqilah Gledis. Siswi yang berasal dari SMA angkasa. Gadis yang selalu di tuntut untuk sempurna oleh orangtua nya Sampai dia di pertemukan dengan seorang laki laki bernama Arkanza arizza margantara...