Sepuluh☘️

2.4K 193 14
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Setelah Jay pergi ke perusahaan, Sunghoon kembali mengerjakan tugasnya yang belum selesai-kini, ia tengah menyiram tanaman dihalaman depan sekaligus membersihkan area tersebut.

Jika sendiri seperti ini, Sunghoon benar-benar sangat menikmati apa yang tengah ia kerjakan. Walaupun sedikit lelah, tapi ia tidak akan mempermasalahkannya-karena Sunghoon pemuda manis yang sangat rajin.

"Hari ini sangat cerah. Kalian juga harus banyak minum~" Ujar Sunghoon pada tanaman yang sedang ia siram.

Serasa cukup, ia kembali mematikan kran tersebut. Sunghoon melirik kesana-kemari sembari tersenyum cantik walaupun terdapat luka lebam keunguan disana. "Sepertinya sudah selesai. Aku bisa kembali merajut~" Monolognya senang saat pekerjaannya sudah selesai.

Ia lantas segera masuk ke dalam rumah tak lupa menguncinya juga, Sunghoon berjalan ke arah kamarnya namun sebelum itu ia melihat jam berapa sekarang. Sudah jam sebelas-Sunghoon mempunyai waktu satu jam sebelum mengantarkan makan siang untuk Jay.

Karena sebelum berangkat, Jay meminta Sunghoon untuk mengantarkannya makan siang dengan dalih kalau Jay tidak mau repot-repot membawa bekal ke perusahaan.

Dan Sunghoon dengan senang hati menurutinya. Lagi pula, Sunghoon tidak mampu untuk sekedar menolak.

Sesampainya didalam kamar miliknya, Sunghoon segera mengambil syal rajut yang belum ia selesaikan. Ia pun duduk di kasur lantai miliknya dengan kaki yang melipat-lalu mulai fokus dengan kegiatannya tersebut.

Jari cantiknya begitu telaten dalam merajut, wajah cantiknya yang sangat fokus terlihat begitu menawan. Sunghoon, dia pemuda yang memiliki wajah cantik nan manis-bahkan, luka diwajahnya pun tidak mengurangi kadar kecantikan Sunghoon.

••

"Saya tutup rapat hari ini, terimakasih banyak atas kerjsamanya." Jay menutup rapat hari ini yang berjalan sangat lancar.

Proyek yang tengah perusahaannya kembangkan berjalan dengan sempurna. Sehingga, perusahaan Jay dan para investor mendapatkan keuntungan yang luar biasa besar. Bekerja bersih seperti ini memang lebih memuaskan dari pada harus mendapatkan banyak keuntungan dengan melakukan penggelapan dana atau korupsi yang hanya mendapatkan keuntungan sesaat.

Jay lantas segera keluar dari ruang rapat tersebut-ia pun pergi ke ruangannya. Sesampainya didalam ruangannya, Jay sedikit melonggarkan dasinya yang terasa mencekik-ia duduk pada kursi kebesarannnya.

Saat hendak memejamkan matanya, pintu ruangannya kembali terbuka dan suara tepuk tangan pun ia dengar.

"Wah wah wah.. bagaimana ini? Jadi proyekmu benar-benar sukses besar?" Ujar seorang pria sembari berjalan mendekati Jay.

Jay kembali menegakkan tubuhnya, bibirnya tertarik membentuk seringaian. "Kau kalah taruhan. Jangan lupa mengirimkan uangnya padaku Lee Heeseung."

Lee Heeseung, pria tampan yang menjabat sebagai teman baik dari Jay dan juga Sullyoon. Beberapa bulan yang lalu, mereka sempat taruhan mengenai proyek yang Jay kerjakan-Heeseung bertaruh kalau proyek ini akan gagal sedangkan Jay sangat yakin kalau hal ini akan meledak karena ia sendiri yang mengerjakannya.

Depend On You (Jayhoon)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang