PLAK
Tamparan abimayu mendarat sempurna di pipi jaendra anak ke 4 abimayu
"JAENDRA! SUDAH BERAPA KALI AYAH BILANG HAH, KAMU ITU HARUS MENDAPATKAN NILAI YANG SEMPURNA"
Jaendra hanya menundukan kepalanya, sebenarnya ia sangat ingin tidur karena kelelahan habis pulang sekolah, tapi dia harus menghadapi amarah ayahnya
"Maaf..."hanya itu yang keluar dari mulut jaendra
"Kali ini saya maafkan tapi lainkali jangan harap" ucap abimayu penuh tekanan
Setelah mengatakan itu abimayu pergi masuk ke dalam rumah meninggalkan jaendra sendiri di depan rumah
"Abang gak kenapa napa kan" ucap Jarel anak bungsu abimayu
Sedari tadi jarel melihat kejadian yang menimpa jaendra
Jaendra tersenyum melihat adik kecilnya itu pipinya masih sakit namun setelah melihat jarel pipinya yang semula perih menjadi tidak terlalu sakit, mirip sekali dengan ibu
"Abang gak kenapa kenapa jarel, ayok masuk"
•••
Abimayu keluar dari kamarnya, ia akan segera berangkat kerja namun anak bungsunya menghalanginya
"Ayah mau kemana jarel ikutt" ucap jarel manja
"Adek ayah mau kerja jadi adek gak boleh ikut yah" ucap jiandra
Jiandra dan jeandra adalah saudara kembar, namun walaupun kembar sifat mereka sedikit berbeda.
Lanjutt
"Tapi jarel mau ikut" jarel merengek pada abimayu agar membawanya
Namun bukan abimayu jika tidak marah
"DIAM KAU DASAR PEMBUNUH" Abimayu berteriak pada jarel
Jiandra yang mendengar itu sangat terkejut
"AYAH JAREL ITU BUKAN PEMBUNUH DIA-" ucapan jiandra terpotong ketika tangan kasar mendarat di pipi mulusnya
PLAK
"DIAM KAU DASAR PENYAKITAN" abimayu kembali berteriak
Jiandra terkejut, ia hanya bisa menundukan kepalanya dengan tangan yang menggenggam tangan jarel
"AYAH KALAU AYAH MAU PERGI, PERGI SAJA TIDAK USAH MEMBUAT KERIBUTAN" teriak raihan putra ke 2 abimayu
Raihan merasa ayahnya sudah keterlaluan membentak jiandea dan jarel bersamaan dengan memaki mereka
"Saya mau pergi tapi anak pembunuh dan anak penyakitan ini mengganggu saya" ucap abimayu dengan santai lalu beranjak pergi keluar rumah dan berlalu pergi membawa mobilnya entah kemana
Haikal dengan sigap membawa jarel ke dalam kamarnya agar jarel tenang
Jarel tadi sangat kaget ketika ayahnya mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pembunuh karena di saat dia lahir ibu mereka meninggal dunia
Sesampainya di kamar jarel Haikal segera menyelimuti tubuh jarel yang sudah terbaring di atas kasur
"Kakak" panggil jarel
"Kenapa dek?" Jawab haikal dengan mengusap lembut rambut jarel
"Jarel pembunuh ya kak?"
DEG
pertanyaan konyol apa ini
Haikal bingung ingin menjawab apa, ia sangat marah dengan abimayu yang telah mengatakan hal itu di depan jarel
"Kamu bukan pembunuh jarel" jawab haikal cepat
"Sudah ya jangan dipikirin omongan ayah sekarang jarel tidur okay, sudah malam" lanjut haikal
Jarel menganggukan kepalanya lalu perlahan lahan menutup matanya
Setelah jarel tertidur haikal beranjak pergi keluar meninggalkan kamar jarel untuk menemui sudaranya yang lain
"Ayah keterlaluan" geram haikal
"Kenapa kal?" Tanya mahendra
"Tadi sebelum jarel tidur dia sempet nanya ke gue kalau dia itu pembunuh atau bukan" jawab haikal
Semua yang berada di sana terkejut mendengar jawaban haikal
"Bener bener bajingan" umpat jaendra
"Sudah sudah sekarang semuanya ke kamar masing masing lalu tidur besok sekolah" ucap raihan membubarkan kumpulan saudaranya
JANGAN LUPA VOTE!!
KOMEN JUGA YAA
KIRA KIRA BAGUSNYA LANJUTANYA GIMANA?!
KAMU SEDANG MEMBACA
7 sayap yang rapuh
Teen Fiction"kita ber 7 pasti akan mendapatkan kebabagiaan setelah penderitaan ini" -mahendra abimayu Kisah 7 remaja yang berjuang agar mendapatkan kebahagiaan hidup bersama sama, mereka selalu berjuang bersama sama dan saling mendukung serta men...