"MAHEN KENAPA KAMU TERUS MELINDUNGI ADIK ADIK KAMU, BIARLAH MEREKA MATI DI TANGAN SAYA URUSANMU HANYA KANTOR BUKAN ADIK ADIKMU" Teriak abimayu di depan ruangannya tepat saat mahendra sedang mengobati jarel
Flasback
Setelah abimayu sadar dia mendengar suara tangisan kedua anak bungsunya dan dia langsung berlari keluar ruangan itu dan yap dia berteriak pada saat melihat mahendra sedang mengobati adik adiknya"MAKSUD AYAH APA! KENAPA BANG MAHEN GAK BOLEH NYELAMETIN ADIK ADIKNYA DARI BAJINGAN KAYA KAU INI!" Teriak jaendra
Mereka semua terkejut dengan pertuturan jaendra, jaendra sangat berani pada abnimayu yang selalu emosional itu
"BERANI BERANINYA KAMU JAENDRA LINGGA ABIMAYU!" Abimayu kembali berteriak
Plak
Satu tamparan mendarat di pipi kanan jaendra hingga kepalanya menengok ke arah kiri
"AYAH PERGI SAJA SANA TIDAK USAH BUAT KERIBUTAN"
Teriakan itu mampu membuat mereka semua menengok dan melihat ada jiandra berdiri dengan menopang dirinya di samping pintu agar tidak terjatuh
"DIAM KAU ANAK PENYAKITAN"
"AYAH CUKUP, PERGI SAJA JIKA MAU PERGI" teriakan raihan mampu membuat abimayu terdiam dan berlalu pergi dengan amarah yang masih ada
Setelah kepergian abimayu raihan dengan segera berdiri dan berlari menuju jaendra
"Kamu ke mereka dulu kaka mau ke jiandra" ucap raihan
"Hmm iya ka" jawab jaendra lalu beranjak dari tempatnya
Raihan dapat melihat jiandra kesakitan dengan raut wajah jiandra
"Jian kamu istirahat saja di kamar tubuh kamu belum sepenuhnya sembuh" ucap raihan
Tiba tiba saja jiandra terduduk lemas di bawah dengan menyenderkan kepalanya di pintu dan air mata yang terus mengalir
Melihat itu raihan ikut berjongkok
"Kaka kenapa jian harus hidup dengan penyakit ini?" Tanya jiandra
Raihan tidak menjawab ia masih menanti pertanyaan yang keluar dari mulut jiandra
"Kenapa jian harus hidup ka kenapa? Jian cuman mau keadaan seperti dulu sebelum ayah berubah, hiks" lanjut jiandra dengan insakan tangis
"Jian gak usah dipikirin dulu pikirin kesehatan kamu dulu jian dan kamu harus bangga sama diri kamu kalau kamu itu kuat bisa mempertahankan diri kamu sampai sekarang, sekarang ayo bangun kaka bantu kamu ke kasur"
Jiandra bangun dengan bantuan raihan, mereka berjalan perlahan menuju kasur jiandra
"Udah sekarang kamu tidur, besok kaka izinin kamu di sekolah" ucap raihan
"Sutt udah jangan nangis nanti bunda ikut nangis dari atas" lanjut raihan
"Kaka apa penyakit jian bisa sembuh? Hiks"
Deg
Jantung raihan berdegup kencang mendengar pertanyaan dari jiandra, ia mengingat ucapan dokter siang tadi, ia ingin menangis mengingat hal itu namun ia menahannya agar tidak terlihat lemah di hadapan adiknya itu
"Kamu pasti bisa sembuh jian, sudah kamu tidur saja" ucap raihan menenangkan
"Kaka keluar dulu ya, kamu tidur jaga kesehatan kamu" lanjutnya
Jiandra hanya mengangguk lalu mulai memejamkan matanya
Raihan menutup pintu kamar jiandra pelan dan mulai berjalan mendekati saudara saudaranya yang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
7 sayap yang rapuh
Teen Fiction"kita ber 7 pasti akan mendapatkan kebabagiaan setelah penderitaan ini" -mahendra abimayu Kisah 7 remaja yang berjuang agar mendapatkan kebahagiaan hidup bersama sama, mereka selalu berjuang bersama sama dan saling mendukung serta men...