Sebenarnya, Eka sedang memenuhi panggilan James yang ingin mendiskusikan tentang perluasan pabrik serta meningkatkan jumlah produksi dengan cara pengadaan mesin- mesin baru.
Ia datang ke Chronicle Building bersama Handry dan Sanca. Rapat selesai dua jam kemudian. Handry langsung permisi, karena istrinya sudah menunggu di mal dekat gedung tersebut. Sementara Sancaka pamit ke toilet. Menyisakan hanya Eka yang berada dalam ruang rapat lantai 21 tempat James, dan beberapa keluarga Senoadji serta Rembaka berkantor.
HSS dulunya memang didirikan oleh dua klan besar. Senoadji dan Rembaka. Kemudian, untuk semakin memperkuat tali bisnis di antara keduanya, Widati Rembaka, nenek Devia dinikahkan dengan Hudojo Senoadji.
Keluarga Rembaka memiliki perkebunan tembakau dan kelapa sawit yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Rembaka memiliki bisnis rokok dan industri sawit yang hingga saat ini tetap stabil dan tak tersentuh oleh campur tangan Senoadji. Mereka menjadi semakin besar karena salah satu keluarga Rembaka akhirnya menikahi seorang konglomerat dalam bidang finansial, Halim Soerja, yang mendirikan bank sejak zaman orde lama masih berkuasa.
Selain itu, bisnis mereka juga meliputi pertambangan dan real estate, property, ekspedisi dan perusahaan konstruksi serta bank. Di bisnis- bisnis inilah keluarga Rembaka bekerjasama dengan Senoadji.
Namun, konon katanya, pihak Rembaka memiliki kekayaan yang paling unggul. Mereka mendapatkan kekayaan bahkan sebelum Indonesia merdeka berkat industri rokok dan perdagangan sejak Belanda masih menduduki Indonesia.
Selain itu, keluarga Rembaka memang tertutup. Tidak pernah sekali pun namanya atau sosok mereka yang tertangkap kamera paparazzi.
Kebanyakan mereka bergerak di bawah radar. Bagi mereka, publisitas adalah hal yang terlalu vulgar. Dan kebetulan, ibu Nares adalah sepupu Devia dari pihak keluarga Rembaka. Hal itu pula yang menjadikan ibu dari Daya itu memaksa Nares agar mau menikahi putrinya. Setidaknya, masa depan putrinya akan terjamin.
Devia tahu persis, keluarga Rembaka tak banyak memiliki keturunan pria. Bisa jadi, Nares lah yang akan mewarisi kerajaan milik Priejagung Rembaka.
Dan di tengah- tengah itu semua, meski mengikatkan kerjasama dengan HSS milik Senoadji, namun James tidak pernah ada sangkut paut dengan bisnis milik Rembaka.
Selain Golden Epona, bisnis pria itu berkutat pada produksi bahan bangunan seperti baja ringan, PVC, cat dan sebagainya. Maka dari itu, James langsung tertarik dengan pabrik paku yang dirintis oleh Eka dan kedua rekannya.
Sepuluh tahun yang lalu, Eka membeli sebuah pabrik paku yang hampir bangkrut. Dua tahun pertama, ia dan kedua rekannya mengalami jatuh bangun dalam merintis kembali pabrik yang hidup segan mati tak mau itu.
Banyak toko material yang pada mulanya menolak hasil produksi pabrik mereka. Kualitas pakunya buruk. Bentuknya bengkok dan gampang patah. Mereka akhirnya nekat membeli mesin baru, hanya saja hal itu berimbas pada operasional pabrik. Karyawan banyak yang mogok kerja akibat barang yang tak laku dan tagihan macet, menyebabkan gaji mereka juga terancam tidak dibayar.
Lalu datanglah James. Bagai pahlawan, pria berdarah Irlandia itu menawarkan investasi yang terbilang lunak dan menguntungkan. Hingga kini, perusahaan itu semakin berkembang ke arah yang lebih baik dengan penghasilan menjanjikan. Bahkan tiga tahun belakangan, mereka mencatat keuntungan yang signifikan.
"Putri saya sedang dalam masalah," James berujar. Tampak memandangi ponselnya yang kemudian menggelap.
Tatapannya kemudian mengarah ke sosok Eka. Lelaki itu tahu, nasib buruk sebentar lagi akan menimpanya. Karena sekarang dia sudah dihinggapi oleh firasat tersebut. Tapi lelaki itu hanya bisa diam.
YOU ARE READING
Princess Marriage
RomanceSikap Dayana Hazelle Aldrich dinilai sudah keterlaluan. Berpesta pora dan tertangkap sedang berciuman dengan seorang lelaki di sebuah night club mencoreng arang di kening Mami dan daddynya. Atas kesepakatan kedua orangtuanya dan kakak- kakaknya, Ja...