"Bang, anterin gue ke perpus yu" Ajak doyoung pada jihoon.
"Ayo gue sekalian mau ngadem" Lalu mereka berdua mendatangi perpustakaan.
"Lu nyari buku apa?" Tanya jihoon.
"Buku cara meluluhkan hati ibu mertua".
Plakk
"Ini perpustakaan sekolah ogeB" Akhirnya jihoon duduk di salah satu bangku di sana sambil melihat doyoung yang sedang mencari buku.
"Udah yok bang, oh iya lu ngga ngambil buku?" Tanya doyoung sambil merapihkan buku nya.
"Nyari buku apa yaa...." Gumam jihoon.
"Buku kesukaan lu apaan bang?" Tanya doyoung lagi.
"Buku tabungan"
"Terserah lu bang terserah" Doyoung pusing.
"Sst jangan berisik" Ujar pak Ten penjaga perpus.
"Maaf Pak" Ucap mereka bersamaan.
"Oh iya doy lu jadi ngambil buk—"
"Heh, heh dibilangin jangan berisik" Ucap Ten lagi.
"Iya Pak"
"Di lor—"
"Sekali lagi kalo ngga bisa diem saya ikat di tiang bendera kalian" Akhirnya mereka berdua berbicara menggunakan bahasa isyarat.
Kemudian jihoon beranjak dan mencari buku juga.
Setelah memilih beberapa buku sampai doyoung lumutan akhirnya jihoon selesai.
"Lu ngambil buku apa aja bang?"
"Buku cara menjadi suami yang baik sama buku cara menjadi hamba Allah yang taat" Ucap jihoon.
"Udah yuk"
"Lu bawa kartu perpus ga bang?"
"Lah iya gue lupa cok"
"Yaudah bareng gue aja sini" Lalu mereka keluar dari perpus dan menjulidi sang penjaga perpus.
"Mending ganti penjaga perpus aja ngga sih doy? Gondok gue lama-lama" Ujar jihoon.
"Kalo bisa komplain juga gue udah komplain bang" Jawab doyoung.
Mereka terus membicarakan penjaga perpus itu padahal mereka masih di depan pintu perpus.
"DARARARARARARI!!"
"Eh buset, suara apaan tuh?" Kaget jihoon pasalnya ada yang menyetel musik dengan volume kencang.
"Suara nya dari dalem perpus bang" Lalu mereka mengintip dan melihat Ten yang sedang karaokean di sana.
"Yeeu ngomongin orang" Akhirnya mereka meninggalkan perpus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue Ji-hoon
Short Story-"Bermimpi lah setinggi langit sampai menabrak satelit"- .