Aneh

21 5 0
                                    


Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



"ZEBRANNN MUDUN CEPET MANGAN DISIK HEH" teriak ibu dari Zebran dari arah dapur

"IYA MAKKK SABAR SEK"jawab Zebran

Sedangkan diruang keluarga terlihat seorang pria paruh baya dan seorang remaja smp tengah menghela nafas pasrah mendengar teriakan melengking dari istri/ibu mereka.

Tuk.......

    Tuk........

          Tukkk.....

"YA AMPUN SUWE TEMEN KAMU NIH KOYO CAH WEDOK" ucap sang ibu sambil berkacak pinggang menatap sang anak sulung dengan malas

" YA ELAH MAKK, KAN DARI KAMAR KE DAPUR BUTUH WAKTU DAN PERJUANGAN JUGA" ucap Zebran

"MATAMU PERJUANGAN KEK PERNAH BERJUANG AE KAMU" jawab sang ibu

"WAH EMAKK NGEREMEHIN NIH" jawab Zebran.

"Sudah-sudah kenapa teriak teriak sih, bicara biasa kan bisa gak baik kalau sampai kedengeran tetangga" lerai sang ayah

"Bapak nih sok banget deh kita kan gak ada tetangga orang kanan kiri depan belakang kebun semua" jawab malas sesosok remaja smp

"PFTHHH"

"Bapak klalen to nduk maklumin " balas sang ayah sambil terkekeh pelan meratapi kelakuannya barusan.

"Bapak nah ono ono bae" ucap Zebran

"Loh kok dadi bapak sih" jawab sang Ayah

"Yak kan emang bapak " ucap Zebran

"Udah udah ih malah debat ,ayo makan mika dah laper taukk" ucap remaja smp yang bernama mika tersebut sambil cemberut melihat kelakuan keluarganya yang di luar nurul.

✈︎✈︎✈︎

"Nda mau yah!" tolak Gara

" Why?"tanya Mashle

Gara yanv mendengar pertanyaan tersebutpun hanya bisa menggelengkan kepala dengan lemah.

Seakan akan tenaganya hilang entah kemana jika membahas soal hal ini. Mashle yang melihat hal tersebutpun hanya bisa mengusap pelan  rambut sang putra.

Gara yang merasa usapan tersebut hanya dapat menutup matanya dan menunduk. Hingga tak lama usapan tersebut berhenti dan terdengar langkah kaki yang kian menjauh dari nya.

Sekarang hanya ada Gara seorang diri di ruang makan tersebut. Gara terus menunduk memikirkan apa yang ayahnya ucapkan dengan mengepalkan tangannya hingga tepak tangan dan jarinya mulai memutih.

Entahlah jika membahas masalah ini ia merasa menjadi orang lemah yang tak bisa apa apa. Sesosok  yang tidak berguna.

Terkadang ia berfikir kenapa ia hanya dapat menjadi beban untuk orang terdekatnya dia hanya dapat menjadi  bayangan  seseorang. Terkadang Ia iri melihat teman-temannya dimana ia tak dapat seperti mereka.

Ia ingin menjadi seseorang seperti Zebran yang ahli IT dan jaringan komputer, ia ingin menjadi Hema yang ahli dalam pelajaran dan strategi  ia juga ingin menjadi Orlan yang ahli dalam bertarung dan mempertahankan diri.

Gara iri, gara ingin bisa seperti teman temannya, namun takdir dan kemampuan seseorang berbeda. Ia merasa lemah karena ia tak bisa apa apa, ia hanya bayangan.

BELENGGU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang