Dolanan

14 4 0
                                    

Selamat membaca






















Angin berhembus cukup kencang malam ini ditemani oleh awan hitam yang menghalangi sinar sang rembulan. Sebagian orang mungkin akan mengunakan malam tersebut untuk bergelud dibawah selimut dengan coklat panas sebagai pendamping mereka.

Namun tidak dengan tiga pumuda yang tengah ribut di depan teras rumah seseorang, ah atau bisa dilihat hanya dua pemuda yang ribut sedangkan yang satunya hanya menatap jenggah kearah teman nya itu.

"Apa sih njing  gak usah dorong dorong napa" sentak Zebran

"Ya lagian ini giliran lo yang ngetuk njir gw waktu itu udah ya" jawab Orlan

"Gak bisa lah masa gw mulu" sanggah Zebran

"Ya kan ini emang giliran lo njing" jawab Orlan

"Gak mau ah enak aja lo" jawab Zebran

"Oh lo gitu sekarang ya awas lo njir" ancam Orlan

Sedangkan Hema hanya dapat saling menatap dengan Gara. Yah sang pemilik rumah telah membuka pintu rumahnya karena mendengar suara yang cukup ribut dari pintu depan.

Napa tuh orang? Kode Gara lewat matanya.

Yang hanya dibalah oleh hendikan bahu Hema. Ntahlah Hema merasa lelah melihat tingkah kedua temannya itu, yang tak bisa akur atau waras sedikit.

"Emang Napa hah berani lo" sanggah Zebran

"Ya ber......."

"KALIAN NGAPAIN SIH RIBUT RIBUT NJIR DIDEPAN RUMAH LAGI" ucap Gara dengan sebal yang telah memotong ucapan Orlan

Sedangkan Orlan dan Zebran yang mendengar suara tersebut pun segera mengalihkan pandangan ke sumber suara dan terkekeh dengan lebar.

"Ehehhe si tuan rumah udah keluar aja nih " ucap Orlan

"Gimana gak keluar lo berdua aja ribut mana keras lagi suaranya" jawab Gara dengan Jenggah.

"Ehehe em sorry beb" ujar Zebran

"Eh eh ayo masuk masuk gak capek apa lo pada berdiri mulu" ujar Orlan

Sedangkan Gara hanya dapat memandang dengan cengo tingkah temannya itu. Ini rumah nya ah tidak lebih tepatnya rumah sang ayah tapi kenapa malah Orlan yang mempersilakan seperti dia yang tuan rumah.

"Heh lo ini rumah gue napa lo nyelonong aja " sewot Gara.

"Kan anggap rumah sendiri bub" jawab Orlan dengan santai.

"Sialan"

Mereka berempat pun memasuki bangunan rumah tersebut. Dengan diselingi perdebatan kecil antara Gara dan Orlan. Sedangkan Hema dan Zebran hanya diam dan menatap sekeliling melihat arsitektur rumah temannya yang tidak ada perubahan sama sekali.

Padahal mereka sudah lama tidak main ke rumah ini tapi semuanya masih sama bahkan tata letak barang barang nya masih sama dan tidak tergeser sedikitpun.

"Apa yang kalian lihat?"

Keempat pemuda tersebutpun menoleh ke sumber suara dimana tedapat seorang pria paruh baya yang masih terlihat awet muda itu tengah memangku laptopnya ditemani secangkir kopi dan cookies di sofa ruang keluarga.

"Eh omm apa kabar om tambah ganteng aja nih" sokab Orlan sambil menyalimi tangan ayah dari temannya itu.

"saya memang ganteng" ujar pria itu.

"Ah om bisa aja dah nyesel dah muji" ujar Orlan

"Hahahaaa"

Sedangkan Gara,Zebran dan Hema pun duduk di atas karpet bulu yang ada disana.

"Alah jangan percaya om sama tuh anak tukang tipu dia" ucap Zebran sambil mengambil cookies yang ada dimeja tersebut.

"Bener yah tuh anak kalau muji biasanya ada apa apa nya" ujar Gara

"Apasih kalian orang gw cuma muji aja ya kan om ya" sanggah Orlan

Sedangkan pria itu hanya dapat tersenyum melihat tingkah teman anaknya ini. Ia menjadi teringat dengan masa mudanya dulu yang sangat mirip dengan mereka.

"Om" panggil Hema

"Ah .... Ya?"

"eummm Hema boleh tanya tanya gak om? Hema punya keinginan pengen jadi pilot seperti om" ucap Hema dengan malu malu

Sedangkan tiga serangkai yang mendengar ucapan kalimat terpanjang dari hema pun hanya dapat cengo melihat hal langka tersebut dengan mulut yang terbuka lebar.

✈︎✈︎✈︎

HAH

"Bosen njir metu lah njo" ajak Zebran

"Bener, emang bosen banget" jawab Orlan

"Hm"

"Iyo sih njo lah metu tapi sek gw ngecek ayah dulu" ucap Gara

"Iya dah hus hus sana GPL yak" usir Orlan

Gara yang mendengar nada usiran dari temannya itu pun hanya dapat memutar bola mata malas.

Tak lama kemudian Gara pun kembali ke kamar yang dimana teman temannya berada.

"Gimana bro? " Tanya Zebran
"Aman, yok lah gas keluar kita" Jawab Gara

Gara dan teman temannya pun  berjalan keluar dari kamar itu dengan mengendap endap agar tidak membuat bunyi yang nyaring yang dapat membangunkan ayah Gara.

Hingga beberapa saat usaha mereka pun memuaskan hasil. Mereka dapat keluar dari rumah tanpa ketahuan orang rumah. Gara dan teman temannya pun segera mengambil kendaraan mereka dengan cara mendorongnya hingga ke jalan yang lumayan jauh dari rumah itu. Setelah itu mereka pun segera menjalankan motornya dan pergi melesat membelah jalanan malam hari itu.

"WOY GAR KITA MAU KEMANA NIH" Teriak Orlan

"HAH APA? TAHU BULAT? " balas Gara

"KEMANA, KITA MAU KEMANA" teriak Orlan

"APA LO MAU TAHU GEJROT? YANG BENER LAH NJING MAU LO APA SAT" Balas Gara

"Setan, anjing bener tuh anak" Gumam Orlan

Sedangkan Zebran dan Hema yang mendengar hal tersebut pun hanya dapat tertawa dibalik helm full face mereka.

Terlihat didepan sana mereka melihat Gara yang menghentikan motor yang ia kendarai itu mereka pun ikut menghentikan laju motor mereka juga.

"Ngapain Berhenti Gar? " Tanya Zebran bingung

" Lah kok ngapain sih, ini kita udah sampai loh" Jawab Gara.

Teman temannya yang mendengar hal tersebutpun bergidik ngeri mendengar jawaban Gara. Bagaimana tidak ngeri orang Gara berhenti tepat didepan gapura sebuah makam.

"Yang bener aja cok ya kalik di makam sih" Ujar Orlan

"Benar apa yang di katakan Orlan" Ujar Hema menambahkan.

"Ya emang bener njir kita mau main disini" Jawab Gara dengan santai.

Gara pun mulai berajalan memasuki makam tersebut diikuti oleh teman temannya.

"Lan ini beneran kita main disini" Bisik Zebran

"Ya mana gw tau anjay" Jawab Orlan

"Ngeri amat tempat main yang dipilih tu anak" Ujar Zebran.

✈︎✈︎✈︎

Next?

Btw jangan lupa bantu vote and comen nya ya. Lagian vote sama comen gratis kok kagak bayar

Semoga part kali ini bisa bikin kalian terhibur dan suka sama ceritanya. Sorry pendek banget part nya

Tunggu update selanjutnya ya.

SEE YOU NEXT PART

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BELENGGU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang