SECOND CHANCE #taekook version #vkook

33 💜

Flashback 10 tahun yang lalu

Tuan dan Nyonya Kim merupakan pengusaha kaya yang sangat dermawan. Mereka tercatat sebagai donatur tetap di hampir semua panti asuhan yang ada di Korea.

Hari itu nyonya Kim diberi kabar bahwa salah satu anak yang ada di panti asuhan Busan membutuhkan donor jantung, karena sakit yang dideritanya sejak lahir.

Saat itu dokter mengatakan jika sampai 1minggu tidak mendapatkan donor jantung yang sesuai maka anak itu tidak bisa ditolong lagi dan akan meninggal.

Nyonya Kim sudah menghubungi beberapa koleganya yang bekerja di Rumah Sakit, namun hasilnya nihil.

"Selamat siang nyonya Kim, saya mendapat kabar bahwa ada pasien kecelakaan yang setuju mendonorkan jantungnya. Tapi keluarganya meminta kita harus memberi beberapa juta won untuk menggantinya nyonya,,, bagaimana??" seorang dokter di Rumah Sakit Seoul menghubungi nyonya Kim dan tanpa menunggu lama permintaan itupun disetujui.

Beberapa bulan setelah operasi dilakukan, nyonya Kim mendapat kabar bahwa operasi berjalan dengan lancar dan anak tersebut berhasil diselamatkan.

Anak itu kini tumbuh menjadi pemuda yang manis, lembut, dan sangat penyanyang.

Dia tidak pernah lupa bahwa hidupnya saat ini adalah berkat pertolongan orang lain yang mau memberikan jantung untuknya. Hingga dia berjanji akan melakukan apapun untuk membalas kebaikan orang tersebut.

Flashback off

.

.

.

.

Mendengar cerita itu nyonya Kim tak kuasa menahan air matanya, dia menghampiri pemuda manis yang sedang meraung dihadapannya.

"Kamu,,, kamu anak yang sakit itu?? " richie mengangguk cepat dia hanya menjawab dengan sesenggukan.

Nyonya Kim memeluk richie sambil terus menangis.

"Maaf,,, maafkan aku eomma,,, " nyonya menggeleng dan mengusap pipi mulus richie yang basah.

"Jadi disini ada jantungnya,,, hiks hiks hiks,,," ucap nyonya kim dengan suara terbata-bata.

"Yeobo,,,," tuan Kim mengetahui maksud dari semuanya itu dia menarik tangan Alex menghampiri istrinya yang sedang memeluk richie.

Kini mereka berempat saling berpelukan satu sama lain.
Walaupun Alex masih sulit mencerna yang dia dengar namun dia bahagia bisa kembali berada di pelukan kedua orangtuanya.

.

.

.

Alex bukanlah putra tunggal Keluarga Kim, dia mempunyai seorang kakak yang bernama Axel Kim.
Saat usia 1tahun Axel diculik oleh lawan bisnis orangtuanya, dan identitasnya diganti hingga kepolisian kesulitan mencarinya. Hingga akhirnya penyelidikan pun dihentikan.
Selama bertahun-tahun Tuan dan Nyonya Kim terus mencari namun tidak pernah mendapatkan hasil.

Saat nyonya Kim dihubungi tentang seseorang yang mau mendonorkan jantungnya untuk anak panti yang sakit.

Usai mendapat kabar bahwa operasi di Busan berjalan lancar dan sukses, dia berniat ingin menemui keluarga pendonor tersebut, untuk mengucapkan terimakasih.
Namun mereka menolak, hingga akhirnya Tuan dan Nyonya Kim berhasil mendapatkan identitas serta alamat tempat tinggal mereka.

Nyonya Kim mendapat informasi bahwa anak tersebut bukanlah putra kandung dari keluarga itu.
Makanya begitu mengetahui bahwa Rumah Sakit sedang membutuhkan donor jantung, mereka sangat berminat menawarkan jantung putranya yang sedang kritis karena kecelakaan.

Akhirnya dengan keputusan yang dibuat dan perjanjian yang disepakati akhirnya jantung putra itu di donorkan.
Sebagai gantinya orangtua tersebut meminta uang kepada pihak rumah sakit.

Merasa ada yang janggal akhirnya Tuan dan Nyonya Kim meminta bantuan kepolisian untuk menyelidikinya. Karena nyonya Kim merasakan sakitnya kehilangan seorang putra, jadi dia ingin mengetahui kebenaran kabar tersebut.
Karena bagaimana mungkin ada orangtua yang tega menawarkan jantung putranya hanya dengan lembaran uang.

Setelah dilakukan penyelidikan, kepolisian akhirnya menangkap pasangan orang tua tersebut. Dan memasukkan mereka ke sel tahanan dengan tuduhan penculikan dan kejahatan lainnya.

Sebuah fakta lain yang mengejutkan adalah bahwa kedua orang tersebut adalah penculik putra Tuan dan Nyonya Kim 15 tahun yang lalu. Dan putra yang jantungnya mereka jual adalah putra dari Tuan dan Nyonya Kim yaitu Axel Kim.

.

.

.

.

.