7

2.1K 154 11
                                    

Jam 14:35 kini Robi dan Diena sudah siap menuju tempat makam

"Ayo sayang, kita udah lama ga kesana" Zaki menggandeng tangan istrinya

Dari dapur anak tunggal keluarga Javery datang

"Mau kemana? " tanyanya

Diena tersenyum "ke makam dia nak"

"Ck.. Emang dia siapanya kita ma, pa? Kalian ga pernah tuh ngasih tau dia siapa, bahkan ngajak Lean kesana" ia berkacak pinggang

Robi menatap anaknya menghela nafas dalam-dalam menarik tangan Diena"ayo pergi, ntar terlambat"

"Pah! Denger gak sih?!" Leandro berseru kesal

Hal yang sama terjadi pada keluarga Zaki

"Pak!! Nifa mau ikut!!" Si bungsu merengek

"Kenapa mau ikut hah? Gada juga yang jualan di kuburan!" Ucap Sang kepala keluarga

Nifa menghentak-hentakkan kakinya "penasaran loh pak! Nifa tuh kepooo!"

Dany yang melihat saja sudah lelah apa lagi ayah dan ibunya yang sudah pijit-pijit pelipis mereka

'Hadehh gue yang cape.."

Ziana keluar kamar "ngapa sih dek... Ngapain juga kamu mau ikut ke kubur? Mau nyalonin diri?"

Dany memutuskan mengambil beberapa cemilan dan duduk di sofa memperhatikan

"Ihh.. Kak emang kaka ga penasaran? Dia itu emangnya siapa? Punya hubungan apa sama keluarga kitaa..." Nifa mencoba bernego dengan Ziana

"Cuihh.. Nih bocil ada benernye..' Ziana diam memikirkan

Zaki dan Natali kembali melihat jam

" kami pergi dulu, kalian berdua jagain Nifa" Natali menunjuk Ziana dan Dany, lalu bergegas pergi keluar rumah

Ziana ternganga "hah?! Kagak kagak, Dany!!" Ia menunjuk Dany yang memakan chiki-chikian

"Lo jagain dia, gue mau tidur.. Baru pulang juga di suruh jagain beban" Ziana mendengus memasuki kamarnya

Si bungsu duduk di sofa ikut makan-makanan Dany dengan sedih

'Duh.. Mesti ngapain gue?' Dany melirik Nifa

Beberapa saat setelah nya ia mendapatkan ide "mau ice cream gak?"

Nifa kembali semangat dengan cepat dia berdiri "mau!! Ayo beli!"

Dany pergi mengmbil uang berwarna biru yang di tinggalkan oleh orang tuanya

Setelahnya ia keluar rumah di iringi Nifa, di perjalanan mereka bertemu dengan Haris

"Eh! Lo... Aduh! Siapa yak namanya..!" Ia mengetuk-ngetuk dahi

"Ah! Iya Dany kan?!"

Yang punya nama cuma ngangguk-ngangguk

Sementara adeknya menatap Haris dengan berbinar

"Kaka namanya siapa?" Tanya Nifa

Haris mengalihkan perhatiannya ke Nifa "gue? Hayoooo tebak.."

Nifa mengerutkan alisnya "ga jadi! Udah yok kak kita beli ice cream!" Menyeret kakaknya pergi

"Duluan ya kak" ucap Dany

Haris cuma diem "kok pergi sih?"

Dari arah belakang Adit memanggilnya "Ris!! Buruan! Katanya mau nraktir!"

"Bangsat lah, duit gue.... Ngapa gue pake janji sieh.." Ia berbalik menghampiri Adit

.
.

"Lo mau rasa apa?" Tanya Dany

Soul TransferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang