Wounded Soul [Short Fanfict]

671 52 21
                                    

❦—⚘-Blurb-ఌ︎

《Short fanfict, marriage life with dark romance story, contain mature content, lust area, and smut dialogue!》

Awalnya aku merasa ketakutan terbesarku adalah ketika takdir berkata jika aku harus berpisah dengan orang-orang yang berharga dalam hidupku. Tapi ternyata aku salah, setelah bertemu dengannya, pandanganku soal rasa takut berubah.

Cho Kyuhyun ... satu nama yang menjadi sumber ketakutan terbesarku sejak pertama kali bertemu dengannya. I'm just too afraid to fall in love with him. Aku takut terperangkap dalam pesona pria itu, aku takut tidak bisa keluar dari dunianya yang begitu gelap dan asing. Aku takut. Sangat takut.

(But a fact that she never know, he loves her more than he'll ever show.)

˚ ༘ ೀ⋆。˚
Chapter 01: Every Cloud Has a Silver Lining

˚ ༘ ೀ⋆。˚

Bandar Udara Munich || Jerman
Rabu, 19:17 PM

Perjalanan yang melelahkan. Aku harus duduk di kursi pesawat selama sembilan belas jam lebih untuk sampai di Munich, tanpa melakukan transit. Leherku terasa pegal, punggungku juga sama. Jika saja aku memiliki banyak uang, aku akan membeli tiket kelas atas daripada kelas ekonomi. Tentu saja untuk kenyamanan selama perjalanan.

Tapi, apalah daya. Aku tidak membawa uang banyak, harga tiket pesawat dari Perth menuju ke Munich saja sudah hampir dua puluh jutaan untuk kelas standar. Uh, cukup mahal untuk dompet orang sepertiku. Belum lagi aku harus menyiapkan bekal sendiri selama berada di Munich.

Ya meskipun Nyonya Marie berkata jika aku tidak perlu khawatir soal apapun setelah sampai di sana nanti. Tapi tetap saja, aku merasa tidak enak. Nyonya Marie termasuk orang yang tidak aku kenal secara dekat, kami hanya bertemu sebanyak tiga kali selama enam tahun belakangan ini.

Aku sampai di Munich hari Rabu pukul tujuh malam, padahal aku berangkat dari Perth hari Kamis pukul enam pagi. Tentu saja karena perbedaan waktu antara Munich dan Perth, di mana tempat kelahiranku itu lebih cepat enam jam dibanding Kota Munich.

Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di kota dengan julukan kota terpadat ketiga di Jerman. Sebelum berangkat ke sini, aku sudah mencari tahu beberapa informasi mengenai kota ini.

Munich, menurut beberapa artikel yang aku baca, kota ini merupakan pusat bisnis, teknologi, penelitian, dan kedokteran utama. Munich adalah kota paling makmur di Jerman, yang membuatnya beberapa kali masuk ke dalam 10 besar peringkat hidup global. Oh, aku tidak pernah membayangkan sebelumnya akan menjadi satu dari 2,7 juta penduduk yang tinggal di kota ini.

Aku melangkahkan kaki keluar dari bandara, Nyonya Marie berkata padaku jika akan ada mobil yang menjemputku nanti. Jujur saja aku merasa gugup sekarang. Aku takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebelum aku menemukan sopir yang akan menjemputku. Mmm, seperti perampokan, penculikan, atau bahkan orang-orang yang berniat jahat padaku.

Astaga, aku terlalu berlebihan. Membayangkan hal-hal seperti itu malah membuatku semakin paranoid. Aku mengembuskan napasku pelan-pelan, lantas kembali melangkahkan kaki menuruni tangga menuju ke jalan.

Mataku tetap dalam posisi waswas, sampai akhirnya aku merasa ada seseorang yang memerhatikanku. Seketika, aku mengarahkan pandanganku ke samping kiri, dan benar saja ... ada seorang pria berjas yang tengah memerhatikanku. Sesekali pria itu mengalihkan tatapannya ke sebuah kertas yang ia pegang, lalu menatapku lagi.

SeoKyu Short FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang