"terima kasih telah membantuku, Hyunjin" kata Felix sambil mengusap keringat yang menetes dari wajahnya dengan punggung tangannya. Felix tak menyangka memindahkan ranjang baru kekamarnya membutuhkan tenaga yang begitu banyak.
"sama-sama.. lagipula aku sedang tidak ada kerjaan.." balas Hyunjin sambil tersenyum dan memperhatikan Felix yang kini tengah berbaring di ranjang barunya.
Hyunjin mendudukkan dirinya di sisi ranjang tepat disebelah Felix berbaring, "lumayan nyaman.." gumamnya sambil menepuk-nepuk ranjang itu.
"hmm... makanya aku segera membelinya sebelum dibeli orang lain..." balas Felix.
Hyunjin mengangguk-angguk pelan dan merebahkan tubuhnya disamping Felix. "kita harus mencobanya.." lagi-lagi Hyunjin bergumam asal.
"ng?" Felix menoleh dan terkejut saat mendapati wajahnya hanya berjarak beberapa centi dari wajah Hyunjin yang kini tengah menatapnya intens.
"oi Hyunjin..." panggil Felix, "apa maksudmu? dan jauhkan wajahmu!"
Hyunjin mengehela nafas panjang dan menarik tubuhnya menjauh dari Felix, "aku yakin kau paham maksudku.." katanya sebelum kembali menoleh kesamping, "kita patahkan ranjangmu, sekarang.." ucapnya sambil tersenyum dan menarik Felix dalam dekapannya.