🌜 t i g a 🌛

564 56 4
                                    

Johnny dengan rela hati merawat Jihoon yang tengah demam. Ia begitu sabar dengan Jihoon yang terus terusan menangis akibat kesulitan dalam mencerna makanan. Jihoon hanya berhasil mencerna 3 suapan bubur ayam dan telur buatan Johnny.

"Anak pintar." Johnny mengelap noda bubur di bibir Jihoon dengan tisu. "Sekarang minum obat ya." Dengan telaten Johnny menyuapkan satu sendok obat syrup pada Jihoon. Beruntung Jihoon tak muntah muntah lagi.

Jihoon menangis lagi. Ia cukup terharu atas kebaikan hati Johnny. Johnny memeluknya seraya mengusap air mata anak itu. "Jangan menangis sayang. Sudah cukup, nanti kamu tambah sakit."

Plester demam pun diganti dengan yang baru. Jihoon mengusap perutnya dengan pelan. Sejenak ia lupa tuk menyembunyikan rahasianya.

Telapak tangan lainnya ikut bergabung. Sudah tentu pemiliknya adalah Johnny. Jihoon menatap Johnny yang kini mengusap perutnya dengan lembut.

"Aku beri minyak kayu putih ya? Supaya perutmu tetap hangat." Oh Jihoon baru sadar perutnya kini terbalur oleh minyak. Ia pun mengangguk seraya tersenyum tipis. "Terimakasih." Ucapnya kecil.

Johnny mengangguk. "Iya Jihoon."

🌜 About That Night 🌛

Hujan deras diluar sana, Johnny tak bisa nekat menerobosnya dan ia mendekam dirumah Jihoon hingga larut malam. Johnny memberikan pesan pada istrinya tuk mengizinkannya menginap dirumah Jihoon.

Wife
Iya boleh
Katakan terimakasihku pada muridmu

Alright

Ia pun melirik Jihoon yang masih tertidur nyenyak di kasurnya. Johnny tersenyum tipis melihatnya, karena Jihoon begitu menggemaskan saat tertidur.

Ia betah memandang wajah Jihoon yang teduh. Cantik, dia begitu cantik. Johnny tak henti hentinya melantunkan pujian di hatinya saat ini.

🌜 About That Night 🌛

Jihoon terbangun setelah sekian lama tertidur. Tubuhnya pegal pegal terasa sekali, sementara udara sekelilingnya mendingin akibat hujan deras.

Untunglah, hujannya sudah reda. Tetapi udara dingin adalah sebuah bentuk akibatnya. Dengan langkah perlahan ia keluar dari kamarnya.

Meski tubuhnya pegal bukan main, Jihoon tak merasakan panas tubuh yang begitu intens. Ia merasa sebentar lagi akan sehat.

Dibawah sana, ia menemukan Johnny yang tertidur di sofa tanpa selimut.

Johnny...

Segera ia pergi ke kamarnya tuk mengambil selimut baru dari lemari dan turun ke bawah dengan perlahan sembari menyelimuti Johnny. Lalu ia pun pergi ke dapur karena lapar.

"Apakah ada makanan instan?" Tanyanya kecil pada dirinya sendiri. Membuka kabinet atas sambil mencari makanan instan yang sekiranya ia bisa makan.

"Oh, ada sup." Sup kentang instan dimasaknya. Jihoon mencari bahan lain berupa susu dan keju. Jihoon mencampurnya, aroma sedap tercium hingga membangunkan seseorang yang tertidur pulas di ruang tamu tadi.

"Jihoon?"

"Aaah!" Jihoon menengok ke belakang. Mendapati Johnny dengan wajah bantalnya yang kini mendekatinya. Jantungnya berdegup kencang, serentet kalimat diteriakan dalam hatinya.

Mistakes [Johnny X Jihoon] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang