...Pengembara di Dunia Elzericvence...
...Boboiboy Fanfiction...
...Original By me...
.
.
.
.
>0< Pembully >0<
.
.
.
Di perdesaan, rumah Hang Kasa...
"Duh, Gempa ke mana, ya?" guman seorang pria paruh baya yang sedang menunggu muridnya yang belum pulang sedari tadi sore. Siapa lagi kalau bukan Hang Kasa. Ia sudah menunggu dengan tatapan cemas di luar rumah sejak sejam yang lalu.
"Ayah? Kenapa ayah berada di luar?" tanya sang anak , Ocho, yang penasaran kenapa ayahnya di luar. Ia terlihat mengusap-usap matanya lalu menguap. sepertinya ia sudah terserang rasa kantuk yang amat berat.
"Ocho? Kamu belum tidur?" tanya Hang Kasa yag menyadari kehadiran sang anak di sampingnya.
Ocho menggeleng lemah karena ia tidak sanggup menjawab pertanyaan dari sang ayah. "Ayah, temani aku tidur," pinta Ocho sambil menarik pelan bagian bawah baju yang dikenakan oleh ayahnya.
"Tapi, Gempa belum pul-/"
"Yoklah, temani aku tidur," pintanya lagi sembari menarik-narik tangan ayah untuk masuk ke dalam rumah.
"I-iya," jawab Hang Kasa terpaksa lalu membawa masuk Ocho ke dalam. Sebelum menutup pintu, ia memandangi ke arah sekitar dan berharap Gempa segera muncul dalam pandangan.
Helaan nafas kecewa karena orang yang ditunggu tidak kunjung pulang, "Gempa, kau di mana?" Hang Kasa akhirnya memutuskan untuk menutup pintu rumah dan bergegas masuk ke kamar Ocho untuk menemaninya tidur.
>
>
>
Di Hutan, tempat tinggal Taufan...
"Lho Gem? Kok belum tidur?" tanya seorang remaja bermanik biru saphire pada remaja lainnya yang sedang memandangi langit dari jendela.
Remaja yang ditanyai menoleh ke arah yang bertanya lalu melempar sebuah senyuman lalu kembali menatap ke arah langit malam yang dipenuhi bintang-bintang yang bertebaran.
"Belum, kak. Cuma aku kepikiran, pasti Guru khawatir karena aku belum pulang-pulang," ucapnya dengan tatapan sendu lalu menunduk.
Remaja bermanik biru saphire, siapa lagi kalau bukan setan biru-/, plak!! Maksudnya Taufan yang tidak suka jika seseorang bersedihpun langsung bertindak.
"Gem, nggak usah suram begitu. Cuma semalam kok. Lagipun kami yang akan mengantarmu pulang, bener nggak, Hali?" tuturnya sambil meraih tubuh kecil milik Pemuda bermanik emas madu yakni Gempa ke dekatnya.
"Hmm, ya," guman remaja lainya, Hali, yang sedang bersender di sofa dengan sebuah buku bacaan di tanganya.
"Njir, dingin amat, lu, mayat idup." Mulai sikap Taufan yang menyebalkan karena ia muak dengan Hali yang hanya menjawab singkat bahkan tidak melihat ke arahnya. Dan hal itu berhasil memancing emosi Halilintar a.k.a Si gledek merah atau panggilan dari Taufan, si mayat hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengembara di Dunia Elzericvence [«Trio Ori BoBoiBoy»]
Fantasy『【 Trio Original Project 】』 Dipertemukan lalu memulai pengembaraan di dunia luar adalah hal yang luar biasa bagi tiga orang pemuda ini. Mereka tidak pernah mengenal satu sama lain sebelumnya. Apakah pertemuan ini adalah sebuah takdir dan awal yang b...