2. i don't...

3.4K 311 34
                                    

WAHHH GAK KERASA UDAH SATU TAHUN YA DICK-ADICK BWAHAHAHAHA ANDA TERTIPUH~
(AUTHOR LANGSUNG KABUR)




Krow terlihat tenggelam dalam pikirannya lama dan karena Krow tidak bereaksi sesuai keinginan Jaki, Jaki pun menggoyangkan lengan Krow untuk menyadarkan dia.
"Lu kenapa?"

Krow tersadar dari lamunannya dan menatap Jaki yang juga menatapnya sekarang.
"Huh? Eee gpp.."

Pak satpam datang menghampiri mereka berdua dan menarik Krow menjauh dari Jaki.
"Krow kamu bisa antar dia pulang gk? Saya udah laporin ke kepala sekolah dan akan diproses besok dan pak kepala sekolah udah mrnghubungi keluarganya tapi sepertinya keluarganya sibuk dan gk bisa menjemputnya jadi antar dia pulang dulu ya nak Krow."

"Ohh gitu...yaudah saya anterin ke rumahnya pak."

"Bagus...ini alamatnya, anter sampe selamat kerumah ya nak Krow..." Setelah satpam mengasihkan alamat rumah Jaki, Krow pun pamit ke satpam dengan sopan dan membawa jaki naik motor bersamanya.

Setelah sampai dirumah Jaki dia melihat sekeliling lagi, sedangkan Jaki tetap menempel kepadanya di jok belakang motornya.
"Ini beneran rumah lu?"

Jaki melirik kerumahnya dan baru sadar dia sudah sampai, dia menoleh ke Krow lagi yang juga terdiam melihat rumahnya.
"Lebih tepatnya rumah ortu gw si."

"Ya sama aja! Rumah lu ya rumah ortu lu gimana dah.." Pintu gerbang pun terbuka lebar sendirinya dan menampakkan banyak pelayan yang khawatir dan pria paruh baya yang terlihat sangat tegas.

Krow gelagapan dipandang pria paruh baya tersebut dengan tatapan menyeramkan, Lalu pria tersebut mengalihkan pandangannya ke Jaki yang juga mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Masuk dan mampirlah, aku ingin dengar cerita keseluruhannya."

"Maaf saya gk bisa karena ini udah terlalu malam, besok soal ini akan dibahas sama kepala sekolah sendiri."

Pria itu menghela nafasnya berat dan mengerti ini memang sudah terlampau malam sekali, dia pun menoleh ke Jaki lagi.
"Jaki turun dari motor itu dan masuklah ke rumah, bersihkan dirimu."

Bukannya masuk Jaki malah mengeratkan pelukannya di Krow dan masih menoleh kearah lain malas menatap kakeknya yang sedang menatapnya tajam. Krow yang merasa tidak nyaman berada ditengah percakapan mereka mencoba membujuk Jaki.
"Turun Jak, gw mau pulang ini."

"...."

Karena tidak ada balasan dari Jaki, Krow memikirkan cara lain.
"Jaki! Jangan keras kepala... kasian temenmu mau pulang."

"Gk mauuu!! aku mau sama dia aja."

Hah? Krow pun bingung dengan maksd perkataan jaki, dan dia pusing dengan kedekatan bocah ini dengannya.

"Jaki besok kita bisa ketemu lagi disekolah."

"Lu gk bakal ngehindarkan?"
Natap Krow serius, yang ditatap cuma diem dan bingung gtw mau jawab gimana.

"Kalo lu ngasih nomor hpmu, baru gw mau turun." Ujar Jaki berbisik di telinga Krow, Krow aslienya geli juga kesal dan ingin menampol anomali di belakangnya ini.

Akhirnya dia ngasih nomornya dan Jaki dengan semangat langsung mengambilnya dan mengucapkan terimakasih, Jaki pun turun dari motornya lalu dia disambut sama pelayan-pelayannya juga dia ditanya-tanyai sama kakeknya yang terlihat khawatir.

"Yaudah kalo gitu saya pamit dulu kek dan yang lainnya." Mengucapkan salam perpisahan dengan sopan dan dibalas kakek juga pelayannya sopan juga, setelah itu Krow pun menancapkan gasnya untuk pulang ke rumah.

Keesokan harinya...
Krow terpanggil oleh bk dan disinilah dia sekarang bersama Jaki, Guru bk, kepala sekolah dan Wali ortunya Jaki.
"...." Semuanya menatap ke Krow dan Krow hanya diam karna dia sudah menjelaskan apa yang terjadi dan dia tidak ada kata kata tambahan or apapun itu untuk itu dia diam.

STALKER-! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang